1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
301
senyawa lain. Karena kerapatan terak kecil dari logam las yang mencair, terak biasanya berada pada permukaan dan dapat
dihilangkan dengan mudah setelah dingin. Namun, pendinginan sambungan yang terlalu cepat dapat menjerat terak sebelum naik ke
permukaan. Las menghadap ke atas seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.22d sering mengalami kemasukan terak dan harus
diperiksa dengan teliti. Bila beberapa lintasan las dibutuhkan untuk memperoleh ukuran las yang dikehendaki, pembuat las harus
membersihkan terak yang ada sebelum memulai pengelasan yang baru. Kelalaian terhadap hal ini merupakan penyebab utama
masuknya terak.
− Retak
Retak adalah pecah-pecah pada logam las, baik searah ataupun transversal terhadap garis las, yang ditimbulkan oleh tegangan
internal. Retak pada logam las dapat mencapai logam dasar, atau retak terjadi seluruhnya pada logam dasar di sekitar las. Retak
mungkin merupakan cacat las yang paling berbahaya, namun, retak halus yang disebut retak mikro mikrofissures umumnya tidak
mempunyai pengaruh yang berbahaya. Retak kadang-kadang terbentuk ketika las mulai memadat dan
umumnya diakibatkan oleh unsur-unsur yang getas baik besi ataupun elemen paduan yang terbentuk sepanjang serat
perbatasan. Pemanasan yang lebih merata dan pendinginan yang lebih lambat akan mencegah pembentukan retak panas.
Retak pada bahan dasar yang sejajar las juga dapat terbentuk pada suhu kamar. Retak ini terjadi pada baja paduan rendah akibat
pengaruh gabungan dari hidrogen, mikrostruktur martensit yang getas, serta pengekangan terhadap susut dan distorsi. Pemakaian
elektroda rendah-hidrogen bersama dengan pemanasan awal dan akhir yang sesuai akan memperkecil retak dingin ini.
6.4. Penggunaan Konstruksi Baja
6.4.1. Dasar Perencanaan Struktur Baja
Desain struktur harus memenuhi kriteria kekuatan strength, kemampuan layan serviceability dan ekonomis economy.
Kekuatan berkaitan dengan kemampuan umum dan keselamatan
struktur pada kondisi pembebanan yang ekstrem. Struktur diharapkan mampu bertahan meskipun terkadang mendapat beban yang berlebihan
tanpa mengalami kerusakan dan kondisi yang membahayakan selama waktu pemakaian struktur tersebut.
Kemampuan layan mengacu pada fungsi struktur yang sesuai,
berhubungan dengan tampilan, stabilitas dan daya tahan, mengatasi pembebanan, defleksi, vibrasi, deformasi permanen, retakan dan korosi,
dan persyaratan-persyaratan desain lainnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
302 Ekonomis mengutamakan pada keseluruhan persyaratan biaya
material, pelaksanaan konstruksi dan tenaga kerja, mulai tahapan perencanaan, pabrikasi, pendirian dan pemeliharaan struktur.
Secara umum ada dua filosofi perencanaan yang dipakai dewasa ini, yaitu:
Filosofi perencanaan tegangan kerja-elastis working stress design,
elemen struktural harus direncanakan sedemikian rupa hingga tegangan yang dihitung akibat beban kerja, atau servis, tidak melampaui
tegangan ijin yang telah ditetapkan. Tegangan ijin ini ditentukan oleh peraturan bangunan atau spesifikasi untuk mendapatkan faktor
keamanan terhadap tercapainya tegangan batas, seperti tegangan leleh minimum atau tegangan tekuk buckling. Tegangan yang dihitung harus
berada dalam batas elastis, yaitu tegangan sebanding dengan regangan.
Filosofi perencanaan keadaan batas limit state. Filosofi ini meliputi
metoda vang umumnya disebut perencanaan kekuatan batas, perencanaan kekuatan, perencanaan plastis, perencanaan faktor
beban, perencanaan batas, dan yang terbaru perencanaan faktor daya tahan dan beban LRFDLoad and Resistance Factor Design.
Keadaan batas adalah istilah umum yang berarti suatu keadaan pada struktur bangunan di mana bangunan tersebut tidak bisa memenuhi
fungsi yang telah direncanakan.
Keadaan batas dapat dibagi atas kategori kekuatan strength dan kemampuan layan serviceability.
− Keadaan batas kekuatan atau keamanan adalah kekuatan daktilitas
maksimum biasa disebut kekuatan plastis, tekuk, lelah fatigue, pecah fracture, guling, dan geser.
− Keadaan batas kemampuan layan berhubungan dengan penghunian
bangunan, seperti lendutan, getaran, deformasi permanen, dan retak.
Dalam perencanaan keadaan batas, keadaan batas kekuatan atau batas yang berhubungan dengan keamanan dicegah dengan mengalikan
suatu faktor pada pembebanan. Berbeda dengan perencanaan tegangan kerja yang meninjau keadaan pada beban kerja, peninjauan pada
perencanaan keadaan batas ditujukan pada ragam keruntuhan failure mode
atau keadaan batas dengan membandingkan keamanan pada kondisi keadaan batas.
6.4.2. Batang Tarik