Pencatatan Transaksi Piutang Pencatatan Barang Yang Masuk Ke Gudang Dan Barang Yang Akan Dikirim Ke Pelanggan

5.4. Pencatatan Transaksi Piutang

Transaksi penjulan dalam usaha UD. Prima Tani ada yang langsung tunai dan ada juga yang menggunakan sistem utang atau bon, transaksi yang menggunakan sistem utang diperlakukan tidak sama dengan transaksi secara tunai, yaitu dengan menggunakan nota rangkap tiga kemudian dicatat kembali ke dalam buku. “….ya pake nota dobel kalo ngutang, terus dicatet dibuku, kalo buat yang mingguan pake nota lain mas, soalnya kalo keluar kota cuma seminggu sekali…” Informan Wartini Peneliti mengkonfirmasi jawaban yang diberikan oleh informan pada pemilik usaha, pemilik usaha memberikan jawaban yang sama dengan yang diberikan karyawan-karyawan yang dijadikan informan oleh peneliti. “…ya pake bon…” Informan Candra Ada tiga lembar nota yang memiliki warna berbeda-beda, putih, merah, biru tiap warna memiliki fungsi yang berbeda, warna merah diberikan pada pelanggan pada saat terjadi transaksi, warna putih diberikan pada pelanggan saat telah melunasi hutangnya sesuai dengan yang di nota, warna biru sebagai arsip transaksi untuk UD. Prima Tani, selain itu perbedaannya dengan nota penjualan tunai adanya tanda tangan pembeli sebagai bukti mereka memiliki hutang. “…kalo utang ya pake nota yang ini mas, yang tiga ini, satu buat yang beli satu buat dipegang bos, terus ini dikasihkan kalo sudah lunas….” Informan Tarno Dari pengamatan yang dilakukan peneliti para karyawan sudah memahami bagaimana proses transaksi yang berkaitan dengan penjulan secara kredit.

5.5. Pencatatan Barang Yang Masuk Ke Gudang Dan Barang Yang Akan Dikirim Ke Pelanggan

Karena tidak memiliki karyawan yang khusus mengawasi gudang maka apabila ada barang datang dari distributor, maka pemilik usaha langsung yang mengawasi penurunan barang selain itu bisa juga karyawan yang sedang menganggur ditugaskan untuk mengawasi penurunan barang di gudang, kemudian dicatat pada kartu stok barang yang dimiliki UD. Prima Tani. “…yang ngecek barang ya saya kadang sama anak-anak….” Informan Candra Hal ini juga dibenarkan oleh informan lain yang ditanya hal serupa oleh peneliti, informan ini adalah karyawan yang sering ditugaskan untuk mengirim barang pesanan pelanggan. “…kalo ngecek ya bisa semua disini, kadang-kadang saya sama bos, tapi kebanyakkan bos yang ngecek…” Informan Tarno Peneliti berpendapat cara yang dilakukan dapat meningkatkan resiko terjadinya kesalahan pencatatan serta tidak adanya kontrol yang ketat atas barang yang ada di gudang, karena saat ditanyakan pada bagian pencatatan tidak ada bagian khusus yang mengecek barang saat masuk gudang. “…ya bos mas, ya kalo barang datang langsung masuk kartu stok, kan disini ada kartu stoknya…” Informan Wartini Selain melakukan pengecekan terhadap barang yang masuk gudang, barang yang akan dikirim ke pelanggan juga melewati proses pengecekan, tapi dari pengamatan peneliti yang melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim pada pelanggan adalah langsung pemilik usaha langsung, atau bisa juga karyawan setelah itu dilaporkan pada pemilik usaha, tidak ada karyawan khusus yang melakukan pengecekan. “…kalo barang keluar yang ngecek ya saya langsung…” Informan Candra Tidak jauh berbeda informasi yang didapat peneliti dari informan lain saat peneliti memberikan pertanyaan yang sama. “…yang ngecek barang ya? Ya bos kadang saya, tapi semua disini bisa kok…” Informan Wartini Karena adanya rasa percaya antara karyawan dan pemilik usaha maka pengecekan barang yang akan dikirim pada pelanggan dapat dilakukan langsung oleh semua karyawan dan dilaporkan pada pemilik usaha. “….yang ngecek ya bos, kadang saya sama bos..” Informan Tarno

5.6. Yang Menerima Pembayaran Dari Pelanggan