Pier solid Bent Kolom Abutmen

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 463 9.2.1. Bent Tiang Perluasan tiang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.35.a. digunakan untuk slab dan jembatan balok-T. Biasanya digunakan untuk melintasi sungai bila keberadaannya tidak menjadi masalah. Gambar 9.35. Substruktur jembatan, pier dan bent: a bent tiang, b pier solid, c bent kolom, d bent “T”, e bent “C” dan f bent outrigger Sumber: Chen Duan, 2000

9.2.2. Pier solid

Gambar 9.35.b. menunjukkan sebuah bentuk pier solid yang digunakan pada kondisi sungai berarus deras. Biasanya digunakan untuk bentang panjang dan dapat didukung oleh pondasi telapak yang lebar atau pondasi tiang.

9.2.3. Bent Kolom

Bent kolom [Gambar 9.35.c] biasanya digunakan untuk struktur tanah kering dan didukung oleh pondasi telapak atau pondasi tiang. Bent berkolom banyak diperlukan untuk jembatan yang terletak pada zona gempa. Bent berkolom tunggal, seperti bent-T [Gambar 9.35.d], modifikasi bent-T , bent-C [Gambar 9.35.e], atau outrigger bent [Gambar 9.35.f] dapat digunakan pada kondisi perletakan kolom terbatas dan tidak mungkin diubah. Untuk memperoleh tampilan menarik dengan bentuk kolom standar yang murah, Caltrans mengembangkan ’Standar Kolom Arsitektural’ Gambar 9.36. Bentuk prisma pada kolom tipe 1 dan 1W, mengembang 1 arah pada kolom tipe 2 dan 2W, dan mengembang dua arah untuk kolom tipe 3 dan 3W. Pengembangan model-model ini dapat digunakan untuk berbagai variasi jembatan jalan raya. Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 464 Gambar 9.36. Standar kolom arsitektural Caltrans: a kolom tipe 1,2,3; b kolom tipe 1W, 2W, 3W; c tampak samping, dan d tampak depan Sumber: Chen Duan, 2000

9.2.4. Abutmen

Abutmen merupakan pendukung akhir sebuah jembatan. Gambar 9.37 menunjukkan tipikal abutmen yang digunakan untuk jembatan jalan raya. Tujuh tipe abutmen dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu akhiran terbuka dan tertutup. Pemilihan tipe abutmen tergantung pada kebutuhan pendukung struktural, pergerakan, drainase, kedekatan jalan dan gempa bumi. Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 465 Gambar 9.37. Jenis-jenis abutmen: a open end, b close end – backfilled, dan c close end - cellular Sumber: Chen Duan, 2000 Abutmen dengan akhiran terbuka open end Abutmen akhiran terbuka meliputi sekat dan dudukan abutmen. Paling sering digunakan dengan harga lebih ekonomis, mudah disesuaikan, dan bentuk yang menarik. Perbedaan struktural mendasar antara kedua tipe tersebut adalah dudukan abutmen memungkinkan superstruktur bergerak sendiri dari abutmen sedangkan sekatnya tidak. Jika dinding abutmen rendah, maka perlu penyelesaian yang lebih sedikit pada bagian yang mendekati jalan daripada kondisi yang lebih tinggi pada abutmen tertutup. Pelebaran pada abutmen terbuka juga lebih murah daripada abutmen tertutup. Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 466 Abutmen dengan akhiran tertutup close end Abutmen akhiran tertutup meliputi kantilever, penopang, rangka kaku, bin dan penutup abutmen. Meskipun secara umum tipe ini jarang dipergunakan, tetapi sering digunakan untuk memperlebar jembatan, tapak yang tidak biasa, atau pada area penempatan yang terbatas. Abutmen rangka kaku biasa digunakan dengan tipe tunnel penghubung bentang tunggal dan struktur yang melebihi batas untuk melewati jalan tersebut. Struktur pendukung bersebelahan dengan jalur lalu lintas yang memerlukan biaya awal yang tinggi dan tampak lebih tertutup pada daerah yang mendekati jalan raya.

9.2.5. Sistem Lantai