E. Penentuan Formula Optimum
Formula optimum ditentukan dengan menggunakan software Design Expert
®
10 yaitu dengan menentukan parameter-parameter yang menjadi pertimbangan dalam formula optimum yang dikehendaki. Peneliti menetapkan
parameter yang dipertimbangkan adalah sudut diam, keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan disolusi. Nilai dan bobot parameter yang
dioptimasi dapat dilihat di tabel VII.
Tabel VII. Pemberian nilai dan bobot pada respon
Respon Goal
Minimum point
Maksimum point
Bobot
Sudut diam
o
minimize 25
40
+++
Keseragaman kandungan
in range 90
110 -
Kekerasan kg in range
4 8
- Kerapuhan
minimize 1
+++ Waktu hancur
detik minimize
900 +++
Disolusi Q
30
maximize 75
100 +++
Nilai pada tabel VII merupakan parameter umum untuk sebuah formulasi tablet dimana sudut diam 25
o
dikatakan memiliki kemampuan alir sangat baik dan 40
o
tidak dapat diterima karena memiliki sifat alir yang sangat buruk Sulaiman, 2007. Keseragaman kandungan yang baik adalah sekitar 90-110 glibenklamid.
Kekerasan tablet pada rentang 4 – 8 kg dianggap baik Parrot, 1971. Persen
kerapuhan semakin kecil semakin baik dan diatas 1 berarti formula tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan Dirjen POM, 2014. Waktu hancur semakin cepat
maka semakin baik dalam kasus obat lepas segera, sedangkan bila diatas 15 menit 900 detik maka tablet tersebut tidak dapat diterima sebagai tablet yang baik
Dirjen POM, 2014. Persen obat terdisolusi pada menit ke 30 pada penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan parameter yang menunjukkan apakah teknik formulasi likuisolid ini dapat meningkatkan disolusi obat glibenklamid yang memiliki kelarutan rendah.
Bobot pada respon sudut diam, kerapuhan tablet, waktu hancur dan disolusi diberikan sebesar 3. Sudut diam menggambarkan sifat alir dari suatu
serbuk. Serbuk perlu memiliki sifat alir yang baik sehingga pada proses produksi dapat berjalan dengan lancar terutama pada skala industri. Semakin kecil persen
kerapuhan tablet maka tablet tersebut semakin memiliki stabilitas terhadap guncangan. Waktu hancur dapat mempengaruhi kecepatan disolusi, jika waktu yang
dibutuhkan tablet untuk terdisintegrasi semakin cepat maka proses disolusi dapat berjalan lebih cepat karena S atau luas kontak zat aktif-medium akan semakin besar.
Disolusi merupakan salah satu parameter untuk mengukur absorbsi obat terutama untuk obat-obat dengan kelarutan yang rendah. Semakin baik disolusi maka
semakin baik bioavaibilitas. Suatu sediaan diharapkan tidak hanya memiliki bioavailibilitas yang tinggi tetapi harus dapat diformulasikan dengan baik serta
memiliki ketahanan terhadap proses-proses selama produksi, distribusi dan penyimpanan hingga sampai ke pasien, maka pada bobot respon sudut diam,
optimasi formula diberi nilai dengan bobot 3. Hasil prediksi model plot formula optimum tablet ditampilkan pada gambar 14.
Pada gambar 14 menunjukkan tingkat penerimaan versus proporsi komponen propilen glikol-Amprotab
®
. Didapat titik dengan desirability 0,841 yaitu dengan proporsi propilen glikol sebesar 25 mg dan Amprotab
®
sebesar 287 mg sebagai formula optimum.
Keterangan: Y = respon kecepatan alir
A = komponen propilen glikol B = komponen Amprotab
®
= Design point
Gambar 14. Model plot formula optimum tablet
Verifikasi data selanjutnya dilakukan untuk melihat hasil prediksi dengan hasil percobaan. Data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan menggunakan
software R studio 3.2.3. Hasil prediksi formula optimum dan hasil optimasi ditampilkan pada tabel VIII.
Tabel VIII. Hasil uji prediksi formula optimum dan formula optimasi
Parameter Prediksi
formula optimum
Hasil formula optimum
Nilai p-value 1
2 1
2
Sudut diam
o
12,09 12,10
12,2 0,58
0,83 Keseragaman
kandungan 106,35
105,9 106,7
0,64 0,77
Kekerasan kg 4,06
4,10 4,02
0,36 0,34
Kerapuhan 0,3
0,30 0,31
0,93 0,93
Waktu hancur detik 57,03
57,29 56,76
0,92 0,92
Disolusi obat Q
30
76,65 76,53
76,17 0,96
0,86 Berdasarkan tabel VII, parameter sudut diam, kesergaman kandungan,
kekerasan, waktu hancur, kerapuhan dan disolusi tablet memiliki nilai p-value lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan signifikan
antara nilai prediksi dan nilai hasil formula hasil uji. Hasil ini menunjukkan bahwa formula optimum dari simplex lattice design dengan software Design Expert
®
10 sesuai dengan hasil yang didapat sebenarnya. Formula optimum berdasarkan
software Design Expert
®
10 adalah formula dengan proporsi propilen glikol sebesar 25 mg dan Amprotab
®
sebesar 287 mg. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan