21
1 On-going monitoring pengawasan yang terus berlangsung.
Pengawasan ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan berbagai modul komputer khusus ke dalam sistem informasi yang menangkap
data penting danatau memungkinkan uji pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasi rutin.
2 Separate evaluations evaluasi yang terpisah. Kualitas dari desain dan
operasi pengendalian internal dapat dinilai. Penilaian ini dapat dicapai dengan prosedur yang terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan.
Para auditor internal perusahaan dapat memonitor aktivitas entitas terkait dalam berbagai prosedur yang terpisah.
3 Reporting deficiencies melaporkan kekurangan-kekurangan yang
terjadi. Para auditor internal perusahaan melakukan penilaian atas bagian-bagian tertentu dari SPI pada berbagai akhir interval waktu
tertentu dan melaporkan kelemahan yang ditemukan kepada manajemen atau komite audit beserta rekomendasi untuk perbaikan
yang diperlukan.
D. Sistem Pemberian Kredit
Sistem pemberian kredit membutuhkan dokumen-dokumen yang memadai. Didalam suatu sistem pemberian kredit, terdapat langkah-langkah
umum atau siklus perkreditan yang dimulai sejak pengajuan permohonan kredit hingga akhirnya disetujui, dicairkan, diawasi, dan pelunasan kredit secara grafis
dapat digambarkan sebagai berikut Lukman, 2000: 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Permohonan Kredit
Permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah kepada bank, umumnya dilakukan dengan menyampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Surat permohonan resmi.
b. Akte pendirian perusahaan yang merupakan lembaga yang secara resmi
memohon kredit, sekaligus menjelaskan siapa yang berwenang meminta kredit dan lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penerimaan kredit, termasuk bertanggung jawab terhadap kewajiban nasabah kredit seperti melunasi hutang angsuran beserta bunganya dalam
jangka waktu yang telah disepakati. c.
Penjelasan atau uraian singkat tentang rencana proyek atau bisnis yang akan dilaksanakan oleh calon nasabah.
d. Untuk proyek yang cukup besar dan membutuhkan jumlah kredit yang
besar dilengkapi dengan suatu laporan kelayakan proyek feasibility study yang disusun oleh suatu lembaga konsultan yang ditunjuk oleh calon
nasabah. e.
Laporan keuangan perusahaan. f.
Informasi-informasi lain yang biasanya selalu diminta oleh bank, seperti: 1
Nomor pokok wajib pajak NPWP 2
Keterangan domisili dari perusahaan 3
Izin-izin yang telah diperoleh dalam rangka pembangunan proyek maupun bisnis yang telah berjalan
4 Rekening perusahaan pada beberapa bank.
23
2. Analisis Kredit
Setelah permohonan kredit diterima oleh bank, maka calon nasabah diminta untuk memberi keterangan-keterangan tambahan yang dapat
menjelaskan isi dari berbagai dokumen yang disampaikannya kepada bank. Keterangan-keterangan tersebut bisa disampaikan secara lisan melalui
wawancara interview maupun tertulis sesuai dengan informasi maupun data yang diminta oleh account officer dari bank.
3. Persetujuan Kredit
Analisis kredit yang dibuat oleh account officer atau wirakredit diperiksa review dahulu oleh atasannya, kepala bagian kredit, sebelum
disampaikan ke direksi bank. Nama dari laporan analisis kredit bermacam- macam, tergantung pada sistem dan prosedur yang dimiliki bank, yaitu:
a. Laporan analisis kredit
b. Laporan analisis permohonan kredit
c. Laporan rekomendasi kredit
d. Appraisal study
e. Laporan studi kelayakan proyek.
4. Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit akad kredit dipersiapkan oleh seorang notaris publik yang ditunjuk bank atau dipilih oleh calon nasabah atau atas dasar
kesepakatan bersama antara bank dan calon nasabah. Bank mengirimkan ahli hukumnya lawyer atau legal officer untuk mendampingi wirakredit dalam
membahas berbagai ketentuan yang harus dimuat dalam perjanjian kredit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Perjanjian kredit yang dibuat di hadapan notaris publik tersebut ditandatangani tiga pihak bank, nasabah, dan notaris publik serta dicatatkan
dan didaftarkan oleh notaris publik pada pengadilan negeri yang sesuai dengan domisili dari bank pemberi kredit sehingga mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat semua pihak. 5.
Pencairan Kredit Pencairan kredit yang diminta debitor kredit hanya dapat dilakukan
bank setelah debitor yang bersangkutan memenuhi berbagai persyaratan seperti dituangkan dalam perjanjian kredit yang ditandatangani kedua pihak
bank dan debitor serta dicatat di hadapan notaris publik. 6.
Pengawasan Kredit Pengawasan monitoring kredit yang dilakukan bank setelah kredit
dicairkan merupakan salah satu kunci utama dari keberhasilan pemberian kredit selain ketajaman dan ketelitian yang dilakukan sewaktu melakukan
analisis kredit. Terjadinya kegagalan kredit kredit bermasalah atau kredit macet terutama disebabkan oleh kelalaian bank dalam melakukan
pengawasan kredit. 7.
Pelunasan Kredit Dalam kondisi yang ideal, nasabah akan dapat selalu memenuhi
kewajibannya terhadap bank sesuai dengan kesepakatan yang dimuat dalam perjanjian kredit. Nasabah dapat mampu dan mau membayar angsuran
pokok pinjaman beserta bunganya sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, sehingga kreditpinjaman bank akhirnya dinyatakan lunas.
25
E. Pengendalian Internal pada PD BPR Bank Bantul