Plat dengan rusuk Plat rata

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 383 Dalam persamaan ini satuan f C ’ dalam Mpa, b w dan d dalam mm, dan V C dalam kN. Pada balok persegi b w sama dengan d. Kuat geser ideal dikenakan faktor reduksi φ φφ φ = 0,60. Kuat geser rencana V u didapatkan dari hasil penerapan faktor beban. Berdasarkan peraturan, meskipun sevcara teoritis tidak diperlukan penulangan geser apabila V u ” φ φφ φ V C , akan tetapi tetap diharuskan untuk selalu menyediakan penulangan geser minimum pada semua bagian struktur beton yang mengalami lenturan. Ketentuan penulangan geser minimum tersebut terutama untuk menjaga agar tidak terjadi kegagalan geser bila terjadi beban yang tak terduga. Pada tempat di mana tidak diperlukan tulangan geser yang memiliki ketebalan cukup untuk menahan V u , maka tulangan geser minimum tidak diperlukan. Sedangkan pada tempat yang memerlukan tulangan geser minimum, jumlah luasnya ditentukan dengan persamaan: y w f s b A 3 1 = 7.7 Pada persamaan ini, dan mengacu pada gambar 10.14, dijelaskan: A v = luas penampang tulangan geser total dengan jarak spasi antar tulangan s, untuk sengkang keliling tunggal Av = 2 As, dimana As adalah luas penampang batang tulangan sengkang mm2 b w = lebar balok, untuk balok persegi = b mm s = jarak pusat ke pusat batang tulangan geser ke arah sejajar tulangan pokok memanjang mm f y = kuat luluh tulangan geser Mpa

D. Plat dengan rusuk

satu arah Sistem plat lantai dengan rusuk satu arah seperti pada gambar 7.24, terdiri dari rangkaian balok-T dengan jarak yang rapat. Rusuk-rusuk tidak boleh kurang dari 4” pada arah lebarnya dan ketebalan seharusnya tidak lebih dari 3,5 kali lebar minimum rusuknya. Tulangan lentur seperti pada penampang balok-T. Rusuk beton biasanya memiliki kapasitas geser yang cukup besar, sehingga tulangan geser tidak diperlukan. Gambar 7.24. Struktur plat dengan rusuk satu arah Sumber: Chen M. Lui, 2005 Tulangan suhu Rusuk Tinggi Rusuk Total Permukaan Plat lebar antara tinggi antara Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 384 E. Plat lantai dua arah Asumsi desain aksi satu arah tidak dapat diaplikasikan pada banyak kasus, khususnya pada panel lantai yang memiliki aspek rasio panjang dan lebar yang kurang dari 2. Pada plat yang bebannya didistribusikan ke kedua arah sisinya disebut sebagai plat dua arah, seperti pada gambar 7.25. Gambar 7.25. Struktur plat lantai dua arah dan prinsip penyaluran beban Sumber: Chen M. Lui, 2005 Cara penyaluran beban dari plat ke tumpuan berbeda antara plat dua arah dengan plat satu arah. Apabila syarat-syarat tumpuan sepanjang keempat tepinya sama yaitu tertumpu bebas atau terjepit maka pola penyaluran beban untuk plat persegi dinyatakan dengan bentuk ‘amplop’, dengan menggambarkan garis-garis pada setiap sudutnya dengan sudut 45°. Plat dua arah dengan balok Plat dua arah dengan balok terdiri dari sebuah panel plat yang dibatasi oleh balok-balok yang tertumpu pada kolom. Aspek rasio panjang dan lebar panel kurang dari 2, maka proporsi yang sesuai dari beban lantai akan di transfer pada arah panjangnya. Kekakuan terjadi pada kesatuan balok-balok tersebut Gambar 7.26. Rangka ekivalen dalam Rangka ekivalen tepi Dua arah Penyaluran beban Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 385 Gambar 7.26. Struktur plat dua arah dengan balok Sumber: Chen M. Lui, 2005

F. Plat rata

Sistem lantai tanpa menggunakan balok-balok disebut sebagai plat rata flat, seperti pada gambar 7.27. Sistem ini ekonomis dan fungsional karena dengan dihilangkannya balok maka tinggi bersih antar lantai dapat lebih maksimal. Tebal minimal plat rata ini seperti pada tabel 7.16. Gambar 7.27. Struktur plat rata flat Sumber: Chen M. Lui, 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 386 Tabel 7.16. Tebal minimum plat tanpa balok Sumber: Sagel dkk, 1994 Tanpa penebalan b Dengan penebalan b Panel luar Panel luar Tegangan leleh f y a MPa Tanpa balok pinggir Dengan balok pinggir c Panel dalam Tanpa balok pinggir Dengan balok pinggir c Panel dalam 300 Ɛ n 33 Ɛ n 36 Ɛ n 36 Ɛ n 36 Ɛ n 40 Ɛ n 40 400 Ɛ n 30 Ɛ n 33 Ɛ n 33 Ɛ n 33 Ɛ n 36 Ɛ n 36 500 Ɛ n 28 Ɛ n 31 Ɛ n 31 Ɛ n 33 Ɛ n 34 Ɛ n 34 Catatan: a. Untuk tulangan dengan tegangan leleh di antara 300 MPa dan 400 MPa atau di antara 400 MPa dan 500 MPa, gunakan interpolasi linear. b. Penebalan panel didefinisikan dalam 15.371 dan 15.372. c. Pelat dengan balok di antara kolom kolomnya di sepanjang tepi luar. Nilai Į untuk balok tepi tidak boleh kurang dari 0,8.

G. Plat dengan panel drop