Air Bahan kimia tambahan

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 342 Dua kelompok terakhir adalah yang cocok atau dengan mencampurkannya hingga cocok untuk pembuatan beton. Dari kelompok pertama dapat dipecahkan agar dapat digunakan. Di samping bahan agregat diperoleh dari galian alami hampir langsung dapat digunakan untuk beton, dapat juga didapatkan dengan pemecahan formasi batuan tertentu dengan mesin pecah batu stone crusher sampai berbentuk batu-pecah dengan kasar yang berbeda-beda. Pemecahan ini dilakukan dalam tingkatan yang berbeda-beda. Dari jenis bongkah-bongkah yang cocok seperti basalt, granit dan kuarsit akan diledakkan dahulu sampai berupa batu-batu gumpalan. Kemudian gumpalan ini dimasukkan ke dalam mesin pecah batu secara mekanis atau dengan tangan dan dipecahkan sampai mendapat bentuk yang diinginkan. Umumnya bentuk-bentuk yang didapatkan berupa butir-butir ukuran 7 mm sampai 50 mm yang nantinya ditambah dengan bahan-bahan antara 5 mm sampai 10 mm.

7.2.3. Air

Karena pengerasan beton berdasarkan reaksi antara semen dan air, maka sangat perlu diperiksa apakah air yang akan digunakan memenuhi syarat-syarat tertentu. Air tawar yang dapat diminum, tanpa diragukan boleh dipakai. Bila tidak terdapat air minum disarankan untuk mengamati apakah air yang digunakan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang merusak betonbaja. Pertama-tama yang harus diperhatikan adalah kejernihan air tawar, apabila ada berberapa kotoran yang terapung, maka air tidak boleh dipakai. Di samping pemeriksaan visual, harus juga diamati apakah air itu tidak mengandung bahan-bahan perusak, contohnya: fosfat, minyak, asam, alkali, bahan-bahan organis atau garam-garam. Penelitian semacam ini harus dilakukan di laboratorium kimia. Selain air dibutuhkan untuk reaksi pengikatan, dipakai pula sebagai perawatan-sesudah beton dituang. Suatu metode perawatan selanjutnya dengan cara membasahi terus-menerus atau beton yang baru direndam air. Air ini pun harus mernenuhi syarat-syarat yang lebih tinggi daripada air untuk pembuatan beton. Misalkan air untuk perawatan selanjutnya keasaman tidak boleh memilik kadar pHnya 6, juga tidak dibolehkan terlalu sedikit mengandung kapur.

7.2.4. Bahan kimia tambahan

Bahan kimia tambahan admixtures suatu bahan produksi di samping bahan semen, agregat campuran dan air, yang juga dicampurkan dalam campuran spesi-beton. Tujuan dari penambahan bahan kirma ini adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari campuran beton lunak dan keras. Takaran bahan kimia tambahan ini sangat sedikit dibandingkan dengan bahan utarna hingga takaran bahan ini dapat diabaikan. Bahan kimia tambahan tidak dapat mengoreksi komposisi spesi-beton yang buruk. Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 343 Karenanya harus diusahakan komposisi beton seoptimal mungkin dengan bahan-bahan dasar yang cocok. Dari macam-macarn bahan kimia tambahan yang ada harus diadakan percobaan awal terlebih dahulu derni kepentingan apakah takarannya memenuhi sifat-sifat yang dituju. Beberapa bahan tambahan mungkin mempunyai garis-garis besar atau norma yang menentukan pemakaiannya. Suatu pemakaian dari bahan kimia tambahan yang penting adalah untuk menghambat pengikatan serta meninggikan konsistensinya tanpa pertambahan air. Oleh karena itu, spesi mudah diangkut serta mempertinggi kelecakan agar pada bentuk-bentuk bekisting yang sulit pun dapat terisi pula dengan baik. Bahan kimia tambahan yang umum dipakai adalah: − super-plasticizer, untuk mempertinggi kelecakan zona konsistensi dipertinggi, mengurangi jumlah air pencampur; − pembentuk gelembung udara meninggikan sifat kedap air, meninggikan kelecakannya; − retarder, memperlambat awal pengikatan atau pengerasan, memperpanjang waktu pengerjaan; digunakan pada siar ccr, membatasi panas hidratasi struktur tingkat berat; − bahan warna, untuk memberi warna permukaan.

7.2.5. Tulangan