Deskripsi Data ANALISISA DATA DAN PEMBAHASAN

64

BAB V ANALISISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. BPR Chandra Muktiartha mengenai prosedur auditor internal dalam penyelesaian kredit bermasalah, penulis memperoleh informasi sebagai berikut : 1. Kebijakan Manajemen Atas Pemberian Tugas dan Wewenang Kepada Auditor Internal a. Independensi Auditor Internal Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha diposisikan mandiri dan mampu melaksanakan tugasnya secara objektif yaitu tidak memihak maupun mendapat campur tangan pihak lain. Auditor internal melaksanakan tugas dan wewenang dalam hal pengendalian dan pengawasan perkreditan sesuai dengan SOP Standar Operasional Prosedur untuk satuan pengawas internal dan kebijakan yang ada di BPR. b. Kompetensi Auditor Internal Auditor internal pada PT. BPR Chandra Mukthiarta mampu melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian berdasarkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan bidangnya. Auditor internal memperoleh perluasan wawasan dan peningkatan kompetensi melalui seminar, pelatihan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pemahaman Tugas dan Wewenang Auditor Internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha memiliki standar prosedur yang dijadikan pedoman kerja sebagai seorang auditor internal. SOP Standar Operasional Prosedur menjadi pedoman dan acuan auditor internal BPR dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan fungsi audit internal. 2. Bentuk Pengendalian dan Pengawasan Auditor Internal Di Bidang Perkreditan a. Audit Kepatuhan Compliance Audit Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha melakukan penilaian dan memastikan apakah proses kerja yang dilakukan karyawan di bagian perkreditan sudah sesuai dengan kebijakan, standar, dan prosedur yang berlaku di perusahaan. Auditor internal memiliki dasar atau pegangan dalam melakukan penilaian yaitu berdasarkan SOP atau standar operasional prosedur yang dimiliki oleh masing masing bagian. b. Keteraturan Pelaksanaan Pengawasan Perkreditan 1 Audit Reguler Regular Audit Auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha memiliki jadwal atau rencana kerja audit selama satu tahun. Rencana kerja dibuat secara tertulis oleh auditor internal dan di review oleh direktur utama. 2 Audit Khusus Special Audit Auditor Internal PT. BPR Chandra Muktiartha melaksanakan audit khusus dengan melakukan On The Spot atau peninjauan langsung. OTS dilakukan untuk mendapat keyakinan atas berkas-berkas kredit.

3. Teknik Pemeriksaan Audit yang Dilakukan Auditor Internal

a. Mengamati Auditor Internal memonitor setiap kegiatan-kegiatan perkreditan pada PT. BPR Chandra Mukthiarta. Tiga hal yang menjadi fokus utama auditor internal dalam proses monitoring adalah karyawan yang menangani kredit, berkas-berkas kredit dan debitur. b. Mengajukan pertanyaan Auditor internal melakukan beberapa persiapan sebelum wawancara dilakukan agar proses wawancara sesuai dengan rencana dan memperoleh banyak informasi penting. Pertama, auditor internal mempelajari berkas-berkas kredit untuk mengidentifikasi kendala apa yang dihadapi debitur dalam pelunasan kredit. Kedua, auditor internal menyusun daftar pertanyaan mulai dari pertanyaan umum sampai dengan pertanyaan khusus agar dapat tercipta suasana yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mendorong debitur untuk terbuka dalam menceritakan segala kendala yang dihadapi. Ketiga, setelah berkas-berkas kredit dipelajari dan pertanyaan wawancara disusun, auditor internal melakukan On The Spot atau kunjungan lapangan untuk mewawancarai debitur yang bersangkutan. c. Menganalisis Analisis yang dilakukan oleh auditor internal berdasarkan berkas-berkas kredit dan hasil dari On The Spot. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kredit bermasalah yang selanjutnya akan dijadikan dasar dan pertimbangan BPR untuk menyelamatkan kredit serta memutuskan tindakan penyelamatan apa yang diambil. Dalam hal ini, auditor internal harus memperdalam informasi mengenai kondisi dan kendala yang dialami debitur dengan cara analisis. d. Memverifikasi Pada PT. BPR Chandra Muktiartha, auditor internal melakukan verifikasi setelah kredit diberikan karena tidak terlibat langsung dalam kegiatan operasional BPR yaitu eksekusi transaksi. Auditor internal melakukan verifikasi dengan memeriksa format maupun isi dari berkas-berkas yang menjadi dasar dalam pemberian kredit seperti memorandum usulan kredit, formulir survey on the spot. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Menginvestigasi On The Spot adalah bentuk dari investigasi yang dilaksanakan auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha. OTS dilakukan untuk mendapat keyakinan atas berkas-berkas kredit karena dari data tersebut belum tentu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. OTS wajib dilakukan auditor internal satu minggu setelah kredit dicairkan namun dapat dilakukan kembali sewaktu- waktu insidentil jika terjadi masalah dalam pembayaran kredit. f. Mengevaluasi Evaluasi berkaitan dengan penilaian secara keseluruhan yang melewati serangkaian proses audit. Pada tahap awal pengawasan kredit, auditor internal pada PT. BPR Chandra Muktiartha mengevaluasi hasil dari On The Spot dilihat dari segi debitur, apakah debitur yang mendapatkan pinjaman dana dari BPR sudah memenuhi kapasitas kredit. 4. Program Kerja Audit Lanjutan yang Dilakukan Auditor Internal Untuk Menyelesaikan Kredit Bermasalah Setelah auditor melakukan pemeriksaan dan menemukan berbagai faktor penyebab kredit bermasalah yang ada pada PT. BPR Chandra Muktiartha, kemudian auditor internal memberikan kesimpulan dan opini. Program kerja audit lanjutan oleh auditor internal dalam menyelesaikan kredit bermasalah adalah memberikan rekomendasi dan memantau aktivitas yang berjalan setelah diberikan rekomendasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah itu, auditor internal membuat laporan kegiatan yang dilakukan selama satu bulan.

B. Analisis Data