2.2. Landasan Teori 2.2.1.Pengendalian Internal
2.2.1.1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Baridwan 1991:13 pengendalian internal mempunyai arti sempit dan luas, dalam arti sempit, pengendalian internal merupakan pengecekan,
penjumlahan baik penjumlahan mendatar cross footing maupun penjumlahan menurun footing.
Dalam arti luas, pengendalian internal tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tapi meliputi semua alat-alat yang digunakan manajeman untuk
melakukan pengendalian. Adapun pengertian pengendalian internal menurut Amir Abadi Yusuf
1997:258 Adalah kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan manajeman keyakinan memadai bahwa tujuan dan sasaran
yang penting bagi satuan usaha dapt dicapai. Pengertian pengendalian internal menurut The Commite Of Sponsoring Organization COSO yang dikutip oleh
Bodnar dan Hopwood 2001:182 adalah sebagai berikut : Internal Control is process effected by an entity’s board of director,
management and other personal disagned to proved reasonable assurance regarding achiement of objectivies in the following categories :
a. Reability of financial reporting
b. Effectivenees and efficiency of operation, and
c. Compliance with applicable laws and regulation
Definisi tersebut dapat diketahui bahwa pengendalian internal memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas usaha. Diantaranya peran pengendalian
internal tersbut adalah memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi serta membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajeman yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
2.2.1.2. Tujuan pengendalian internal
Menurut Alvin dan Leobecke 1986:284, ada tujuh macam tujuan Pengendalian Internal yang harus digunakan untuk mencegah setiap kesalahan
dan memberikan kepastian meyakinkan bahwa : a.
Setiap transaksi yang yang dicatat adalah sah validitas b.
Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat otorisasi c.
Setiap transaksi dinilai dengan tepat penilaian d.
Setiap transaksi yang dapat diklasifikasikan dengan tepat klasifikasi e.
Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat ketepatan waktu f.
Setiap transaksi dicatat kelengkapan g.
Setiap transaksi diikhtisarkan dengan benar posting dan ikhtisar. Selain tujuan di atas, pengendalian internal juga mempunyai beberapa
kegunaan bagi perusahaan yaitu untuk :
a. Mengetahui apakah data telah dikumpulkan, dicatat dan dilaporkan
dengan benar. b.
Mengetahui apakah transaksi yang telah dilakukan telah disetujui dan ditandan tangani oleh pihak yang berwenang.
c. Menghindari adanya kesalahan dan kecurangan.
2.2.1.3. Elemen-elemen Pengendalian Intern