Mekanisme pelepasan obat Komponen tablet likuisolid

6 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Teknik Likuisolid

Teknik likuisolid adalah teknik formulasi yang dilakukan dengan melarutkan obat hidrofobik ke dalam pelarut nonvolatil, nontoxic, dan hidrofil seperti propilen glikol, polietilen glikol, gliserin atau polysorbate-80 sering disebut sebagai liquid medications yang dicampur dengan carrier seperti microcrystalline cellulose, laktosa atau amilum serta menggunakan coating material seperti silika dalam proporsi yang dioptimasi dan kemudian di kompres untuk menjadi sebuah tablet yang kompak. Beberapa tahun terakhir, teknik ini digunakan untuk meningkatkan laju disolusi carbamazepin, piroxicam, naproxen, famotidine, prednisolon dan glibenklamid Gupta dan Sehrawat, 2011.

1. Mekanisme pelepasan obat

Terdapat tiga mekanisme peningkatan pelepasan obat dari sistem likuisolid yang diusulkan yaitu: a. Peningkatan luas area obat Obat dalam sistem likuisolid terlarut sempurna dalam pelarut pembawa obat secara molekuler tetapi terdapat dalam bentuk serbuk. Oleh karena itu, luas permukaan obat yang tersedia untuk pelepasan lebih besar daripada obat yang secara langsung dikempa Nagabandi, Ramarao dan Jayaveera, 2011. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Peningkatan kelarutan obat Dengan adanya mekanisme yang pertama dalam peningkatan pelepasan obat, maka dapat diduga Cs, kelarutan obat, dapat ikut meningkat dalam sistem likuisolid. Walaupun pada kenyataannya, sejumlah kecil pelarut pembawa pada tablet likuisolid tidak cukup untuk meningkatkan kelarutan obat secara keseluruhan dalam medium disolusi air. Tetapi, pada permukaan solidcairan antara partikel likuisolid dan medium memungkinkan terjadi difusi yang cukup untuk meningkatkan kelarutan obat dalam air jika pelarut pembawa berperan sebagai co-solven Nagabandi et al., 2011. c. Peningkatan sifat kemampuan terbasahi Karena pelarut pembawa dapat bertindak sebagai surfaktan atau mempunyai tegangan permukaan yang rendah, kemampuan terbasahi dari partikel likuisolid akan meningkat Nagabandi et al., 2011.

2. Komponen tablet likuisolid

Komponen yang digunakan dalam formulasi tablet likuisolid antara lain: a. Zat aktif Teknik ini telah berhasil diaplikasikan pada obat dosis rendah BCS kelas II kelarutan dalam air rendah dan permeabilitas tinggi dan class IV kelarutan dalam air rendah dan permeabilitas rendah. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan disolusi obat-obat BCS kelas II dan IV Gavali et al., 2011. b. Pelarut non volatil Pelarut non volatil yang digunakan harus inert, memiliki titik didih tinggi, larut air dan pelarut organik yang tidak terlalu kental dan kompatibel dengan zat aktif serta dapat melarutkan zat aktif. Berbagai pelarut non volatil telah digunakan untuk formulasi sediaan likuisolid contohnya propilen glikol, PEG 200 dan 400, gliserin dan polysorbate 80 Gavali, Pacharane, Sankpal, Jadhav dan Kadam, 2011. c. Carrier material Carrier material sebaiknya material berpori yang memiliki sifat absorpsi yang baik. Carrier dan coating material dapat menahan hanya sejumlah tertentu dari cairan dan pada saat yang bersamaan mempertahankan sifat alir dan kompresibilitas, oleh karena itu peningkatan kelembaban dari carrier menyebabkan terjadinya penurunan sifat alir serbuk. Carrier material yang biasa digunakan antara lain berbagai grade dari amilum, microcrystalline cellulose, laktosa, Eudragit ® R1 dan Eudragit ® RS12 untuk pelepasan diperlambat dan lain-lain Gavali et al., 2011. d. Coating material Coating material sebaiknya material yang memiliki partikel yang halus dan mempunyai daya adsorbsi yang tinggi yang berguna untuk melindungi partikel carrier yang terbasahi dan memberi penampakan kering pada serbuk dengan mengadsorbsi cairan berlebih. Yang termasuk coating material adalah silika Cab-O-Sil m5, Aerosil ® 200, Syloid, 244FP dll Gavali et al., 2011. e. Disintegran Superdisintegran meningkatkan laju pelepasan obat, kelarutan dalam air dan kemampuan terbasahi dari granul likuisolid. Superdisintegran yang banyak digunakan antara lain seperti sodium starch glycolate SSG dan crosspovidone Gavali et al., 2011. f. Lubrikan Lubrikan digunakan untuk mengurangi friksi. Contoh lubrikan yang sering digunakan adalah: asam stearat, garam asam stearat, talk dll. Balaji et al., 2014. g. Glidan Glidan digunakan untuk meningkatkan sifat alir dengan mengurangi friksi antar partikel. Contoh glidan yang sering digunakan adalah turunan silika, talk, pati jagung Balaji et al., 2014.

3. Studi pre formulasi tablet likuisolid

Dokumen yang terkait

Formulasi sediaan tablet liquisolid Glibenklamid dengan pelarut PEG 400 dan Laktosa sebagai Carrier Material.

22 119 160

Formulasi sediaan tablet liquisolid glibenklamid dengan pelarut gliserin dan amilum kentang sebagai carrier material.

30 170 144

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik hpmc k4m dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN GLISERIN SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

0 0 16

Formulasi tablet likuisolid ibuprofen menggunakan polimer hidrofilik PVP K-30 dan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan propilen glikol sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan polietilen glikol 400 sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Formulasi tablet likuisolid piroksikam menggunakan gliserin sebagai pelarut non volatile - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN GLISERIN SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN HPMC K4M SEBAGAI POLIMER

0 0 15