Pengendalian Internal Sebagai Alat Melindungi Kekayaan Perusahaan Pencatatan Transaksi Penjualan

keuangan yang baik, hal ini dapat dilihat dari bagaimana karyawan bagian pencatatan melakukan aktivitas pencatatan yang tidak sesuai dengan proses pencatatan keuangan yang baik. “….kalo salah ya dibuatkan nota baru, terus nyari yang ada di buku terus diganti atau dihapus…” Informan Wartini Saat ditanyakan pada informan lain tentang sejauh mana pemahaman karyawan yang ada tentang pengendalian internal. “…gak tahu saya mas kalo yang itu…” Informan Tarno Hal ini menunjukkan masih sangat lemahnya pengertian karyawan dan pemilik usaha tentang pengendalian internal, selain itu pencatatan keuangan yang tidak sesuai dengan standar mengakibatkan kesalahan perhitungan serta pemilik usaha tidak mengetahui secara persis karena laporan keuangan yang tidak lengkap.

5.2. Pengendalian Internal Sebagai Alat Melindungi Kekayaan Perusahaan

Salah satu fungsi dari pengendalian internal adalah untuk melindungi kekayaan perusahaan baik berupa uang atau barang yang ada dan dimiliki oleh perusahaan, dalam sekala usaha yang tidak terlalu besar hal ini sangat sering sekali diabaikan, contohnya tidak adanya bagian atau karyawan yang khusus mengawasi keluar masuknya barang, sehingga fungsi kontrol sangat lemah yang mengakibatkan adanya kehilangan barang atau salah perhitungan jumlah barang yang ada di gudang, yang tentu saja mengakibatkan ketidakcocokan antara jumlah di buku stok dengan barang yang ada di gudang. “….ya semua karyawan disini bisa masuk gudang, gak ada karyawan khusus bagian gudang…” Informan Candra Karena tidak adanya pemisahan fungsi yang jelas antar karyawan sehingga para karyawan dengan mudahnya keluar masuk gudang, hal ini dapat memperbesar resiko terjadinya pencurian barang yang ada di gudang, sehingga sangat sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab apabila terjadi kehilngan barang yang ada di gudang. “…waduh semua karyawan bisa masuk ke gudang mas…” Informan Tarno Peneliti melakukan konfirmasi pada karyawan yang bertugas untuk melakukan pencatatan memberikan jawaban yang tidak jauh berbeda dengan jawaban yang diperoleh peneliti dari informan lainnya. “…ya semua bisa masuk gudang mas….” Informan Wartini Dari penjelasan informan diatas dapat disimpulkan sangat sulit untuk mengetahui secara pasti keluarnya barang karena semua karyawan yang ada di UD. Prima Tani dapat mengeluarkan barang dari gudang.

5.3. Pencatatan Transaksi Penjualan

Pencatatan atas transaksi penjulan yang ada pada UD. Prima Tani yaitu dengan menggunakan nota kemudian di pindahkan pada buku, hal ini sudah cukup memadai untuk mengetahui berapa pendapatan yang diperoleh serta keluarnya barang. “….ya pake nota mas, kadang gak pake kalo beli sedikit, tapi tetep dimasukkan ke buku meskipun cuma beli sedikit…” Informan Wartini Pencatatan model seperti ini menurut peneliti sudah cukup layak karena mengurangi resiko kesalahan pencatatan atau hilangnya bukti transaksi yaitu nota, sehingga apabila nota hilang atau terselip pemilik masih memiliki bukti transaksi yang telah dicatat di buku transaksi, kelemahan atau kekurangan dari pengendalian internal ini adalah masih belum adanya nomer nota yang memungkinkan tertukarnya transaksi atau belum tercatatnya sebagian transaksi yang sudah terjadi. “…ya notanya gak ada nomernya mas…” Informan Wartini Selain itu apabila ada pengiriman barang pesanan nota dapat dimanipulasi oleh karyawan yang mengantarkan barang pesanan karena tidak adanya nomer nota sehingga dapat merugikan pemilik usaha.

5.4. Pencatatan Transaksi Piutang