Potensi dan Masalah Hasil Penelitian

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada subbab ini berisi penjelasan mengenai persiapan penelitian hingga pelakasanaan penelitian yang terdiri dari potensi masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba terbatas.

4.1.1 Potensi dan Masalah

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah potensi masalah. Dalam tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah dengan observasi dan wawancara. Dari hasil observasi dan wawancara peneliti melakukan analisis karakteristik siswa dan memberikan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan mengenai permasalahan belajar yang dialami oleh siswa dengan teknik wawancara dan observasi. Selanjutnya, hasil wawancara dan observasi diolah dengan menggunakan triangulasi data.

4.1.1.1.1 Obervasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan media dalam pembelajarn di kelas. Tujuan lain dari observasi yaitu untuk mengamati karakteristik siswa dan kendala-kendala siswa dalam pembelajaran IPA di kelas. Instrumen pedoman observasi divalidasi oleh beberapa ahli, ahli 58 pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori. Berikut hasil validasi terhadap instrumen pedoman observasi yang disajikan pada tabel 4.6 Tabel 4.1 Hasil validasi Instrumen Observasi Ahli Nomor Item Total Rereata 1 2 3 4 5 6 7 8 IPA 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 Montessori 4 4 3 4 4 4 4 4 31 3,8 Rerata 31,5 3,9 Dari hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1, rerata skor sebesar 3,9. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi pedoman observasi tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman observasi dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Peneliti melakukan observasi pada hari Jumat, 22 Juli 2016. Hasil observasi disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Tabel hasil observasi Objek yang Diamati Jawaban Catatan Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA Tidak - Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran Tidak - Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA Tidak Guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi sambil membacakan materi pada buku dan dituliskan pada papan tulis Guru menguasai cara menggunakan media pembelajaran Tidak Guru tidak menggunakan media pembelajaran Guru menjelaskan cara Tidak Guru tidak menggunakan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 penggunaan media pembelajaran IPA kepada siswa pembelajaran Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri Tidak Siswa menggunakan buku paket IPA dalam belajar Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran IPA di kelas Ya Setelah guru menyampaikan materi, siswa meminta guru mengulang materi. Ketika guru bertanya “Kalian belum jelas”, siswa menjawab “iya” Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA - Siswa tidak mengerjakan soal, guru menyampaikan materi selama pembelajaran Dari hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti, disimpulkan bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA terbatas. Hal ini terlihat dari metode guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan berpedoman pada buku paket IPA serta menuliskan materi. Selain itu siswa masih kesulitan dalam memahami materi. Hal tersebut terlihat pada saat guru bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa lupa dengan dengan materi yang baru saja disampaikan.

4.1.1.1.2 Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas V, dan 1 siswa kelas V SDKE Mangunan. Sebelum dilakukan wawancara, instrumen pedoman wawancara divalidasi kepada beberapa ahli, seperti ahli pembelajaran IPA, dan ahli pembelajaran Montessori dengan menggunakan validasi konstruk. Wawancara yang pertama yaitu wawancara kepada kepala Sekolah. Hasil validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada kepala sekolah oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Tabel 4.3 Hasil validasi instrumen pedoman wawancara kepala sekolah Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 IPA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 62 3,8 Montessori 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 62 3,8 Rerata 62 3,8 Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada kepala sekolah oleh ahli pada tabel 4.3, terhitung rerata skor sebesar 3,8. