perkreditan dan upaya-upaya yang dilakukan jika terjadi kredit bermasalah.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data dokumenter. Data dokumenter ini berupa sejarah berdirinya
perusahaan, visi dan misi perusahaan, produk perusahaan, dan job description.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan deskripsi dimana prosesnya adalah mengembangkan
kerangka kerja deskriptif yang digunakan untuk memberikan penjelasan atau keterangan-keterangan secara keseluruhan mengenai prosedur auditor
internal dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah perkreditan.
Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui bagaimana prosedur auditor internal dalam penyelesaian kredit bermasalah, apakah sudah
dilaksanakan dengan baik dan sudah mengikuti prosedur audit yang ditetapkan perusahaan. Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut: 1.
Merangkum dan mengumpulkan data melalui penilaian atas hasil wawancara dan dokumentasi yang didapat dari kepala bagian
pengelolaan kredit dan auditor internal. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara yang
diajukan kepada kepala bagian pengelolaan kredit dan bagian audit internal yang dikutip dari penelitian terdahulu oleh Shiomi 2013 dan
dilakukan perbaikan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara dan
diskusi bersama auditor internal BPR. 2.
Menganalisis dan mendeskripsikan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan prosedur
auditor internal dalam penyelesaian kredit bermasalah pada PT. BPR Chandra Muktiartha.
a. Langkah pertama adalah melakukan analisis dengan
mendeskripsikan kebijakan manajemen atas pembagian tugas dan wewenang
kepada auditor
internal seperti
independensi, kompetensi dan pemahaman auditor internal mengenai tugas dan
wewenangnya. b.
Langkah kedua adalah melakukan analisis tentang pengendalian dan pengawasan auditor internal di bidang perkreditan seperti audit
kepatuhan compliance
audit ,
keteraturan pelaksanaan
pengawasan perkreditan yang terdiri dari audit reguler regular audit
dan audit khusus special audit. c.
Langkah ketiga adalah melakukan analisis mengenai teknik pemeriksaan audit yang dilakukan auditor internal yaitu
mengamati, mengajukan pertanyaan, menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, mengevaluasi.
d. Langkah keempat adalah melakukan analisis mengenai program
kerja audit lanjutan yang dilakukan auditor internal untuk menyelesaikan kredit bermasalah.
3. Penarikan kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan hasil analisis
data dan membandingkan antara teori yang mendasari dengan keadaan sesungguhnya di PT. BPR Chandra Mukthiarta dalam bentuk lembar
analisis atau kertas kerja. Teori yang digunakan sebagai pembanding adalah:
a. Kebijakan manajemen atas pemberian tugas dan wewenang kepada
auditor internal seperti independensi, kompetensi dan pemahaman auditor internal mengenai tugas dan wewenangnya.
b. Pengendalian dan pengawasan auditor internal di bidang
perkreditan seperti audit kepatuhan compliance audit, dan keteraturan pelaksanaan pengawasan perkreditan yang terdiri dari
audit reguler regular audit dan audit khusus special audit. c.
Teknik pemeriksaan audit yang dilakukan auditor internal yaitu mengamati, mengajukan pertanyaan, menganalisis, memverifikasi,
menginvestigasi, mengevaluasi. d.
Program kerja audit lanjutan yang dilakukan auditor internal untuk menyelesaikan
kredit bermasalah
seperti memberikan
rekomendasi, pemantauan monitoring dan menyusun laporan kegiatan audit.
29
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN