lubrikan di pembuatan tablet dan kapsul dengan konsentrasi antara 0,25 dan 5 ww Allen dan Lunner, 2009.
F. Landasan Teori
Glibenklamid  merupakan  obat  anti-hiperglikemik  untuk  treatment diabetes tidak tergantung insulin. Glibenklamid tergolong dalam BCS Class II yang
memiliki  kelarutan  rendah  dan  permeabilitas  tinggi.  Pada  obat  dengan  kelarutan rendah, absorbsi obat sangat dipengaruhi disolusi Nawale et al., 2013.
Teknik  likuisolid  merupakan  teknik  yang  dikembangkan  untuk meningkatkan laju disolusi obat. Teknik likuisolid meningkatkan laju disolusi obat
dengan  meningkatkan  luas  area  kontak  obat,  meningkatkan  kelarutan  obat,  dan meningkatkan kemampuan terbasahi obat Vranikova et al., 2013.
Propilen  glikol  merupakan  pelarut  yang  biasa  digunakan  dalam  teknik likuisolid untuk meningkatkan laju disolusi obat. Glibenklamid memiliki kelarutan
dalam propilen glikol sebesar 45,3 µgml Mohiuddin et al., 2014. Pada penelitian Mohiuddin  et  al.  2014  diketahui  glyburide  yang  diformulasikan  dengan  teknik
likuisolid dengan 5 mg pelarut propilen glikol memiliki pelepasan obat yang lebih tinggi dibanding tablet konvensional. Amprotab
®
memiliki SSA sebesar 0,6 m
2
g dan  diketahui  dapat  digunakan  sebagai  carrier  material  yang  berperan  untuk
menyerap pelarut dalam sediaan likuisolid agar dapat menjadi serbuk  yang halus dan  free  flow  yang  siap  di  kempa  menjadi  tablet  Vranikova  et  al.,  2013.  Pada
penelitian  Neduri  et  al.  2014,  tablet  likuisolid  lovastatin  yang  diformulasikan dengan menggunakan amilum sebanyak 324 mg sebagai carrier material diketahui
terdapat peningkatan disolusi hingga 4,53 kali lebih baik dibanding dengan tablet PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konvensional dan memiliki sifat fisik yang baik yaitu kekerasan tablet sekitar 4 kg, kerapuhan 0,62  dan waktu hancur 40 detik.
Penelitian  ini  memformulasikan  tablet  likuisolid  glibenklamid  dengan menggunakan  pelarut  propilen  glikol  dan  Amprotab
®
sebagai  carrier  material. Penentuan  proporsi  optimum  campuran  pelarut  propilen  glikol  dan  Amprotab
®
sebagai  carrier  material  dilakukan  dengan  menggunakan  simplex  lattice  design software Design Expert
®
10 . G.
Hipotesis
1. Propilen glikol dan Amprotab
®
dapat memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan  profil  disolusi  tablet  likuisolid  glibenklamid  yaitu  menghasilkan  tablet
dengan kekerasan sekitar 4 kg, kerapuhan sekitar 0,6 , waktu hancur dibawah satu  menit  dan  meningkatkan  disolusi  dibandingkan  dengan  tablet
konvensional. 2.
Propilen glikol dengan jumlah 5 mg dan Amprotab
®
dengan jumlah 324 mg
diperkirakan sebagai formula optimum.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian