Teknik Analisis Data Wawancara

32 terbuka yang disusun berdasarkan tujuan penelitian dengan tujuan untuk meminta penjelasan lebih rinci. Pedoman wawancara berisi pertanyaan terbuka tentang bagaimana sistem dalam pemberian kredit pada PD BPR Bank Bantul, prosedur dalam pemberian kredit, tata cara dalam melayani pemberian kredit kepada nasabah, serta kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ini akan dicantumkan pada bagian lampiran.

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai apakah sistem pengendalian internal dalam pemberian kredit yang dilakukan oleh PD BPR Bank Bantul sudah baik berdasarkan teori menurut COSO, akan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut: a. Mendeskripsikan mengenai pengendalian internal dalam sistem pemberian kredit pada PD BPR Bank Bantul berkaitan dengan teori menurut COSO yang berkaitan dengan 5 komponen pengendalian internal, yaitu: 1 Control Environment Lingkungan Pengendalian Menurut Al. Haryono 2001: 257, lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang-orangnya. Ia merupakan landasan bagi komponen-komponen pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur. Yang termasuk dalam lingkungan pengendalian yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 a Integrity and ethical valeus Integritas dan Nilai Etika. Integritas dan nilai etika yang dimiliki perusahaan sangat penting untuk karyawan perusahaan, sehingga manajemen puncak harus menunjukkan integritas dan berperilaku dengan standar etika yang tinggi, mengkomunikasikan kepada semua karyawan secara lisan dan melalui kebijakan serta aturan-aturan perilaku tertulis, bahwa semua dituntut hal yang sama, bahwa semua karyawan mempunyai tanggungjawab untuk melaporkan tentang semua pelanggaran yang diketahuinya atau dicurigainya kepada atasannya, dan bahwa pelanggaran bisa dikenai hukuman, serta mengurangi atau menghilangkan dorongan dan godaan yang bisa membuat orang menjadi tidak jujur, melanggar hukum, dan bertindak tidak etis. b Commitment to competence komitmen terhadap kompetensi. Komitmen perusahaan terhadap kompetensi yang ada agar pengendalian internal berjalan dengan baik. Komitmen terhadap kompetensi meliputi pertimbangan manajemen tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dan pengalaman yang diminta untuk pengembangan kompetensi. c Board of Directors and audit committee dewan komisaris dan komite audit. Bagaimana sikap dan kesadaran dewan komisaris dan komite audit agar tercapainya pengendalian internal yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dewan komisaris dan komite audit meliputi independensi mereka dari manajemen yang 34 berkaitan dengan pengalaman, ketepatan tindakan yang diambil, luasnya interaksi dengan auditor intern maupun auditor ekstern, serta pengawasan atas pelaporan keuangan dan mendorong independensi auditor ekstern. d Management’s philosophy and operating style filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi. Semakin bertanggungjawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka, semakin besar kemungkinan para pegawai akan berperilaku secara bertanggungjawab dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. e Organizational structure struktur organisasi. Struktur organisasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuannya, karena struktur organisasi memberikan kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, serta pemonitoran aktivitas perusahaan. Struktur organisasi perusahaan biasanya dituangkan dalam bentuk bagan organisasi yang secara tepat menggambarkan hubungan kewenangan dan pelaporan. Auditor perlu memahami hubungan tersebut agar dapat menilai lingkungan pengendalian pada perusahaan klien dan bagaimana lingkungan tersebut berdampak terhadap efektifitas kebijakan dan prosedur pengendalian. f Human resource policies and procedures kebijakan sumber daya manusia dan prosedurnya. Kebijakan sumber daya manusia dan prosedurnya yang akan menentukan apakah personil perusahaan 35 memiliki tingkat integritas yang diharapkan, nilai-nilai etika, dan kompetensi. Praktik-praktik yang sehat mengenai hal ini menyangkut kebijakan rekrutmen yang baik serta proses skrining dalam pengangkatan karyawan, kebijakan pelatihan, tindakan- tindakan pendisplinan, evaluasi, dan program kompensasi yang memotivasi dan memberi penghargaan atas kinerja yang istimewa 2 Risk Assessment Penilaian Risiko Tindakan manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko- risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum. Yang termasuk dalam risk assessment: a Company-wide objectives tujuan perusahaan secara keseluruhan. Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian tujuan di seluruh entitas dan analisis risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. b Process-level objectives tujuan di setiap tingkat proses. Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan tujuan. c Risk identification and analysis identifikasi risiko dan analisisnya. Organisasi melakukan identifikasi dan analisis terhadap risiko yang terdapat dalam perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 d Managing change mengelolah perubahan. Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang signifikan dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal. 3 Control Activities Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan prosedur tersebut membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dijalankan untuk men capai tujuan perusahaan, yang termasuk aktivitas pengendalian: a Policies and procedures kebijakan dan prosedur. Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan-kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur-prosedur yang menempatkan kebijakan-kebijakan ke dalam tindakan. b Security application and network keamanan dalam hal aplikasi dan jaringan. Perusahaan mengembangkan aktivitas pengendalian umum atas teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan. c Application change management manajemen perubahan aplikasi. Mengelola seluruh perubahan atas sistem informasi dan memastikan bahwa sistem dibuat dengan mudah dan efisien serta mencegah kesalahan penipuan. d Business continuity or backups kelangsungan bisnis. Kelangsungan bisnis adalah sebuah proses yang membantu organisasi dalam merencanakan hal-hal yang tidak diharapkan, lebih 37 baik dalam mengatur risiko dan melindungi asset. Artinya bahwa walaupun terjadi insiden yang bisa menyebabkan kerugian sangat besar di TI dan sumber daya manusia akibat adanya iklim ekstrim, mereka memiliki rencana cadangan yang kuat yang bisa mengembalikan bisnis ke posisi semula secepat mungkin. e Outsourcing memakai tenaga outsourcing. Tenaga internal audit outsourcing memiliki fasilitas dan lingkungan yang memungkinkan untuk selalu meningkatkan kompetensi, skill, dan profesionalismenya. Selain itu juga, dengan cara outsourcing pelaksanaan internal audit di dalam perusahaan akan lebih efisien dan efektif. 4 Information and communication Informasi dan Komunikasi Tindakan untuk mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntabilitas. Yang termasuk dalam komponen ini adalah: a Quality of information kualitas informasi. Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan informasi yang berkualitas dan yang relevan untuk mendukung fungsi pengendalian internal. b Effectiveness of communication efektivitas komunikasi. Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi, termasuk tujuan dan tanggungjawab untuk pengendalian internal dalam rangka mendukung fungsi pengendalian internal. 38 5 Monitoring Pemantauan Penilaian terhadap mutu pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodik untuk memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kondisi yang ada. Yang termasuk di dalam komponen ini, yakni: a On-going monitoring pengawasan yang terus berlangsung. Pengawasan ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan berbagai modul komputer khusus ke dalam sistem informasi yang menangkap data penting danatau memungkinkan uji pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasi rutin. b Separate evaluations evaluasi yang terpisah. Kualitas dari desain dan operasi pengendalian internal dapat dinilai. Penilaian ini dapat dicapai dengan prosedur yang terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan. Para auditor internal perusahaan dapat memonitor aktivitas entitas terkait dalam berbagai prosedur yang terpisah. c Reporting deficiencies melaporkan kekurangan-kekurangan yang terjadi. Para auditor internal perusahaan melakukan penilaian atas bagian-bagian tertentu dari SPI pada berbagai akhir interval waktu tertentu dan melaporkan kelemahan yang ditemukan kepada manajemen atau komite audit beserta rekomendasi untuk perbaikan yang diperlukan. Deskripsi ini diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 b. Mendeskripsikan tentang dokumen-dokumen dan catatan yang digunakan oleh PD BPR Bank Bantul yang berkaitan dengan pemberian kredit. c. Mendeskripsikan bagian-bagian yang terkait pada PD BPR Bank Bantul. d. Membandingkan sistem pemberian kredit pada PD BPR Bank Bantul dengan kajian teori yang ada. Untuk melakukan perbandingan, dalam penelitian ini akan menggunakan teori dan hasil temuan dilapangan, dengan memenuhi semua kriteria yang ada dalam sistem pemberian kredit, yang mencakup: 1 Lingkungan Pengendalian a Integritas dan nilai etika b Komitmen terhadap kompetensi c Dewan komisaris dan komite audit d Filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi e Struktur organisasi f Kebijakan sumberdaya manusia dan prosedurnya 2 Penilaian Risiko a Tujuan perusahaan secara keseluruhan b Tujuan di setiap tingkat proses c Identifikasi risiko dan analisisnya d Mengelola perubahan 3 Aktivitas Pengendalian a Kebijakan dan prosedur b Keamanan dalam hal aplikasi dan jaringan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 c Manajemen perubahan aplikasi d Kelangsungan bisnis e Memakai tenaga outsourcing 4 Informasi dan Komunikasi a Kualitas informasi b Efektivitas komunikasi 5 Pemantauan a Pengawasan yang terus berlangsung b Evaluasi yang terpisah c Melaporkan kekurangan-kekurangan yang terjadi. Pengambilan kesimpulan yaitu, jika kelima komponen COSO telah terpenuhi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian internal pada PD BPR Bank Bantul sudah baik 2. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua mengenai apakah sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Bantul sudah efektif, maka akan melakukan analisis efektifitas pengendalian internal dengan menggunakan pengujian metode stop-or-go-sampling. Cara yang dilakukan adalah: a. Menentukan populasi. Populasi yang akan digunakan yaitu berupa dokumen-dokumen dalam pemberian kredit tahun 2015. b. Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas pengendalian internal. Attribute yang digunakan adalah: Attribute I :Nomor urut tercetak disetiap dokumen pemberian kredit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Attribute II :Kelengkapan dokumen pokok dan dokumen pendukungnya. Dokumen pokok terdiri dari dokumen putusan kredit, sedangkan dokumen pendukungnya terdiri dari surat permohonan kredit dan memorandum analisis kredit. Attribute III :Tanda tanganotorisasi dari pejabat yang berwenang. c. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara: 1 Menentukan Desired Upper Precision Limit DUPL dan tingkat keandalan. Tingkat keandalan atau confidence level factor R sebesar 95 dan DUPL sebesar 5. Tingkat keandalan sebesar 95, berarti memiliki risiko sebesar 5 untuk mempercayai sistem pengendalian internal yang sebenarnya tidak efektif. 2 Menentukan besarnya sampel minimum yang harus diambil dengan menggunakan tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan. Tabel 3.1 Besarnya Sampel Minimun untuk Pengujian Kepatuhan Desired Upper Precition Limit Sampel Size Based on Confidence Levels 90 95 97,5 10 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 120 150 185 1 240 300 370 Sumber: Mulyadi 1992:173 42 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan Desired Upper Precition Limit Besarnya Sampel atas Dasar Pengujian Kepatuhan 90 95 97,5 10 60 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Sumber: Mulyadi 1992: 174 3 Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi. Cara yang digunakan dalam penentuan besarnya sampel yaitu dengan menggunakan convenience sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti, dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel. Sampel telah ditentukan oleh kebijakan PD BPR Bank Bantul. Tujuan dari pengambilan sampel ini agar tidak mengganggu kegiatan operasional Bank. d. Membuat tabel stop-or-go decision. Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu membuat tabel stop-or-go decision. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 3.2 Stop-Or-Go Decision Langkah ke- Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan Berhenti Jika Kesalahan Kumulatif yang Terjadi Sama dengan Lanjutkan ke Langkah Berikutnya Jika Kesalahan yang Terjadi Sama dengan Lanjutkan ke Langkah 5 Jika Kesalahan Paling Tidak Sebesar 1 60 2 96 3 126 4 156 Sumber: Mulyadi 1992: 175 Langkah 1: Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tidak ditemukan adanya kesalahan, tingkat kesalahan sama dengan 0, maka pengambilan sampel akan dihentikan, dan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internalnya sudah efektif. Pengambil sampel dihentikan jika DUPL=AUPL. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: AUPL= Confidence Level Factor at Desired Reliability for Occurence Observed Sampel Size 1 Evaluasi hasil pemeriksaan sampel. Apabila AUPL atau = DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal pada bank tersebut sudah efektif. Tetapi apabila AUPLDUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal pada bank tersebut tidak efektif. 