Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional Analisa Data Karakteristik Responden

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan petani penyemprot pada penggunaan pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Waktu penelitian adalah Februari sd Juni 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani penyemprot di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Pada penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah petani penyemprot yang kebetulan sedang menyemprot di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo pada saat penelitian. Menurut Kasjono 2009 dalam buku “Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan”, jumlah sampel minimal untuk penelitian yang bersifat deskriptif adalah 30 sampel. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel sebanyak 30 petani penyemprot pada penelitian ini.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang penggunaan pestisida yang dimodifikasi dari beberapa skripsi mengenai penggunaan pestisida.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kantor Camat dan Kantor Kepala Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Data sekunder ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat. Universitas Sumatera Utara

3.5. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui petani tentang penggunaan pestisida 2. Sikap adalah cara petani memandang atau dasar anggapan petani terhadap penggunaan pestisida 3. Tindakan adalah kegiatan yang dilakukan petani sehubungan dengan penggunaan pestisida 4. Petani penyemprot adalah masyarakat yang pekerjaannya bertani dan melakukan kegiatan penyemprotan pestisida pada saat penelitian berlangsung. 5. Pemilihan adalah kegiatan memilih pestisida yang akan digunakan untuk menyemprot tanaman 6. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan pestisida sebelum atau setelah digunakan. 7. Pencampuran adalah kegiatan memadukan pestisida baik dengan pestisida lain atau dengan air 8. Penyemprotan adalah kegiatan mengaplikasikan pestisida ke tanaman. 9. Pembuangan adalah kegiatan membuang sisa pestisida setelah selesai digunakan

3.6. Analisa Data

Universitas Sumatera Utara Data dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS 17 untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam penggunaan pestisida. BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Desa Sugihen merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo dengan luas wilayah 53,5 ha. Desa ini berjarak 3,5 km dari ibukota kecamatan, dan 18 km dari Kota Kabanjahe sebagai ibukota Kabupaten. Desa Sugihen berada pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut dengan temperatur 23 C – 26 C, dan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dolat Rayat b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Aji Julu c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ujung Sampun d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Melas

4.1.2. Demografi

1. Jumlah Penduduk Universitas Sumatera Utara Jumlah penduduk di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat pada tahun 2013 adalah 566 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 196 KK. 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 275 48,6 2 Perempuan 291 51,4 Jumlah 566 100,0 Sumber : Profil Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 275 jiwa 48,6 dan jenis kelamin perempuan sebanyak 291 jiwa 52,4. 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. Belum sekolah 23 4,1 2. Tidak tamat SD 156 27,6 3. SD 272 48,1 4. SMP 60 10,6 5. SMA 35 6,1 Universitas Sumatera Utara 6. PT 20 3,5 Jumlah 566 100,0 Sumber : Profil Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan paling banyak adalah SD yaitu 272 orang 48,1 dan tingkat pendidikan paling sedikit adalah Perguruan Tinggi yaitu 20 orang 3,5. 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1. Petani 477 84,3 2. PNSSwasta 7 1,2 3. Pedagang 13 2,3 4. Dll 69 12,2 Jumlah 566 100,0 Sumber : Profil Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa penduduk paling banyak bekerja sebagai petani yaitu 477 orang 84,3, dan yang paling sedikit bekerja sebagai PNSpegawai swasta yaitu 7 orang 1,2.

4.1.3. Inventarisasi Pestisida di Kabupaten Karo Tahun 2012

Jenis pestisida yang terbanyak beredar di toko pestisida di Kabupaten Karo adalah insektisida yaitu 89 merek dagang dan pestisida yang jumlahnya terkecil adalah surfaktan lem tanaman yang dicampur dengan pestisida agar pestisida yang Universitas Sumatera Utara disemprotkan tidak mudah jatuh dari tanaman dan ZPT Zat Perangsang Tumbuh yaitu sejumlah 5 merek dagang. Jenis pestisida yang beredar di Kabupaten Karo dan telah terdaftar di Dinas Pertanian dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Jenis Pestisida yang beredar di Kabupaten Karo dan telah terdaftar di Dinas Pertanian No. Jenis Pestisida Jumlah Merek Dagang 1. Fungisida 59

2. Insektisida

82 3. Herbisida 31

4. Akarisida, Bakterisida, Moluskisida, Nematisida

dan Rodentisida 9

5. Surfaktan dan ZPT

5 Jumlah 186

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Data Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan Terakhir, Waktu Kerja, dan Lama Kerja Data umum responden meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, waktu kerja, dan lama kerja. Secara garis besar data umum responden di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat adalah sebagai berikut :

4.2.1.1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai jenis kelamin responden seperti pada tabel 4.5. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki – laki 27 90 2 Perempuan 3 10 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.5. di atas, diperoleh distribusi petani penyemprot di Desa Sugihen mayoritas adalah Laki – laki 27 orang 90.

4.1.1.2. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur di Desa sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut : Tabel 4.6. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No Umur Tahun Jumlah 1 17 – 22 3 10 2 23 – 28 5 16,7 3 29 – 34 4 13,3 4 35 – 40 3 10 5 41 – 46 4 13,3 6 47 – 52 4 13,3 7 53 – 58 6 20 8 58 1 3,3 Jumlah 30 100 Sesuai dengan tabel 4.6. diatas, diperoleh distribusi petani penyemprot pestisida terbanyak pada kelompok umur 53 -58 tahun 20 dan terendah pada kelompok umur 58 tahun 3,3. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.3. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut : Tabel 4.7. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No Pendidikan Terakhir Jumlah 1 SD 8 26,7 2 SMP 5 16,7 3 SMA 14 46,6 4 D3 – S1 3 10 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.7. di atas, diperoleh petani penyemprot di Desa Sugihen terbesar memiliki tingkat pendidikan SMA 46,6, sedangkan terkecil pendidikan D3 - S1.

4.1.1.4. Waktu Kerja

Rata-rata waktu kerja responden dalam sehari dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut : Tabel 4.8. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Waktu Kerja di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No Waktu Kerja Jam Jumlah 1 ≤4 25 83,3 2 4 5 16,7 Jumlah 30 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.8. di atas, diperoleh waktu kerja ≤4 Jam menyemprot pestisida di Desa Sugihen sejumlah 83,3, sedangkan waktu kerja menyemprot 4 jam sejumlah 16,7.

4.1.1.5. Lama Kerja

Lamanya responden bekerja dalam hal penggunaan pestisida dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut : Tabel 4.9. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Lama Kerja di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No Lama Kerja Tahun Jumlah 1 1 – 6 11 36,7 2 7 – 12 3 10 3 13 – 18 2 6,7 4 19 – 24 7 23,3 5 25 – 30 6 20 6 30 1 3,3 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.9. di atas, diperoleh lama kerja petani penyemprot pestisida pada rentang 1 – 6 tahun sejumlah 36,7, 7 – 12 tahun sejumlah 10, 13 – 18 tahun sejumlah 6,7 19 – 24 tahun sejumlah 23,3, 25 – 30 tahun sejumlah 20, dan 30 tahun sejumlah 3,3.

4.2.2. Data Perilaku Responden

4.2.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara Distribusi petani penyemprot berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut: Tabel 4.10. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Pengetahuan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Indikator Pengetahuan Jumlah N

1. Pestisida harus sesuai dengan organisme sasaran

- Tahu 30 100,0 Jumlah 30 100,0 2. Pestisida jenis insektisida berbeda dengan fungisida - Tahu - Tidak tahu 26 4 86,7 13,3 Jumlah 30 100,0 3. Penyimpanan pestisida harus di ruangan khusus dan jauh dari jangkauan anak-anak - Tahu - Tidak tahu 29 1 96,7 3,3 Jumlah 30 100,0 4. Pencampuran atau pengenceran pestisida harus di ruangan terbuka - Tahu - Tidak tahu 18 12 60,0 40,0 Jumlah 30 100,0 5. Tidak semua jenis pestisida dapat dicampur - Tahu - Tidak tahu 12 18 40,0 60,0 Jumlah 30 100,0 6. Waktu penyemprotan yang baik adalah pagi dan sore hari - Tahu 30 100,0 Jumlah 30 100,0 7. APD harus digunakan pada saat mencampur, menyemprot, dan mencuci peralatan - Tahu 30 100,0 Jumlah 30 100,0 Universitas Sumatera Utara

