Prosedur pembuatan tablet likuisolid Kelebihan dan kekurangan teknik likuisolid

Jumlah carrier-coating material yang digunakan untuk mengubah liquid medication menjadi serbuk free flow dideterminasikan dengan rumus Lf = � .....................................................................................................1 W = berat liquid medication Q = berat carrier material Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah carrier dan coating material dalam tiap formulasi. Rajesh et al., 2011

4. Prosedur pembuatan tablet likuisolid

Pembuatan tablet likuisolid dilakukan dengan melarutkan obat yang telah ditimbang ke dalam pelarut non volatil, kemudian dipanaskan hingga obat larut sempurna. Kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan carrier dan coating material dan dicampur hingga homogen. Proses pengadukan dilakukan dalam tiga tahap yaitu: a. Sistem dicampur pada kecepatan satu putaran per detik selama kurang lebih satu menit untuk mendistribusikan obat secara merata dalam cairan b. Campuran tersebut diratakan pada suatu permukaan dan didiamkan selama 5 menit untuk penyerapan obat ke dalam partikel serbuk c. Serbuk dikeruk dari dinding dan dicampur dengan eksipien lain selama 30 detik dengan proses yang hampir sama dengan tahap pertama. Spireas dan Sadu, 1998 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Kelebihan dan kekurangan teknik likuisolid

Teknik likuisolid memiliki beberapa kelebihan diantaranya: a. Memperbaiki bioavailibilitas obat dengan kelarutan dalam air rendah b. Tablet lepas segera likuisolid menunjukkan peningkatan pelepasan obat in vitro dan in vivo dibandingkan dengan produk komersial c. Cocok untuk diaplikasikan pada skala industri d. Biaya produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan pembuatan kapsul lunak gelatin e. Dapat digunakan untuk memformulasikan obat dalam bentuk cair f. Pelepasan obat dapat dimodifikasi dengan menggunakan bahan yang sesuai g. Tablet lepas tunda dari obat tidak larut air menunjukkan pelepasan mengikuti orde nol Balaji et al., 2014 Kekurangan dari teknik likuisolid antara lain: a. Tidak cocok untuk formulasi obat dengan dosis besar 100mg Sinkar, Gondkar dan Saudagar, 2015 b. Dibutuhkan jumlah carrier yang tepat untuk agar tercapai, sifat alir yang baik serta bobot yang tidak terlalu sulit untuk ditelan c. Dapat terjadi keluarnya larutan obat saat proses pengempaan dengan tekanan yang kurang tepat sehingga menghasilkan berat tablet yang tidak sesuai Balaji et al., 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Evaluasi Prakempa

Dokumen yang terkait

Formulasi sediaan tablet liquisolid Glibenklamid dengan pelarut PEG 400 dan Laktosa sebagai Carrier Material.

22 119 160

Formulasi sediaan tablet liquisolid glibenklamid dengan pelarut gliserin dan amilum kentang sebagai carrier material.

30 170 144

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik hpmc k4m dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN GLISERIN SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

0 0 16

Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik PVP K-30 dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan propilen glikol sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan gliserin sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN GLISERIN SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN HPMC K4M SEBAGAI POLIMER

0 0 15