pemeriksaan oleh direktur utama. Melalui laporan ini, auditor internal akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan
yang terjadi dan keberhasilan yang telah dicapai Kumaat, 2011
Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha memberikan laporan hasil audit setiap bulannya kepada
direktur utama dan dewan komisaris. Laporan audit berisi kegiatan audit yang dilakukan auditor internal selama satu
bulan, temuan-temuan pada aktivitas kredit, komentar atau tanggapan dari direktur utama dan dewan komisaris yang sudah
dipertimbangkan, dan pernyataan auditor internal yang menjelaskan mengenai sikap akhir auditor internal atas dasar
pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh dari kegiatan perkreditan PT. BPR Chandra Muktiartha.
C. Pembahasan
1. Kebijakan manajemen atas pemberian tugas dan wewenang kepada
auditor internal Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha
melakukan aktivitas independen yang sesuai dengan ruang lingkup audit internal dalam bidang perkreditan dan tidak memihak
maupun mendapat campur tangan pihak lain. Auditor internal juga mampu melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian
berdasarkan pengetahuan, keahlian serta pengalaman yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didapatkan dari seminar dan program pelatihan yang berkaitan dengan bidang audit internal. Namun, auditor internal pada PT.
BPR Chandra Mukthiarta belum mengikuti program sertifikasi uji kompetensi di bidang audit internal.
Auditor internal melaksanakan tugas dan wewenang berdasarkan Standar Operasional Prosedur dan ketentuan kredit
yang berlaku di perusahaan. Tugas dan wewenang auditor internal di bidang perkreditan adalah melakukan pengendalian dan
pengawasan mulai dari pencairan kredit, sampai dengan pelunasan atau penyelesaian kredit.
2. Bentuk pengendalian dan pengawasan auditor internal di bidang
perkreditan. Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha
melakukan penilaian dan memastikan apakah proses kerja yang dilakukan karyawan di bagian perkreditan sudah sesuai dengan
standar operasional prosedur maupun kebijakan yang berlaku di perusahaan. Auditor internal mendapati temuan terkait dengan
compliance audit atau audit kepatuhan yaitu bagian analis kredit
dan account officer tidak mematuhi prosedur pemberian kredit dimana jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari kemampuan
debitur. Hal ini disebabkan karena ketidaktelitian dalam melakukan analisis, dan survey lapangan yang kurang mendetail sehingga
berdampak pada kredit yang tidak dibayar tepat pada waktunya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau bahkan tidak dibayar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karyawan pada bagian analisis kredit harus meningkatkan
kemampuan analisa kredit dan harus memperbaiki prosedurnya dalam melaksanakan penilaian kelayakan dan pengusulan kredit
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Pengendalian dan pengawasan yang dilakukan auditor
internal di bidang perkreditan sudah sesuai dengan rencana kerja tahunan. Auditor internal dapat memprioritaskan hal yang lebih
penting yaitu melakukan On The Spot atau kunjungan lapangan diluar jadwal audit tahunan pada kesempatan atau waktu tertentu
jika terjadi kredit bermasalah dengan mengecek kebenaran data dengan melihat secara fisik usaha debitur, domisili, jaminan, serta
menggali aktifitas usaha debitur. 3.
Teknik pemeriksaan audit yang dilakukan oleh auditor internal Auditor Internal melakukan pengawasan dengan memonitor
setiap kegiatan- kegiatan perkreditan pada PT. BPR Chandra Mukthiarta. Tiga hal yang menjadi fokus utama auditor internal
dalam proses monitoring adalah karyawan yang menangani kredit, berkas-berkas kredit dan debitur. Auditor internal juga melakukan
wawancara dengan debitur pada saat on the spot atau kunjungan lapangan dimana auditor internal mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan perkreditan untuk menggali permasalahan dan kendala yang dihadapi pada saat proses pelunasan kredit.
Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha melakukan analisis berdasarkan berkas-berkas kredit dan hasil dari
On The Spot . Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kredit
bermasalah yang selanjutnya akan dijadikan dasar dan
pertimbangan BPR untuk menyelamatkan kredit serta memutuskan tindakan penyelamatan apa yang diambil. Auditor internal juga
melakukan verifikasi dengan memeriksa format maupun isi dari berkas-berkas yang menjadi dasar dalam pemberian kredit seperti
memorandum usulan kredit dan formulir survey on the spot. Pada saat On The Spot, auditor internal berkesempatan
untuk melakukan cross check berkas-berkas kredit, melakukan penilaian mengenai permasalahan yang dihadapi debitur, dan
langkah yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha lebih
menfokuskan evaluasi pada kapasitas debitur untuk mencegah kredit bermasalah sedini mungkin. Hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan Shiomi 2013 menunjukkan bahwa hasil prosedur auditor internal dalam menyelesaikan kredit bermasalah pada PT.
BPR Dewa Arthaka Mulya Yogyakarta masih terhitung rendah dan kurang optimal karena prosedur auditor internal yang kurang
sistematis dan kurang mengikuti prosedur audit pada umumnya, maka berbeda dengan hasil penelitian ini. Dimana prosedur auditor
internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha sudah dilakukan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sistematis, mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan serta menerapkan teknik-teknik audit untuk menyelesaikan kredit
bermasalah. Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi direktur utama dan
bagian remedial sebelum pengambilan keputusan atau langkah kebijaksanaan yang tepat.
4. Program kerja audit lanjutan yang dilakukan auditor internal untuk
menyelesaikan kredit bermasalah. Memberikan rekomendasi kepada direktur utama dan
bagian remedial mengenai bentuk penyelamatan kredit yang mungkin dilakukan merupakan program kerja audit yang dilakukan
untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Jika penyelamatan kredit sudah tidak dapat dilakukan maka auditor memberikan
rekomendasi untuk melakukan eksekusi yaitu menjual agunan atau diselesaikan dengan jalur hukum. Auditor internal mengupayakan
agar direktur utama maupun bagian remedial melakukan tindakan- tindakan yang sesuai dengan rekomendasi hasil audit dengan
memastikan bahwa informasi yang ada dalam call report dapat dimengerti dengan benar. Setelah rekomendasi diberikan, auditor
internal melakukan pemantauan untuk memastikan apakah tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan telah dilaksanakan dan
telah dilakukan perbaikan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi karena keberhasilan keseluruhan proses audit adalah jika
laporan audit membuahkan suatu tindakan perbaikan dan perubahan. Kemudian auditor internal menyususn laporan hasil
audit dan menyempaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan dewan komisaris.
100
BAB VI PENUTUP