2 Apabila pengendalian internalnya tidak efektif, maka langkah yang harus dilakukan yaitu dengan memperbesar ukuran sampel tersebut. Sampel tambahan ini dihitung dengan menggunakan rumus: 44 Sampel Size= Confidence Level Factor at Desired Reliability for Occurence Observed Desired Upper Precision Limit DUPL Langkah 2: Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut sama dengan 1, berarti AUPLDUPL yang artinya sistem pengendalian internal pada bank tersebut tidak efektif, maka akuntan perlu mengambil sampel tambahan. Cara melihat confidence level factor pada R=95 yaitu dengan cara melihat pada tabel Attribute Sampling Table for Determining Stop-or Go Sample Sizes and Upper Precision Limit Population Accurrence Rate Based on Sample Results yang akan dilampirkan pada lampiran. Langkah 3: Jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 96 anggota sampel pada langkah 2 tersebut ditemukan 2 kesalahan, maka akan diambil 30 anggota sampel tambahan sehingga pada langkah ke-3 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 126. Jika dari 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat 2 kesalahan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif, karena AUPL=DUPL. Namun, jika dari 126 anggota sampel tersebut ditemukan 3 kesalahan, yaitu AUPLDUPL, yang artinya sistem pengendalian internalnya tidak efektif, maka diperlukan tambahan sampel. Langkah 4: Jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 126 anggota sampel pada langkah 3 tersebut ditemukan 3 kesalahan, maka akan diambil 30 anggota sampel tambahan, sehingga pada langkah ke-4 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 156. Jika dari 156 anggota sampel tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 hanya terdapat 3 kesalahan, maka akan diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internalnya adalah efektif, karena AUPL=DUPL. Namun, jika dari 156 anggota sampel tersebut ditemukan 4 kesalahan, yaitu AUPLDUPL, yang artinya sistem pengendalian internalnya tidak efektif, maka dalam keadaan ini dibutuhkan langkah ke-5, yaitu menggunakan fixed sample-size-attribute sampling. Langkah 5: Jika dalam langkah 4 pengendalian internalnya masih tidak efektif, maka menggunakan model fixed sample-size-attribute sampling. Tahap-tahap dalam menggunakan model ini yaitu: 1 Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas pengendalian internal dalam sistem pemberian kredit 2 Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya. Setelah attribute yang akan diuji ditentukan, langkah berikutnya yaitu menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. 3 Penentuan besarnya sampel, dengan menentukan DUPL. Tingkat keandalan atau confidence level factor R sebesar 95 dan DUPL sebesar 5. Tingkat keandalan sebesar 95, berarti memiliki risiko sebesar 5 untuk mempercayai sistem pengendalian internal yang sebenarnya tidak efektif. Kemudian menentukan besarnya sampel dengan menggunakan tabel Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan, 95 yang akan dilampirkan pada lampiran. 4 Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi. Agar setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 menjadi anggota sampel, maka akuntan dapat menggunakan tabel angka acak yang akan dilampirkan pada lampiran. 5 Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel, dengan menggunakan tabel Evaluasi Hasil: Keandalan, 95 yang akan dilampirkan pada lampiran. 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Bank

PD. BPR BANK BANTUL pada awal Pendiriannya dikenal sebagai Perusahaan Daerah Bank Pasar Kabupaten Dati II Bantul, didirikan pada Tahun 1983 oleh Seheram Partosaputro, Bupati KDH. TK II Bantul berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul nomor 13 tanggal 19 Desember 1983 tentang “Perusahaan Daerah Bank Pasar Kabupaten Dati II Bantul “dan telah disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 21 Agustus 1984 dengan Surat Keputusan nomor 173KPTS1984, yang kemudian diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Seri “D” Nomor 3 tahun 1984 Tanggal 20 September 1984. Tujuan utama pendirian pada waktu itu adalah untuk mengurangi korban lintah darat serta menyediakan dana pinjaman kepada pedagang kecilbakul untuk menambah modal usahanya. Pada saat itu lembaga ini dikelola oleh Bagian Keuangan Pemerintah Dati II Bantul. Pada tahun 1992 kepemimpinan dipegang oleh Drs. Cholil Hamidy, seorang yang gigih memperjuangkan kemajuan bank agar dapat memberikan peran penting dalam perekonomian Kabupaten Dati II Bantul. Pada tahun ini pula Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan serta Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah. Dengan adanya peraturan baru tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI