sepatu. Selain itu, petani juga kurang memperhatikan arah angin. Petani seringkali tidak langsung mandi setelah melakukan penyemprotan. Hal ini dikarenakan
penyemprotan biasanya dilakukan di pagi hari dan setelah menyemprot mereka masih harus melakukan aktivitas lain seperti menyiangi tanaman. Sebelum melanjutkan
pekerjaan, petani biasanya hanya mencuci tangan dan kemudian beristirahat sebentar sambil merokok di sekitar lahan pertanian. Petani biasanya mandi pada sore hari
setelah selesai melakukan pekerjaan di ladang mereka. Menurut hasil wawancara dengan petani, beberapa petani mengaku sering
merasakan gatal di kulit, pusing, dan mual setelah melakukan penyemprotan. Tetapi karena gejala itu tidak begitu mengganggu mereka biasanya tidak terlalu
mempermasalahkannya. Melihat kondisi tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan petani pada penggunaan
pestisida di Desa Sugihen.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan, sikap, dan tindakan petani penyemprot
pada penggunaan pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan petani penyemprot terhadap
penggunaan pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan petani penyemprot pada penggunaan
pestisida. 2.
Untuk mengetahui sikap petani penyemprot pada penggunaan pestisida 3.
Untuk mengetahui tindakan petani penyemprot pada penggunaan pestisida
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi petani agar mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan perilaku penggunaan pestisida yang benar. 2.
Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menerapkan teori yang dipelajari selama perkuliahan terkait dengan pengetahuan, sikap, dan
tindakan dalam penggunaan pestisida. 3.
Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian lanjutan untuk promosi kesehatan dalam penggunaan pestisida
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pestisida
Kata pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama, dan cide berarti pembunuh. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama Subiyakto,1991. Dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tertulis pestisida adalah
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : a.
Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman,bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian;
b. Memberantas rerumputan;
c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan;
d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman tidak termasuk pupuk;
Universitas Sumatera Utara
e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak; f.
Memberantas atau mencegah hama-hama air; g.
Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan;
h. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air.
Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, yang dimaksud dengan Pestisida adalah zat pengatur dan perangsang
tumbuh, bahan lain, serta organism renik, atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman.
Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, dalam buku Sudarmo, 1992, pestisida adalah semua zat atau campuran
zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematode cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik, yang dianggap
hama, kecuali virus, bacteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat yang dimaksudkan untuk
digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.
2.2. Klasifikasi Pestisida