Yang Dilakukan Saat Terjadi Kesalahan Pencatatan Keterbatasan Penelitian

posisi keungan usaha ini, dikarenakan kurang lengkapnya laporan keuangan yang dimiliki. Saat peneliti mengkonfirmasi pada bagian pencatatan jawaban hampir sama yang di dapatkan peneliti. “…yang ngecek lagi ya saya juga bos…” Informan Wartini Saat ditanyakan pada informan lain karyawan yang bersangkutan tidak mengerti bagaimana pengecekan kembali transaksi yang terjadi, ini dapat dikatahui dari informasi yang didapat bahwa hanya bagian pencatatan yang mengurusi semua transaksi yang terjadi, sehingga karyawan lain tidak dapat mengetahui saat terjadi kesalahan. “…kalo yang nyatet ya mbak wartini ini, kalo terjadi kesalahan ya gak tahu ya mas, yang ngerti itu wartini yang nyatet-nyatet itu…” Informan Tarno

5.8. Yang Dilakukan Saat Terjadi Kesalahan Pencatatan

Tidak dapat dipungkiri sering sekali terjadi kesalahan pencatatan baik dalam usaha kecil maupun besar, yang membedakan adalah bagaimana perlakuan atas transaksi yang terjadi kesalahan tersebut, dalam usaha sekala besar yang sudah memiliki staf akunting yang profesional kesalahan diperbaiki dengan prosedur yang sesuai dengan standar, beda halnya dalam usaha kecil atau menengah yang masih belum memahami secara benar bagaimana proses pencatatan, sehingga seringkali berpikiran laporan keuangan yang mereka buat hanya untuk mereka sendiri. “….ya kalo salah, telpon toko pelanggan terus dicari nota yang tadi, terus notanya dibuang dibuatkan nota baru, kalo yang di buku ya dicari yang tadi itu transaksi, terus diganti atau di hapus….” Informan Wartini Saat peneliti mengkonfirmasi cara mengatasi kesalahan yang terjadi pada pemilik usaha, secara tidak langsung membenarkan yang dilakukan karyawan bagian pencatatan. “….ya di cek ulang, kalo salah catat ya diberi tahu tokonya pelanggan, terus dibuatkan nota baru…” Informan Candra Jawaban berbeda diperoleh peneliti saat meminta jawaban pada karyawan lain yang oleh peneliti dijadikan informan. “…gak tahu mas, yang ngerti wartini…” Informan Tarno Peneliti berpendapat apa yang dilakukan tidak sesuai dengan standar pencatatan keuangan, apabila terjadi kesalahan maka dibuatkan jurnal perbaikan, bukan menghapus atau mengganti secara langsung pada transaksi yang sudah masuk atau dicatat pada laporan keuangan.

5.9. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan memakai sumber data yang berangkat dari keterangan para informan dilapangan. Penelitian ini bersifat lokal, terkini dan unik, sehingga tidak bisa digeneralisasikan. Perbedaan waktu dan tempat sangat berpengaruh, karena apa yang terjadi dilapangan saat ini, tidak dapat dijadikan patokan bahwa akan terjadi juga di waktu dan tempat yang berbeda. Sehubungan dengan keterbatasan tersebut, maka peneliti mengharpkan bahwa segala sesuatu yang dihasilkan melalui penelitian ini, dapat dijadikan masukan bagi peneliti yang akan dilakukan selanjutnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan