yang membedakan respon disebut determinan perilaku. Menurut Notoatmodjo dalam buku Pendidikan dan Perilaku Kesehatan 2003, terdapat dua determinan perilaku,
yaitu: 1.
Determinan internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, emosional, dan jenis kelamin.
2. Determinan eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik. Benyamin Bloom, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku
manusia menjadi tiga domain, yaitu kognitif cognitive, afektif affective, dan psikomotor psychomotor. Di dalam perkembangannya, teori Blum ini
diimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yaitu:
2.6.1. Pengetahuan knowledge
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk suatu tindakan seseorang over behavior.
1. Proses adopsi perilaku
Menurut Rogers 1974, sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni: a.
Awareness kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu.
b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus,
Universitas Sumatera Utara
c. Evaluation menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d.
Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru e.
Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
Ada enam tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif, yakni:
a. Tahu Know, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. b.
Memahami Comprehension, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c.
Aplikasi Aplication, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya.
d. Analisis Analysis, diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis Synthesis, menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi Evaluation, berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari responden.
2.6.2. Sikap Attitude