Formulasi Cair Formulasi Pestisida

untuk meningkatkan efikasi pestisida. Secara umum formulasi pestisida dapat dibedakan menjadi formulasi cair dan formulasi padat. Djojosumarto, 2008

2.3.1. Formulasi Cair

Formulasi pestisida bentuk cair biasanya terdiri dari pekatan yang dapat diemulsikan EC, pekatan yang larut dalam air SL, pekatan dalam air AC, pekatan dalam minyak OC, aerosol A, dan gas yang dicairkan LG. a. Pekatan yang dapat diemulsikan emulsifiable concentrate Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleh singkatan ES Emulsifiable Solution, WSC Water Soluble Concentrate, E Emulsifiable, S Solution. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri atas tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. b. Pekatan yang larut dalam air Formulasi yang larut dalam air atau Water Soluble Concentrate SL merupakan formulasi cair yang terdiri dari bahan aktif yang dilarutkan dalam pelarut tertentu yang dapat bercampur baik dengan air. Formulasi ini sebelum digunakan terlebih dahulu diencerkan dengan air, kemudian disemprotkan. Pestisida yang termasuk formulasi ini mempunyai kode SL di belakang nama dagangnya. c. Pekatan dalam air Formulasi pekatan dalam air atau Aqueous Concentrate AC merupakan pekatan pestisida yang dilarutkan dalam air. Biasanya pestisida yang Universitas Sumatera Utara diformulasikan sebagai pekatan dalam air adalah bentuk garam dan herbisida asam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida yang termasuk golongan ini mempunyai kode AC di belakang nama dagangnya. d. Larutan dalam minyak Pekatan dalam minyak atau Oil Miscible Concentrate OL adalah formulasi cair yang mengandung bahan aktif dalam konsentrasi tinggi yang dilarutkan dalam pelarut hidrokarbon aromatic seperti xilin stsu nafta. Formulasi ini biasanya digunakan setelah diencerkan dalam hidrokarbon yang lebih murah seperti solar kemudian disemprotkan atau dikabutkan fogging. Pestisida yang termasuk formulasi ini biasanya mempunyai kode OL di belakang nama dagangnya. e. Aerosol Formulasi ini adalah formulasi cair yang mengandung bahan aktif yang dilarutkan dalam pelarut organik. Ke dalam larutan ini ditambahkan gas yang bertekanan dan kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi kemasan yang siap pakai dan dibuat dalam konsentrasi yang rendah. Pestisida formulasi ini mempunyai kode A di belakang nama dagangnya. f. Gas yang dicairkan atau Liquefied Gases Formulasi ini adalah pestisida bahan aktif dalam bentuk gas yang dipampatkan pada tekanan dalam suatu kemasan. Formulasi pestisida ini digunakan dengan cara fumigasi ke dalam ruangan atau tumpukan bahan makanan atau penyuntikan ke dalam tanah. Pestisida yan termasuk formulasi ini mempunyai kode LG di belakang nama dagangnya. Deptan, 2011 Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Formulasi Padat

Dokumen yang terkait

Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Stroberi Di Desa Dolat Rayat Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo

8 63 83

Pengetahuan, Sikap, Tindakan Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Aktifitas Cholinesterase Pada Darah Di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Tahun 2005

0 31 77

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Petani Dalam Penggunaan Pestisida

0 7 98

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Sayuran dalam Penggunaan Pestisida di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara

1 3 75

Tindakan Petani Penyemprot Pestisida di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat Tahun 2015

3 37 82

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 5 12

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

1 7 4

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Penyemprot pada Penggunaan Pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013

0 0 12