1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
364
struktur adalah unik. Proses disain untuk struktur beton bertulang mengikuti langkah-langkah berikut:
− Konfigurasi sistem
struktur − Penentuan data-data desain: desain pembebanan, kriteria desain,
dan spesifikasi materialnya. − Membuat estimasi awal usulan elemen, misalnya berdasarkan pada
aturan-aturan kontrol defleksi dengan penambahan persyaratan estétika dan fungsional.
− Menghitung properti penampang elemen, analisis struktural untuk gaya-gaya internal: momen, gaya aksial, gaya geser, dan puntir.
Juga, peninjauan kembali perhitungan defleksi. − Menghitung persyaratan kekuatan longitudinal yang didasarkan pada
kebutuhan momen dan gaya axial. Menghitung persyaratan kekeuatan transveral berdasarkan tuntutan geser dan momen puntir.
− Jika elemen tidak memenuhi kriteria desain, modifikasi desain dan ulangi langkah 1-3
− Lengkapi dengan evaluasi yang lebih detail desain elemen tersebut dengan menambahkan beban-beban khusus dan kombinasi-
kombinasi, dan kekuatan serta persyaratan kemampulayanan berdasarkan persyaratan peraturan, stándar dan spesifikasi
− Detail penulangan, pengembangan gambar-gambar desain, catatan- catatan dan spesifikasi.
7.4.2. Persyaratan kekuatan beton bertulang untuk perancangan struktur
Kekuatan beton bertulang untuk struktur harus memenuhi persyaratan:
Untuk beton :
f ’
c
= kuat tekan beton yang disyaratkan Mpa atau kgcm
2
Untuk baja :
f
y
= tegangan leleh yang disyaratkan Mpa atau kgcm
2
Tabel 7.9 memberikan nilai f ’
c
untuk berbagai mutu beton, dan tabel 7.10 adalah nilai f
y
untuk berbagai mutu baja.
Tabel 7.9. Kuat tekan beton
Sumber: Sagel dkk, 1994
Mutu beton f ’
c
Mpa f ’
c
kgcm
2
15 15 150
20 20 200
25 25 250
30 30 300
35 35 350
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
365
Tabel 7.10. Tegangan leleh baja
Sumber: Sagel dkk, 1994
Mutu baja f
y
Mpa f
y
kgcm
2
240 240 2400
400 400 4000
a Lendutan
Suatu struktur beton disyaratkan memiliki kekakuan yang cukup tegar, sehingga dapat menahan deformasi akibat lendutan tanpa
menimbulkan kerusakan atau gangguan. Struktur yang mengalami lendutan yang besar dapat mengakibatkan dinding-dinding yang didukungnya
menjadi retak, atau terjadi getaran pada saat orang berjalan diatas lantai. Ketinggian suatu penampang merupakan hal penting yang perlu
dipertimbangkan berkaitan dengan momen inersia dan kekakuan. Dalam SNI 03-2847-2002 tercantum tebal minimum yang dipersyaratkan terhadap
bentang. Nilai pada tabel 7.11 berlaku untuk struktur yang tidak mendukung serta sulit terdeformasi atau berpengaruh terhadap struktur yang mudah
rusak akibat lendutan yang besar.
Tabel 7.11. Faktor reduksi kekuatan pada struktur beton
Sumber: Sagel dkk, 1994
Kondisi Struktur Faktor reduksi
φ φφ
φ
Lentur, tanpa beban aksial 0,80
Beban aksial, dan beban aksial dengan lentur Untuk beban aksial dengan lentur, kedua nilai kuat nominal
dari beban aksial dan momen harus dikalikan dengan nilai
φ φφ
φ tunggal yang sesuai: Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur
Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur: Komponen struktur dengan tulangan spiral
Komponen struktur lainnya 0,80
0,70 0,65
Geser dan torsi 0,75
b Retak
Retak pada komponen struktur dengan penulangan dapat mengakibatkan korosi pada baja tulangan. Pembentukan karat pada korosi
memungkinkan beton disekitar tulangan akan pecah dan lepas. Faktor terpenting yang mengakibatkan retak adalah regangan dalam baja yakni
tegangan baja. Pembatasan retak dapat dicapai dengan membatasi tegangan dari baja.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
366 Tabel 7.12.
Lendutan izin maksimum
Sumber: Sagel dkk, 1994
Jenis komponen struktur Lendutan yang
diperhitungkan Batas
lendutan
Atap datar yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan komponen
nonstruktural yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang besar
Lendutan seketika akibat beban hidup L
Ɛ
a
180 Lantai yang tidak menahan atau tidak
disatukan dengan komponen nonstruktural yang mungkin akan
rusak oleh lendutan yang besar Lendutan seketika akibat beban
hidup L Ɛ 360
Konstruksi atap atau lantai yang menahan atau disatukan dengan
komponen nonstruktural yang mungkin akan rusak oleh lendutan
yang besar Ɛ
b
480 Konstruksi atap atau lantai yang
menahan atau disatukan dengan komponen nonstruktural yang
mungkin tidak akan rusak oleh lendutan yang besar.
Bagian dari lendutan total yang terjadi setelah pemasangan
komponen nonstruktural jumlah dari lendutan jangka
panjang, akibat semua beban tetap yang bekerja, dan
lendutan seketika, akibat pembebanan beban hidup
c
Ɛ
d
240
a.
Batasan ini tidak dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan penggenangan air. Kemungkinan penggenangan air harus diperiksa dengan melakukan perhitungan
lendutan, termasuk lendutan tambahan akibat adanya penggenangan air tersebut, dan mempertimbangkan pengaruh jangka panjang dari beban yang selalu bekerja,
lawan lendut, toleransi konstruksi dan keandalan sistem drainase.
b.
Batas lendutan boleh dilampaui bila langkah pencegahan kerusakan terhadap komponen yang ditumpu atau yang disatukan telah dilakukan.
c.
Lendutan jangka panjang harus dihitung berdasarkan ketentuan 11.525 atau 11.542, tetapi boleh dikurangi dengan nilai lendutan yang terjadi sebelum
penambahan komponen non-struktural. Besarnya nilai lendutan ini harus ditentukan berdasarkan data teknis yang dapat diterima berkenaan dengan karakteristik
hubungan waktu dan lendutan dari komponen struktur yang serupa dengan komponen struktur yang ditinjau.
d.
Tetapi tidak boleh lebih besar dari toleransi yang disediakan untuk komponen non- struktur. Batasan ini boleh dilampaui bila ada lawan lendut yang disediakan
sedemikian hingga lendutan total dikurangi lawan lendut tidak melebihi batas lendutan yang ada.
c Panjang bentang
Panjang bentang komponen struktur ditentukan menurut ketentuan- ketentuan berikut:
− Panjang bentang dari komponen struktur yang tidak menyatu dengan
struktur pendukung dihitung sebagai bentang bersih ditambah dengan tinggi dari komponen struktur. Besarnya bentang tersebut tidak perlu
melebihi jarak pusat ke pusat dari komponen struktur pendukung yang ada.
− Dalam analisis untuk menentukan momen pada rangka atau struktur
menerus, panjang bentang harus diambil sebesar jarak pusat ke pusat komponen struktur pendukung.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
367
− Untuk balok yang menyatu dengan komponen struktur pendukung, momen pada bidang muka tumpuan dapat digunakan sebagai dasar
dalam perencanaan penampang. −
Plat atau plat berusuk, yang bentang bersihnya tidak lebih dari 3 m dan yang dibuat menyatu dengan komponen struktur pendukung dapat
dianalisis sebagai plat menerus di atas banyak tumpuan dengan jarak tumpuan sebesar bentang bersih plat dan pengaruh lebar struktur balok
pendukung dapat diabaikan.
7.4.3. Konstruksi Balok dan plat beton bertulang a Balok