Standar Kinerja Kinerja dalam Pelaksanaan Tugas Audit Internal

Auditor internal sudah melakukan pengawasan yaitu satu minggu sesudah pencairan dengan melakukan OTS untuk memastikan. Jika pembayaran kredit telat satu hari maka bagian soft collection menelpon debitur untuk mengingatkan agar melakukan pembayaran kredit. Jika debitur sudah masuk dalam kolektibilitas 2, 3, dan 4 maka OJK mewajibkan untuk menyiapkan perhitungan PPAP yaitu penyisihan penghapusan piutang produktif dimana PPAP digunakan untuk biaya penghapusan piutang. PPAP dilihat dari kemampuan perusahaan, harus menyisihkan berapa untuk PPAP. Berkaitan dengan rugi laba perusahaan karena pengawasan kredit bisa dipertahankan untuk tidak naik kolektibilitas maka bisa mengurangi biaya pencadangan PPAP dan otomatis dapat menaikkan laba perusahaan, tetapi jika kredit yang bermasalah tidak pernah dimonitor sehingga kolektibilitasnya terus meningkat dan menjadi kredit macet, maka pencadangan PPAP nya juga harus besar dan mengurangi laba perusahaan karena perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk pencadangan.

B. Standar Kinerja

1. Standar kinerja apa yang dijadikan pedoman kerja sebagai auditor internal dan seperti apa bentuk standar kinerja tersebut ? Dari SOP dan ketentuan-ketentuan kredit yang berlaku di perusahaan yang dibuat oleh manajemen namun menyadur dari ketentuan OJK. Pedoman selanjutnya adalah perencanaan khusus yang disusun oleh auditor internal yaitu rencana kerja tahunan dengan merinci jadwal pemeriksaan yang akan dilakukan setiap bulannya seperti melakukan stock opname biaya deposito, stock buku tabungan,jaminan apakah sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan prosedur yang ada. 2. Bagaimana tingkat efektifitas fungsi audit internal selama ini ? Cukup efektif karena auditor internal berkontribusi dalam memonitor kredit bermasalah, terutama di bagian remedial atau penagihan karena auditor internal dapat memberikan informasi mengenai hasil OTS dan bisa dikonsultasikan lalu ditindak lanjuti oleh bagian remedial. Bisa membantu ke bagian-bagian yang lain seperti bagian operasional seperti menyediakan informasi mengenai PPAP . Namun, OTS kurang efisien karena kurangnya pegawai di bagian audit internal. Setiap auditor internal memiliki tugas utamanya masing-masing. Bu Mus bagian adminidtrasi, pak Heru bagian OTS untuk kredit yang memiliki masalah pada saat pelunasan lebih dari jangka waktu yang ditentukan sekitar setengah tahun ke atas tetapi sudah bermasalah, pak Solikhin mengawasi kredit setelah seminggu cair.

C. Kinerja dalam Pelaksanaan Tugas Audit Internal

1. Usaha apa yang dilakukan dalam memastikan apakah karyawan bagian perkreditan telah mematuhi prosedur dan kebijakan perusahaan? Memiliki dasar atau pegangan mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti SOP, berkas kredit namun yang diutamakan 25 besar dari plafon kredit karena biasanya data yang diminta OJK untuk pemeriksaan 25 besar. Kedua karena tenaga kerja yang kurang memadahi. Mengecek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesesuaian berkas kredit dengan ketentuan yang berlaku, jaminan, cek fisik untuk menentukan legalitasnya. Dari segi kelengkapan berkas, melihat dokumen, checklist dokumen kredit untuk melihat kesesuaian kelengkapan berkas berkas kredit sehingga dengan mudah auditor internal mengidentifikasi kredit bermasalah. Auditor internal menawarkan bentuk penyelamatan kredit, seperti rescheduling, reconditioning, restructuring, kombinasi dan eksekusi. Melihat debitur kooperatif tidak pada saat pelunasan kredit jika debitur tidak kooperatif maka jaminan ditarik, dijual jaminannya sesuai dengan harga pasaran dan kondisi. Hubungan dengan hukum ketika BPR melakukan penarikan kendaraan dan eksekusi lelang pada jaminan tanah atau bangunan apabila dokumen yg dimiliki BPR tidak memenuhi syarat maka BPR tidak memiliki kewenangan. Misalnya hak tanggungan di lelang, terkadang ada nasabah yang masih melakukan perlawanan dengan gugatan hukum maka itu hak nasabah. Cheklist dokumen kredit sangatlah penting karena berhubungan dengan legalitas. 2. Bagaimana cara memverifikasi atau memastikan kebenaran dokumen, catatan dan laporan pemberian kredit ? apa yang menjadi pedoman ? Memeriksa kesesuaian berkas kredit dengan ketentuan yang berlaku, jaminan, cek fisik contohnya STNK BPKB dengan cek no rangka no mesin, KTP didukung KK, surat nikah, jika lain domisili bisa dicek dengan surat keterangan domisili RTRW setempat kelurahan. Checklist kelengkapan dokumen kredit, untuk mengklarifikasikannya auditor internal melakukan OTS ke lapangan untuk meyakinkan lebih lanjut. Sebelum pencairan dan sebelum dilakukan survey, ada SID atau Sistem Informasi Debitur. Dari SID maka akan tercermin pinjaman debitur di bank mana saja akan muncul selama masih termasuk lembaga keuangan, terlihat posisi kreditnya lancar atau tidak. Menggali informasi usaha, karakter dan kapasitas. Kualitas dan reputasi debitur pasti berbeda beda karena semua tercermin dari SID. 3. Usaha apa yang dilakukan dalam menilai kegiatan perkreditan ?apakah telah dilaksanakan sesuai prosedur dan kebijakan perusahaan ? Jika mengecek berkas-berkas kredit maka akan dapat menghasilkan suatu data bahwa sudah sesuai atau belum dan di konfirmasikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Intinya dicocokan dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku sebagai dasar dalam memberikan saran dan rekomendasi. 4. Apakah auditor internal sudah mengikuti program sertifikasi uji kompetensi di bidang audit internal ? sesering apa mengikuti seminar atau pelatihan yang berhubungan dengan audit internal ? Belum, namun bu Mus sudah mengikuti program sertifikasi untuk dewan komisaris. Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha belum mengikuti program sertifikasi pada bidangnya namun Auditor internal sering mengikuti seminar dan pelatihan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga lain. Auditor internal mengadakan kelas intern tersendiri yang dilakukan rutin setiap hari sabtu. Tujuan diadakannya kelas intern adalah untuk pengembangan diri dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk melatih hard competency atau tingkat berpikir, pengetahuan, dan keterampilan auditor internal.

D. Pemeriksaan Keberlangsungan Perkreditan