8. Dosis penggunaan harus sesuai label

- Tahu - Tidak tahu 29 1 96,7 3,3 Jumlah 30 100,0

9. Wadah pestisida yang telah habis harus dikubur atau

dibakar - Tahu - Tidak tahu 13 17 43,3 56,7 Jumlah 30 100,0 10. Pestisida bisa mematikan organisme lain di sekitar tanaman - Tahu - Tidak tahu 27 3 90,0 10,0 Jumlah 30 100,0 11. Pestisida dapat membahayakan kesehatan manusia yang terpapar - Tahu 30 100,0 Jumlah 30 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan responden 30 orang mengetahui bahwa pestisida yang digunakan harus sesuai dengan organisme sasaran, 26 orang 86,7 responden mengetahui pestisida jenis insektisida berbeda dengan fungisida, 29 orang 96,7 mengetahui bahwa pestisida harus disimpan di ruangan khusus yang terhindar dari sinar matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak- anak, 18 orang 60 responden mengetahui bahwa pencampuran dan pengenceran pestisida harus dilakukan di ruangan terbuka, 18 orang 60 responden mengatakan tidak semua jenis pestisida dapat dicampur ketika diaplikasikan ke tanaman, 30 orang 100 responden mengetahui waktu penyemprotan pestisida yang baik adalah pada pagi hari pukul 08.00 – 11.00 WIB atau sore hari pukul 15.00 – 18.00 WIB, 30 orang 100 responden mengetahui bahwa alat pelindung diri harus digunakan pada saat Universitas Sumatera Utara mencampur, menyemprot, dan mencuci peralatan yang digunakan untuk menyemprot pestisida, 29 orang 96,7 responden mengatakan bahwa dosis penggunaan pestisida harus sesuai dengan keterangan pada label, 13 orang 43,3 responden mengetahui bahwa wadah pestisida yang telah habis harus dikubur, 27 orang 90 responden mengetahui bahwa pestisida bisa mematikan oraganisme lain di sekitar tanaman, dan 30 orang 100 responden mengetahui bahwa pestisida dapat membahayakan kesehatan manusia yang terpapar.

4.2.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap

Distribusi petani penyemprot berdasarkan sikap dapat dilihat pada tabel 4.11. berikut: Tabel 4.11. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Sikap di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Indikator Sikap Jumlah N

1. Pestisida yang dipergunakan harus terdaftar atau

memiliki izin - Setuju - Tidak setuju 19 11 63,3 36,7 Jumlah 30 100,0 2. Pestisida disimpan di wadah asli beserta label - Setuju - Tidak setuju 27 3 90,0 10,0 Jumlah 30 100,0 3. Pengadukan harus menggunakan alat bantu - Setuju 30 100,0 Jumlah 30 100,0 4. Pencampuran beberapa pestisida tidak boleh dilakukan jika tidak ada anjuran pada label kemasan - Setuju - Tidak setuju 17 13 56,7 43,3 Universitas Sumatera Utara Jumlah 30 100,0 5. Penyemprotan sebaiknya mengikuti arah angin - Setuju - Tidak setuju 28 2 93,3 6,7 Jumlah 30 100,0 6. Penyemprotan tidak boleh dilakukan saat angin kencang - Setuju - Tidak setuju 21 9 70,0 30,0 Jumlah 30 100,0 7. Pemakaian APD perlu saat pencampuran dan penyemprotan pestisida - Setuju 30 100,0 Jumlah 30 100,0 8. Tidak boleh makan, minum, merokok selama penyemprotan - Setuju - Tidak setuju 29 1 96,7 3,3 Jumlah 30 100,0 9. Sisa campuran pestisida tidak boleh disimpan - Setuju - Tidak setuju 27 3 90,0 10,0 Jumlah 30 100,0 10. Setelah melakukan penyemprotan sebaiknya segera mandi - Setuju 30 100,0 Jumlah 30 100,0 11. Pakaian yang digunakan saat menyemprot harus segera dicuci - Setuju - Tidak setuju 26 4 86,7 13,3 Jumlah 30 100,0 Hasil penelitian yang terlihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa 19 orang 63,3 responden setuju pestisida yang dipergunakan harus terdaftar atau meliliki izin dari dinas pertanian, 27 orang 90 responden setuju pestisida harus disimpan di wadah aslinya beserta label dan keterangan lengkap, 30 orang 100 responden setuju campuran pestisida harus diaduk menggunakan alat bantu seperti kayu atau Universitas Sumatera Utara bambu, 17 orang 56,7 responden setuju pencampuran beberapa jenis pestisida tidak dapat dilakukan apabila tidak ada anjuran tertulis pada kemasan pestisida, 28 orang 93,3 responden setuju penyemprotan dilakukan mengikuti arah angin, 21 orang 70 responden setuju penyemprotan tidak boleh dilakukan pada saat angin kencang, 30 orang 100 responden setuju pemakaian APD penting pada saat pencampuran dann penyemprotan pestisida, 29 orang 96,7 responden setuju tidak boleh makan, minum, dan merokok selama penyemprotan, 27 orang 90 responden setuju bahwa sisa campuran pestisida tidak boleh disimpan, 30 orang responden 100 setuju bahwa setelah melakukan penyemprotan petani harus segera mandi, dan 26 orang 86,7 responden setuju bahwa pakaian yang digunakan saat menyemprot harus segera dicuci.

4.2.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan

Distribusi petani penyemprot berdasarkan sikap dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut: Tabel 4.12. Distribusi Petani Penyemprot Pestisida Berdasarkan Tindakan di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Tahun 2013 No. Indikator Tindakan Jumlah N

1. Tempat membeli pestisida

- Toko berizin 30 100,0 Jumlah 30 100,0 2. Tempat menyimpan pestisida - Gubukgudang - Rumah 27 3 90,0 10,0 Jumlah 30 100,0 3. Pedoman mencampur pestisida Universitas Sumatera Utara - Label kemasan - Pengalaman pribadi 2 28 6,7 93,3 Jumlah 30 100,0

4. Jarak waktu penyemprotan

- Sesuai label - Tidak sesuai label 1 29 3,3 96,7 Jumlah 30 100,0 5. Tindakan yang dilakukan apabila pestisida terkena wajah pada saat aplikasi - Dicuci dengan air mengalir - Dibersihkan dengan tangan 3 27 10,0 90,0 Jumlah 30 100,0 6. Yang dilakukan apabila angin bertiup kencang saat menyemprot - Berhenti sampai tidak ada angin - Terus menyemprot 1 29 3,3 96,7 Jumlah 30 100,0 7. Cara menyemprot - Sesuai arah angin - Bolak-balik 4 26 13,3 86,7 Jumlah 30 100,0 8. Penggunaan APD pada saat menyemprot: - Topi - Pakaian lengan panjang - Masker - Sepatu - Kacamata - Sarung tangan Ya 29 29 3 5 1 2 96,7 96,7 10,0 16,7 3,3 6,7 Tidak 1 1 27 25 29 28 3,3 3,3 90 83,3 96,7 93,3 9. Perlakuan terhadap sisa campuran pestisida - Dibuang jauh dari sumber air - Dibuang di sembarang tempat N 1 29 3,3 96,7 Jumlah 30 100,0 10. Tindakan setelah selesai menyemprot: - Mandi pakai sabun dan ganti baju - Mencuci tangan saja - Merokok - Melanjutkan pekerjaan Ya 3 26 24 16 10,0 86,7 80,0 53,3 Tidak 27 4 6 14 90,0 13,3 20,0 46,7 11. Perlakuan terhadap wadah pestisida yang telah habis : Ya Tidak Universitas Sumatera Utara - dikubur - dijual ke penampungan barang bekas - dibakar - dibuang begitu saja 6 20 6 4 20,0 66,7 20,0 13,3 24 10 24 26 80,0 33,3 80,0 86,7 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan responden 30 orang membeli pestisida di toko berizin, 27 orang 90 responden menyimpan pestisida di di gubuk, 2 orang 6,7 responden mencampur pestisida berdasarkan pada label kemasan, hanya 1 orang 3,3 responden yang menyesuaikan jarak waktu penyemprotan dengan anjuran pada label kemasan, 3 orang 10 responden mencuci wajah dengan air mengalir apabila terkena pestisida pada saat menyemprot, 1 orang 3,3 responden yang berhenti sejenak apabila angin bertiup kencang pada saat menyemprot, 4 orang 13,3 menyemprot sesuai arah angin, 22 orang 73,3 responden selalu menggunakan APD pada saat melakukan penyemprotan, 29 orang 96,7 responden menggunakan topi, 29 orang 96,7 responden menggunakan pakaian lengan panjang, 3 orang 10 responden menggunakan masker, 5 orang 16,7 responden menggunakan sepatu, 1 orang 3,3 responden menggunakan kacamata, 2 orang 6,7 responden menggunakan sarung tangan pada saat menyemprot, hanya 1 orang 3,3 responden yang membuang sisa pestisida jauh dari sumber air, 3 orang 10 responden mandi menggunakan sabun dan mengganti pakaian setelah selesai menyemprot, 26 orang 86,7 responden hanya mencuci tangan, 24 orang 80 responden merokok, dan 16 orang 53,3 responden melanjutkan pekerjaan lain setelah selesai menyemprot, 6 orang 20 responden mengubur wadah pestisida yang telah habis digunakan, 20 orang 66,7 responden Universitas Sumatera Utara menjual wadah pestisida yang telah habis ke tempat penampungan barang bekas, 6 orang 20 responden membakar wadah tempat pestisida yang telah habis, dan 4 orang 13,3 responden membiarkan begitu saja wadah pestisida yang telah habis di sekitar lahan pertanian. BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dilihat meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, waktu kerja, dan lama kerja. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kegiatan pengelolaan pestisida sebagian besar dilakukan oleh petani laki-laki. Berdasarkan wawancara diperoleh bahwa pengelolaan pestisida ini dilakukan petani laki-laki karena proses penyemprotan membutuhkan tenaga yang besar baik untuk menggendong alat pompa yang beratnya sekitar 21 kg, maupun untuk menyemprotkan pestisida ke tanaman. Berdasarkan karakteristik umur responden paling banyak berada pada usia 53- 58 tahun yaitu sebanyak 6 orang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak petani yang telah lanjut usia namun tetap melakukan pekerjaan menyemprot. Padahal pada usia lanjut daya tahan tubuh manusia mulai menurun. Hal ini berarti petani memiliki risiko tinggi terhadap kejadian keracunan pestisida. Berdasarkan karakteristik pendidikan responden paling banyak berada pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 14 orang 46,6 dan paling sedikit berada pada tingkat pendidikan D3-S1 yaitu sebanyak 3 orang 10. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilki tingkat pendidikan yang cukup baik. Universitas Sumatera Utara Tingkat pendidikan merupakan hal penting dalam peningkatan pengetahuan seseorang. Notoatmodjo 1993 menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Semakin tinggi pendidikanpengetahuan seseorang maka semakin tinggi pula kesadarannya melakukan tindakan yang benar. Selain itu tingkat pendidikan juga berkaitan dengan kemampuan membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan pestisida. Sedangkan berdasarkan waktu petani bekerja dalam satu hari, responden paling banyak bekerja dari ≤ 4 jam per hari yaitu sebanyak 25 orang. Menurut kementrian pertanian 2011, lama penyemprotan yang baik adalah tidak lebih dari 4 jam dalam satu hari, dan berdasarkan Permenaker Nomor 03 Tahun 1986, waktu kontak dengan pestisida tidak boleh melebihi 5 jam dalam sehari dan 30 jam dalam seminggu. Jika dikaitkan dengan teori ini maka tindakan penyemprotan petani di Desa Sugihen masih termasuk aman. Berdasarkan lamanya petani bekerja sebagai penyemprot sepanjang hidupnya responden paling banyak berada pada rentang 1 – 6 tahun yaitu sebanyak 11 orang 36,6, dan paling sedikit adalah 30 tahun. Semakin lama petani bekerja menggunakan pestisida maka semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya penumpukan racun dalam tubuh dan pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya keracunan kronis.

5.2. Perilaku

Dokumen yang terkait

Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Stroberi Di Desa Dolat Rayat Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo

8 63 83

Pengetahuan, Sikap, Tindakan Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Aktifitas Cholinesterase Pada Darah Di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Tahun 2005

0 31 77

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Petani Dalam Penggunaan Pestisida

0 7 98

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Sayuran dalam Penggunaan Pestisida di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara

1 3 75

Tindakan Petani Penyemprot Pestisida di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat Tahun 2015

3 37 82

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 5 12

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

1 7 4

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Penyemprot pada Penggunaan Pestisida di Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat Tahun 2013

0 0 12