1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
432
Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung utama yang
melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan
jembatan dengan bentang yang terpanjang.
d Klasifikasi berdasarkan kondisi pendukung
Gambar 9.3. menunjukkan tiga perbedaan kondisi pendukung untuk gelagar dan gelagar rangka
Gambar 9.3. Pendukung gelagar jembatan
: a gelagar sederhana; b gelagar menerus; c gelagar gerber
Sumber: Chen Duan, 2000
− Jembatan dengan pendukung sederhana Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu sisi dan
sendi di sisi yang lainnya. − Jembatan dengan pendukung menerus
Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari tiga sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap.
Kecenderungan itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan sedikit serta tidak memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung
sebaiknya dihindari.
− Jembatan gerber jembatan kantilever Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara
pendukung. − Jembatan rangka kaku
Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur
9.1.2. Desain Konseptual
Desain jembatan merupakan sebuah kombinasi kreasi seni, ilmu alam, dan teknologi. Desain konseptual merupakan langkah awal yang
harus di ambil perancang untuk mewujudkan dan menggambarkan
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
433
jembatan untuk menentukan fungsi dasar dan tampilan, sebelum dianalisa secara teoritis dan membuat detail-detail desain. Proses desain termasuk
pertimbangan faktor-faktor penting seperti pemilihan sistem jembatan, material, proporsi, dimensi, pondasi, estetika dan lingkungan sekitarnya.
Perencanaan jembatan secara prinsip dimaksudkan untuk mendapatkan fungsi tertentu yang optimal. Proyek jembatan diawali dengan
perencanaan kondisi yang mendasar. Untuk mendapatkan tujuan yang spesifik, jembatan memiliki beberapa arah yang berbeda-beda; lurus, miring
atau tidak simetris, dan melengkung horisontal seperti terlihat pada Gambar 9.4. Jembatan lurus mudah di rencanakan dan dibangun tetapi memerlukan
bentang yang panjang. Jembatan miring atau jembatan lengkung umumnya diperlukan untuk jalan raya jalur cepat expressway atau jalan kereta api
yang memerlukan garis jalan harus tetap lurus atau melengkung ke atas, sering memerlukan desain yang lebih sulit. Lebar jembatan tergantung pada
keperluan lalu lintasnya. Untuk jembatan layang, lebarnya ditentukan oleh lebar jalur lalu lintas dan lebar jalur pejalan kaki, dan seringkali disamakan
dengan lebar jalannya.
Gambar 9.4. Arah Jembatan
Sumber: Chen Duan, 2000
Estetika – selaras dengan lingkungan
Jembatan harus berfungsi tidak saja sebagai jalan, tetapi struktur dan bentuknya juga harus selaras dan meningkatkan nilai lingkungan sekitarnya.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan estetika dalam teknik jembatan, Svensson 1998 menyarankan:
− Pilih sistem struktur yang bersih dan sederhana seperti balok, rangka, pelengkung atau struktur gantung; jembatan harus terlihat
terpercaya dan stabil; − Terapkan proporsi tiga dimensional yang indah, antar elemen
struktural atau panjang dan ukuran pintu masuk jembatan − Satukan semua garis pinggir struktur, yang menentukan
tampilannya. Kekurangan salah satu bagian tersebut akan dapat menyebabkan kekacauan, kebimbangan dan perasaan ragu-ragu.
Transisi dari bentuk garis lurus ke garis lengkung akan membentuk parabola.
− Perpaduan yang sesuai antara struktur dan lingkungannya akan menjadi lansekap kota. Sangat perlu skala struktur dibandingkan
skala lingkungan sekitarnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
434
− Pemilihan material akan sangat berpengaruh pada estetika − Kesederhanaan dan pembatasan pada bentuk struktural asli sangat
penting − Tampilan yang menyenangkan dapat lebih ditingkatkan dengan
pemakaian warna − Ruang di atas jembatan sebaiknya dibentuk menjadi semacam jalan
yang dapat berkesan dan membuat pengendara merasa nyaman. − Strukturnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga aliran
gaya dapat diamati dengan jelas − Pencahayaan yang cukup akan dapat meningkatkan tampilan
jembatan pada malam hari. Gambar 9.5. berikut menunjukkan konsep rancangan jembatan
Ruck-a-Chucky melintasi sungai Amerika sekitar 17 km dari bendungan Auburn di California. Anker kabel untuk Lengkung horisontal kabel penahan
jembatan sepanjang 396 m direncanakan di sisi bukit. Meskipun jembatan ini tidak pernah dibangun, desain ini sesuai dengan topografi lingkungan
sekitarnya, dan merupakan sebuah desain yang sangat memahami lingkungan.
Gambar 9.5. Konsep desain jembatan Ruck-a-Chucky
Sumber: Chen Duan, 2000
e Pemilihan Jenis Jembatan
Pemilihan jenis-jenis jembatan merupakan tugas yang kompleks untuk memenuhi keinginan pemilik. Tabel 9.1. menunjukkan format matriks
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
435
evaluasi yang dapat digunakan untuk memilih jenis-jenis jembatan. Untuk poin yang ada pada tabel tersebut untuk faktor prioritas diberikan penilaian 1
– 5 1 = rendah; 2 = standar; 3 = tinggi; 4 = tinggi sekali; 5 = sangat tinggi. Tingkat kualitas diberikan dalam skala 1 – 5 1 = kurang; 2 = cukup; 3 =
bagus; 4 = sangat bagus; 5 = sempurna. Bobot penilaian berisi perkalian faktor prioritas dengan faktor tingkat kualitas dan dihitung untuk setiap
alternatif jenis jembatan. Jembatan dengan jenis yang memiliki total nilai tertinggi akan menjadi alternatif terbaik.
Tabel 9.1. Format matriks evaluasi untuk memilih jenis jembatan
Tipe jembatan
Poin 1
Prioritas 2
Kualitas 3
Bobot penilaian 2 x 3
Struktural Trafik
Kemudahan konstruksi Pemeliharaan dan
pemeriksaan Dampak jadwal
konstruksi Estetika
Lingkungan Pengembangan
selanjutnya Biaya
Total penilaian
Tipe jembatan umumnya ditentukan oleh berbagai faktor seperti beban yang direncanakan, kondisi geografi sekitar, jalur lintasan dan
lebarnya, panjang dan bentang jembatan, estetika, persyaratan ruang di bawah jembatan, transportasi material konstruksi, prosedur pendirian, biaya
dan masa pembangunan. Tabel 9.2. berikut menunjukkan aplikasi panjang bentang beberapa tipe jembatan.
Tabel 9.2. Tipe jembatan dan aplikasi panjang jembatan
Tipe jembatan Panjang bentang m
Contoh jembatan dan panjangnya
Gelagar beton prestress 10 - 300
Stolmasundet, Norwegia, 301 m Gelagar baja I kotak
15 - 376 Jembatan Sfalassa, Itali, 376 m
Rangka baja 40 - 550
Quebec, Canada, 549 m Baja lengkung
50 - 550 Shanghai Lupu, China, 550 m
Beton lengkung 40 - 425
Wanxian, China, 425 m tabung baja berisi beton
Kabel tarik 110 - 1100
Sutong, China, 1088 m Gantung
150 - 2000 Akaski-Kaikyo, Jepang, 1991 m
9.1.3. Bentuk Struktur Jembatan