BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian yang menggunakan objek UD.Prima Tani- Situbondo, peneliti menyimpulkan bahwa usaha yang bergerak dibidang
perdagangan obat-obat pertanian masih memiliki banyak kekurangan dalam pengendalian internal, yaitu pada :
1. Prosedur pencatatan transaksi yang terjdi, karena transaksi yang terjadi ada
yang tidak memakai nota sehingga menimbulkan resiko tidak tercatatnya barang yang telah terjual, walaupun nilai barang yang dijual tanpa nota
memiliki nilai yang tidak besar, tapi akan sangat merugikan usaha apabila terjadi sering atau terus-menerus.
2. Evaluasi atas transaksi yang terjadi, setelah dilakukan penelitian diketahui
bahwa evaluasi atas transaksi yang terjadi tidak sesuai dengan metode akuntansi yang benar, salah satu contohnya adalah pada saat terjadi
kesalahan pencatatan tidak dibuat jurnal pembetulan tapi langsung menghapus atau mengganti transaksi yang sudah tercatat.
3. Pencatatan barang yang masuk atau keluar gudang, karena tidak ada
pegawai atau karyawan yang khusus bertugas untuk mengawasi perputaran barang yang ada di gudang mengakibatkan data barang yang ada di
gudang dapat diisi oleh semua karyawan yang ada sehingga apabila terjadi
perbedaan jumlah antara buku stok dengan barang yang ada di gudang pemilik usaha atau karyawan akan sulit meminta pertanggung jawaban.
4. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang belum ada, usaha yang
diwariskan oleh orang tua mengakibatkan penerus usaha sangat sulit mengubah kebiasaan yang ada di unit usaha ini, selain dari sdm yang
dimiliki oleh UD. Prima Tani sangat terbatas juga diakibatkan budaya yang telah ada di usaha ini, seperti saling kepercayaan yang dibangun oleh
pemilik usaha kepada semua karyawannnya, mengakibatkan tidak adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan terstruktur, bahkan
apbila terjadi kehilangan barang dagangan yang ada di gudang akan sulit meminta tanggung jawab karena tidak adanya pegawai yang khusus untuk
mengurusi perputaran barang yang ada di gudang, serta tidak adanya pembagian tugas yang jelas sehingga meningkatkan resiko terjadinya
kesalahan komunikasi antar karyawan. 5.
Pencatatan yang sekedarnya mengakibatkan sulitnya melakukan pengendalian terhadap perputaran barang dagangan yang ada, pencatatan
yang dilakukan dan pelaporan yang ada pada usaha ini hanya sebatas buku yang berisi transaksi-transaksi yang telah terjadi, sehingga apabila ingin
mengetahui satu jenis barang yang telah keluar selama sebulan karyawan harus menghitung lagi, yang mengakibatkan terbuangnya waktu dan ada
kemungkinan tidak akuratnya data yang didapatkan, selain itu pemilik
usaha akan mengalami kesulitan saat ingin melakukan perhitungan keuntungan yang didapat.
Karena pengendalian internal yang sangat penting, harus ada perhatian yang serius terhadap hal ini, menurut Zaki 1997 tanggung jawab untuk
menyusun suatu sistem pengendalian intern itu terletak pada managemen, begitu juga dengan kegiatan mengawasi sistem pengendalian intern.
Definisi di atas menunjukkan bahwa suatu sistem pengendalian intern yang baik itu akan berguna untuk :
a. Menjaga harta kekayaan milik organisasi.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c. Memajukan efisiensi dalam organisasi.
d. Membantu menjaga agar tidak ada yang meyimpang dari
kebijaksanaan managemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
6.2. Saran