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi pedoman wawancara kepada sekolah termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman wawancara kepada kepala sekolah dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara kepala sekolah, sehingga pedoman wawancara kepala sekolah layak digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala SDKE Mangunan pada tanggal 30 Juli 2016. Hasil wawancara dengan Kepala SDKE Mangunan disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil wawancara dengan kepala sekolah Topik Pertanyaan No.Item Hasil Wawancara Informasi berkaitan dengan sekolah 1,2, dan 3 Dalam 5 tahun terakhir, Sekolah meraih 1 prestasi di bidang akademik, yaitu juara olimpiade sains tingkat Kecamatan Berbah tahun 2014. Dalam bidang non akademik, Sekolah meraih 6 prestasi. Hasil UN selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan pada mata Ketersediaan alat peraga di sekolah 5,6,7,8 dan 9 SDKE Mangunan terdapat media pembelajaran untuk mata pelajaran IPA. Media pembelajaran dirawat dengan baik oleh bagian sarana prasarana sekolah. Media pembelajaran didapatkan dari hibah dan dari membuat sendiri. Penggunaan alat peraga IPA dalam pembelajaran 10,11,12,13 dan 14 Dalam pembelajaran IPA, penggunaan media pembelajaran membuat siswa antusias dan terbantu memahami materi dalam belajar. Keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki sekolah membuat penggunaan media dalam pembelajaran IPA tidak maksimal. 61 Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan alat peraga 15 dan 16 Di SDKE Mangunan belum ada penelitian tentang media pembelajaran. Wawancara kedua yaitu wawancara kepada guru kelas V. Hasil validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada guru oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil validasi pedoman wawancara guru Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 I P A 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 70 3,9 M O N T E S S O R I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 4 Rerata 71 3,95 Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada guru oleh ahli pada tabel 4.5, terhitung rerata skor sebesar 3,95. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi pedoman wawancara guru termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman wawancara kepada guru dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara kepala sekolah, sehingga pedoman wawancara guru layak digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SDKE Mangunan pada tanggal 1 Agustus 2016. Hasil wawancara dengan guru disajikan pada tabel 4.6. 62 Tabel 4.6. Hasil wawancara dengan guru No Topik Pertanyaan No.Item Hasil wawancara 1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas 1, 2 dan 3 Di kelas V menggunakan media pembelajaran yang dimiliki sekolah. Guru pernah mambuat media pembelajaran IPA berupa, dongeng, video, clay yang tidak bertahan lama, serta cerita bergambar yang dibuat di papan tulis untuk semua siswa. 2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 Guru meminjam media pembelajaran yang tersedia dari Sekolah dalam pembelajaran IPA di kelas. Untuk materi rangka manusia, guru pernah menggunakan media pembelajaran replika rangka manusia dibantu dengan buku paket IPA dalam mengetahui nama bagian tulang. Guru menggunakan media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi. Siswa antusias dan aktif dalam belajar ketika menggunakan media pembelajaran. 3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA 10, 11 dan 12 Guru mengalami kesulitan menyampaikan pembelajaran ketika tidak menggunakan media pembelajaran., terutama pada materi tentang tubuh manusi karena materi tersebut dianggap abstrak 4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA 13, 14, 15 dan 16 Penggunaan media pembelajaran membuat siswa antusias dalam belajar. Kecepatan daya tangkap materi pembelajaran dari masing-masing siswa menjadi kesulitan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Setengah dari jumlah siswa di kelas mengalami kesulitan dalam memahami materi yang bersifat hafalan terutama dalam mengahafal nama atau istilah. 5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut 17 dan 18 Guru mengulang kembali penjelasan yang telah disampaikan dalam mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Dengan mengulang menjelaskan materi tersebut, siswa menjadi terbantu memahami materi. 63 Wawancara ketiga yaitu wawancara kepada salah satu siswa kelas V. Hasil validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada siswa oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil validasi pedoman wawancara siswa Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 IPA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9 Montessori 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,9 Rerata 43 3,9 Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada siswa oleh ahli pada tabel 4.7, terhitung rerata skor sebesar 3,9. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi pedoman wawancara siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman wawancara kepada siswa dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara siswa, sehingga pedoman wawancara siswa layak digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa kelas V SDKE Mangunan pada tanggal 6 Agustus 2016. Hasil wawancara dengan siswa disajikan pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Siswa Topik Pertanyaan No.Item Hasil wawancara Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi 1 dan 2 Siswa menganggap pembelajaran IPA menyenangkan tetapi sulit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA 3, 4, 5, 6 dan 7 Siswa pernah belajar IPA dengan cerita bergambar dan menggunakan clay. Media pembelajaran yang dibuat oleh guru membuat siswa tertarik belajar. Pada materi rangka manusia, siswa pernah media replika rangka manusia sambil melihat buku paket dalam mengetahui nama bagian tulang. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA 8, 9, 10 dan 11 Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi mengenai bagian tubuh. Materi tersebut sulit karena banyak menghafal mengenai nama dan istilah. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan penggunaan media pembelajaran IPA untuk materi rangka manuisa kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari jawaban narasumber yang disajikan pada bagan 4.1 Bagan 4.1 Triangulasi sumber data wawancara Guru Guru pernah menggunakan media pembelajaran berupa clay dan gambar yang dibuat di papan tulis. Clay yang dibuat tidak tahan lama karena berjamur dan dimakan tikus Untuk materi rangka manusia, guru pernah menggunakan media pembelajaran replika rangka manusia dibantu dengan buku paket IPA dalam mengetahui nama bagian tulang. Siswa antusias dan aktif dalam belajar ketika menggunakan media pembelajaran. Kepala Sekolah Dalam pembelajaran IPA, penggunaan media pembelajaran membuat siswa antusias dan terbantu memahami materi dalam belajar. Keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki sekolah membuat penggunaan media dalam pembelajaran IPA tidak maksimal. Siswa Pada materi rangka manusia, siswa pernah media replika rangka manusia sambil melihat buku paket dalam mengetahui nama bagian tulang. Siswa kesulitan dengan materi mengenai bagian tubuh manusia termasuk rangka manusia karena terdapat banyaknya menghafal nama dan istilah. Siswa lebih suka belajar menggunakan media pembelajaran. Sekolah sudah memiliki media pembelajaran berupa replika rangka manusia, tetapi masih kurang maksimal digunakan karena tidak dilengkapi penjelasan nama bagian tulang pada replika rangka manusia hingga dibantu dengan buku paket. Banyaknya istilah dan nama bagian tulang menjadi kendala bagi siswa dalam memahami materi rangka manusia. 65 Dari bagan 4.1 mengenai triangulasi data sumber wawancara yang dilakukan, diketahui media pembelajaran membuat siswa antusias dalam belajar. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi mengenai rangka manusia karena banyak menghafal nama dan istilah. Keterbatasan media pembelajaran replika rangka manusia membuat penggunaan media pembelajaran pada materi rangka manusia kurang maksimal. Berdasarkan hasil identifikasi masalah mengenai melalui observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar IPA. Hal tersebut ditemukan pada saat observasi pembelajaran IPA di kelas V. Setelah guru menyampaikan materi, Sebagian besar siswa meminta guru mengu lang materi. Ketika guru bertanya “Kalian belum jelas”, siswa menjawab “iya”. Pada saat wawancara, siswa mengatakan materi yang sulit dalam pembelajaran IPA yaitu tentang bagian tubuh manusia. Materi tersebut dianggap sulit karena banyak hafalan mengenai nama dan istilah. Hal tersebut diperkuat oleh guru kelas V pada saat wawancara. Guru menganggap materi tersebut sulit karena terlalu abstrak dan siswa tidak bisa melihat secara langsung wujud kongkretnya. Sekolah mempunyai media pembelajaran berkaitan dengan materi tentang bagian tubuh manusia, yaitu replika rangka manusia. Replika rangka manusia tidak dilengkapi nama pada bagian tulang. Hal tersebut membuat penggunaan media pembelajaran kurang maksimal hingga dibantu menggunakan buku paket dalam menjelaskan materi. 66 4.1.1.2 Analisis Kebutuhan 4.1.1.2.1 Analisis Karakteristik Siswa Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA Kelas V SDKE Mangunan. Observasi dilakukan pada tanggal 22 Juli 2016. Hasil dari observasi adalah guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sambil menuliskan materi tersebut di papan tulis. Selama guru menjelaskan materi, siswa laki-laki yang duduk di belakang tidak memperhatikan guru melainkan bermain penggaris. Lalu disusul dengan siswa lainnya yang mengalihkan perhatian ke 2 siswa laki-laki tadi yang sedang bermain penggaris, hingga guru berhenti menjelaskan materi dan mengingatkan siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Hasil observasi tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

4.1.1.2.2 Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori

Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori dengan acuan empat ciri media pembelajaran Montessori, yaitu auto-education, auto-correction , menarik, dan bergradasi. Dalam pengembangan media pembelajaran tersebut peneliti menambahkan ciri kontekstual, yaitu sesuai dengan kenyataan yang ada pada lingkungan siswa dengan memanfaatkan benda-benda yang sering ditemukan oleh siswa.

4.1.1.2.3 Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kuesioner dibuat dengan mengacu pada karakteristik siswa dan kelima ciri media pembelajaran Montessori. Peneliti mengembangkan kuesioner analisis kebutuhan siswa menjadi 10 pertanyaan dan analisis kebutuhan guru menjadi 10 pertanyaan. 67 Sebelum diberikan, instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru divalidasi oleh para ahli, yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori. Instrumen analisis kebutuhan siswa divalidasi oleh para ahli, yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, dan guru SD. Validasi dilakukan dengan menggunakan jenis validasi konstruk. Melalui validasi, para ahli memberikan penilaian sebagai pertimbangan dalam perbaikan kuesioner.. Kuesioner analisis kebutuhan siswa diuji keterbacaannya ke siswa SD lain untuk mengetahui tingkat pemahaman responden dengan kalimat atau pertanyaan yang termuat dalam kuesioner. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IPA 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9 Montessori 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42 3,8 Rerata 42,5 3,85 Dari hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh ahli pada tabel 4.9, terhitung rerata skor sebesar 3,85. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi analisis kebutuhan untuk guru termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk guru dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Selain divalidasi Kuesioner analisis kebutuhan guru diuji keterbacaanya ke guru SD lain untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaanya kuesioner analisis kebutuhan untuk guru disajikan pada tabel 4.10. 68 Tabel 4.10 Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Guru 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41 3,7 Dari hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh guru lain pada tabel 4.10, terhitung rerata skor sebesar 3,7. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata uji keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk guru dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru diperoleh komentar terhadap instrumen kuesioner analisis kebeutuhan untuk guru. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan instrumen. Komentar dan keputusan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru disajikan pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar mengenai kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh guru SD setara No. Item Komentar Guru SD Setara Keputusan Perbaikan 1 Kalau lebih dari 1 bagaimana? Peneliti menambahkan kalimat pertanyaan menjadi “ Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan boleh memilih lebih dari satu macam 2 Sasarannya konsep atau materi Peneliti mengubah kata “konsep” menjadi “materi” 3 Bahan-bahan tidak perlu diulang Peneliti mengubah “bahan-bahan” menjadi “bahan” 4 Sering atau suka? „manakah bahan pembuat media pembelajaran yang sering bapak ibu gunakan tawaran “Peneliti mengubah sering atau suka” menjadi “suka” 5 Bisa di tambahkan menjadi “ Apakah pemberian warna pada media pembelajaran Peneliti mengubah kalimat “Apakah pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media pembelajaran lebih menarik? 69 “dapatmampu” membuat media pembelajaran lebih menarik? 6 - - 7 Hilangkan kata “untuk” Peneliti menghilangkan kata “untuk” 8 - - 9 - - 10 - - 11 - - Pada instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa, instrumen terrlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan pembelajaran Montessori. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh ahli Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IPA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9 Montessori 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40 4 Guru 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7 Rerata 38,6 3,86 Dari hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh ahli pada tabel 4.12, terhitung rerata skor sebesar 3,86. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi analisis kebutuhan untuk siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk siswa dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa diperoleh komentar terhadap instrumen kuesioner analisis kebeutuhan untuk siswa. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan instrumen. Komentar dan keputusan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.13. 70 Tabel 4.13 Komentar dan keputusan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa No. Item Komentar Ahli Keputusan Perbaikan 1 - - 2 - - 3 - - 4 Kata “manakah bahan” diganti “apakah jenis bahan” Peneliti mengganti kata “manakah bahan” menjadi “apakah jenis bahan” 5 - - 6 - - 7 - - 8 - - 9 - - 10 Diberi contoh Peneliti memberikan contoh 2 dimensi berupa kertas bergambar dan contoh 3 dimensi berupa patung Selain divalidasi Kuesioner analisis kebutuhan siswa diuji keterbacaanya ke 5 siswa SD lain untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaanya kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil uji keterbacaan instrumen analisis kebutuhan untuk siswa Siswa Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 3,9 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 37 3,7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38 3,8 Rerata 38,6 3,86 Dari hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh siswa SD setara pada tabel 4.14, terhitung rerata skor sebesar 3,86. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata uji keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk guru dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 4.1.1.2.4 Data Analisis Kebutuhan Data analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 26 Oktober 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran Montessori. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dijadikan sebagai gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran mengenai rangka kepala manusia. Berikut tabel rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru yang disajikan pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru No. Item Indikator Pertanyaan Respon -den Persen -tase 1. Auto-education Apakah BapakIbu pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA? … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan boleh memilih lebih dari satu macam ……………………………… …………… 2 100 … Tidak Alasan: ……………………………………… … - 2. Auto-education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami materi dalam mata pelajaran IPA? … Ya Alasan: ……………………………………… …… 2 100 … Tidak Alasan: ……………………………………… - 72 …… 3. Kontekstual Apakah BapakIbu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar? … Ya Sebutkan dan jelaskan ……………………………………… …… 2 100 … Tidak Alasan: ……………………………………… …… - 4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang BapakIbu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 2 100 … Kertas 2 100 … Kain … Plastik … Karet … Lainnya,sebutkan Clay 1 50 5. Menarik Apakah pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya 2 100 … Tidak 6. Menarik Warna seperti apa yang BapakIbu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ……………………………………… …… 1 50 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ……………………………………… …… 1 50 7. Auto- correction Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan: ……………………………………… 2 100 73 …… … Tidak Alasan: ……………………………………… …… - 8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V? … Ringan 1,5 kg 1 50 … Sedang 1,5-3kg 1 50 … Berat 3kg Alasan: ……………………………………… …… - 9 Bergradasi Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Bentuk media pembelajaran 2 dimensi. Alasan: ……………………………………… …… - … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: ……………………………………… …… 2 100 10. Auto- correction Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ……………………………………… …… 2 100 … Media pembelajaran yang tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ……………………………………… …… - Dalam kuesioner analisis kebutuhan, guru juga memberikan deskripsi yang memperkuat pilihan jawaban. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru No Jawaban Kode Respon -den 1 … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan berikan penjelasan Benda Kongkret sayuran, buah- buahan 1 Plastisin 1 Torso 1 Gambar 2 2 … Ya Alasan: …………………………………………… Media pembelajaran membantu mengkongkretkan materi yang abstrak 2 Menarik minat siswa 1 3 … Ya Sebutkan dan jelaskan …………………………………………… Memanfaatkan kayu, daun, logam dengan diberikan tindakan seperti dibakar, dicampur air, dalam materi sifat benda 1 Botol bekas dalam menanam tanaman 1 6 … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya …………………………………………… Coklat 1 Biru 1 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya …………………………………………… Hijau 1 Kuning 1 Jingga 1 Merah 1 7 … Ya Alasan: …………………………………………… Media tersebut membantu mengarahkan anak menemukan jawaban dan memungkinkan anak melakukan pengecekan apakah dia salah atau benar 1 75 Membantu anak dalam mengetahui mana yang salah dan benar 1 8 … Ringan 1,5 kg Anak tidak kesulitan membawa 1 … Sedang 1,5-3 kg Berat yang sedang dengan harapan media tidak mudah rusak 1 9 … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: …………………………………………… Supaya anak dapat menyentuh langsung media tersebut 1 Sesuai tahap perkembengannya berangkat dari sesuatu yang kongkret, dengan media 3d anak dapat memperoleh pengalamannya yang lebih berkesan karena memegang langsung 1 10 … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: …………………………………………… Pengalaman belajar akan lebih bermakna bagi anak ketika ia mengetahui kesalahan sendiri daripada disalahkan orang lain 1 Supaya anak dapat bertindak secara mandiri setelah anak dengan sendirinya mengetahui kesalahannya 1 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Dari tabel 4.15 dan tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebanyak dua guru atau 100 guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Torso, gambar, plastisin dan benda kongkret seperti buah dan sayur merupakan contoh media pembelajaran yang digunakan guru. Sebanyak 100 guru juga setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan pendapat guru tersebut, peneliti melakukan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran dengan ciri auto-education . Sebanyak 100 guru juga pernah membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar antara lain kayu, daun, logam dan botol bekas. Selain itu, 100 guru menyukai kayu dan kertas dalam bahan pembuatan media pembelajaran dan 50 guru menyukai media pembelajaran dengan bahan clay atau plastisin. Pembuatan media pembelajaran ini juga memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar. Dari pilihan bahan yang dipilih oleh guru ini dijadikan peneliti sebagai pertimbangan bahan pembuatan media pembelajaran dengan ciri kontekstual. Dalam pembuatan media pembelajaran ini peneliti juga mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 100 guru setuju jika pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media pembelajaran lebih menarik. Sebanyak 50 guru menyukai warna cerah, seperti kuning, merah, jingga, dan hijau, sedangkan 50 guru menyukai warna gelap, seperti coklat dan biru. Warna yang dipilih guru dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pewarnaan media pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Ciri selanjutnya yang dikembangkan adalah auto-correction . Dari hasil kuesioner menunjukkan 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 100 guru juga memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengetahui kesalahannya sendiri. Guru beranggapan bahwa pengalaman belajar akan lebih bermakna bagi anak ketika ia mengetahui kesalahan sendiri daripada disalahkan orang lain. Dari jawaban guru tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran. Ciri terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah bergradasi. Sebanyak 100 guru menyukai media pembelajaran dengan bentuk 3 dimensi. Guru beranggapan bahwa media pembelajaran dengan bentuk 3 dimensi sesuai tahap perkembengan anak .Berangkat dari sesuatu yang kongkret, dengan media pembelajaran berbentuk 3 dimensi anak dapat memperoleh pengalamannya yang lebih berkesan karena memegang langsung. Sebanyak 50 guru menyarankan media pembelajaran memiliki berat kurang dari 1,5 kg dengan alasan supaya anak tidak kesulitan dalam membawa media. Di sisi lain, 50 guru menyarankan media pembelajaran memiliki berat antara 1,5 kg hingga 3 kg dengan harapan ukuran tersebut membuat media pembelajaran tidak mudah rusak. Dari Pendapat guru tersebut dijadikan pertimbangan peneliti dalam pembuatan media pembelajaran. Data analisis kebutuhan yang kedua yaitu pada siswa. Kuesioner analisis kebutuhan siswa diberikan pada tanggal 26 Oktober 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan hasil dari pengembangan lima ciri khusus media pembelajaran berbasis metode Montessori. 78 Kelima ciri media pembelajaran Montessori dikembangkan dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa kisi-kisi kuesioner analisi kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.5. Hasil analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran rangka kepala manusia. Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa No. Item Indikator Pertanyaan Respon -den Perse n -tase 1 Auto- education Apakah BapakIbu gurumu pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA? … Ya Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan ………………………………………… 25 100 … Tidak - 2 Auto- education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA? … Ya Alasan:………………………………… 25 100 … Tidak Alasan:………………………………… - 3 Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitar untuk belajar IPA? … Ya Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………… 21 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 … Tidak 4 16 4 Kontekstual Apakah jenis bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 12 48 … Kertas 16 64 … Kain 7 28 … Plastik 6 24 … Karet 2 8 …Lainnya,sebutkan………………… 5 Auto- correction Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan:………………………………… 25 100 … Tidak Alasan:………………………………… - 6 Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada media pembelajaran membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya Alasan: ………………………………... 25 100 … Tidak Alasan: ………………………………... - 7 Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………… 5 20 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………… 20 80 8 Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan? 9 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 … Ringan 1,5 kg … Sedang 1,5-3 kg 13 52 … Berat 3kg Alasan: ………………………………………… 3 12 9 Auto- correction Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………… 24 96 … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………… 1 4 10 Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Media pembelajaran yang berbentuk datar2 dimensi contoh: kertas bergambar. Alasan: ………………………………………… 7 28 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul3 dimensi contoh: patung. Alasan: ………………………………………… 18 72 Selain memilih opsi jawaban yang tersedia, siswa juga memberikan deskripsi untuk memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa. Deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa disajikan pada tabel 4.18 81 Tabel 4.18 Rekapitulilasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan No. Item Jawaban Kode Respon -den 1 … Ya Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan ………………………………………… Tumbuhan 13 Video 7 Torso 6 Clay 7 Gambar 15 2 … Ya Alasan:………………………………… Lebih mudah untuk belajar 9 Lebih bisa memahami 16 3 … Ya Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………… Sayuran 7 Buah-buahan 5 Tumbuhan 10 Clay 7 Kayu 1 5 … Ya Alasan:………………………………… Lebih mudah 12 Bisa melihat contoh jawaban benar 1 Membantu belajar 3 Tidak ribet 1 Bisa mencari jawaban 1 7 … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………… Coklat 3 Biru 5 Hitam 1 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………… Kuning 12 Orangejingga 4 Merah 4 Putih 3 Merah Muda 4 8 … Ringan 1,5 kg Mudah dibawa 3 Tidak ribet 2 Tidak berat 1 Bisa dibawa ke mana-mana 1 … Sedang 1,5-3 kg Tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan 8 Tidak berat 3 Mudah dibawa 2 … Berat 3kg Lebih suka berat 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Alasan: ………………………………………… Karena kita sudah besar 1 Supaya pintar 1 9 … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………… Lebih mudah 13 Dapat mengetahui yang benar 3 Karena menggunakan media pembelajaran harus lebih cermat 1 Tidak ribet 1 … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………… Terlalu sulit 1 10 … Media pembelajaran yang berbentuk datar2 dimensi contoh:kertas bergambar. Alasan: ………………………………………… Mudah ditemukan 3 Mudah membawa 2 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul3 dimensi contoh: patung. Alasan: ………………………………………… Dapat dipegang 11 Lebih bagus 2 Dari hasil analisis kebutuhan siswa yang disajikan pada tabel 4.17 dan deskripsi jawaban siswa pada tabel 4.18, sebanyak 25 responden atau 100 siswa pernah menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang pernah digunakan adalah torso, tumbuhan,gambar, video dan clay. Sebanyak 100 siswa setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pelajaran IPA dapat membantu dalam memahami materi IPA. Alasan yang diungkapkan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 mudah untuk belajar dan memahami. Hal tersebut dijadikan pertimbangan untuk peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran dalam ciri auto-education . Peneliti menambahkan ciri kontekstual dalam pembuatan media pembelajaran. Dalam hal ini kontekstual yang dimaksud adalah menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Sebanyak 84 siswa pernah menggunakan benda-benda di sekitar untuk belajar IPA, yaitu clay, tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan kayu. Di sisi lain, 16 siswa tidak pernah menggunakan benda-benda sekitar untuk belajar IPA. Sebanyak 48 siswa menyukai bahan kayu, 60 siswa menyukai bahan kertas, 28 siswa menyukai bahan kain, 24 siswa menyukai bahan plastik dan sebanyak 8 siswa menyukai bahan karet. Hasil tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti karena dua bahan yang dipilih siswa, yaitu kayu dan kertas juga menjadi pilihan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran. Sebanyak 100 siswa setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Alasannya adalah melalui media pembelajaran siswa terbantu dalam belajar dan mengetahui kebenaran dari apa yang mereka jawab. Selanjutnya sebanyak 96 siswa setuju bahwa dalam penggunaan media penggunaan media pembelajaran mereka mengetahui kesalahannya dengan alasan lebih mudah dan dapat mengetahui mana yang benar dan salah. Di sisi lain 10 persen siswa lebih memilih tidak dapat mengetahui kesalahan ketika menggunakan media pembelajaran. Hasil tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran dengan memperhatikan ciri auto-correction. 84 Selanjutnya , sebanyak 100 siswa menyetujui bahwa pemberian warna pada media pembelajaran membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebanyak 80 siswa memilih warna cerah. Warna yang disarankan oleh siswa di antaranya kuning, merah, jingga, hijau dan merah muda . Di sisi lain, sebanyak 20 siswa memilih warna gelap, di antaranya coklat, biru dan hitam. Pemilihan warna oleh siswa ini menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran terkait dengan ciri menarik. Pengembangan media pembelajaran juga memperhatikan ciri bergradasi. Sebanyak 36 siswa memilih media pembelajaran dengan kategori ringan dengan alasan supaya mudah dibawa. Sebanyak 52 siswa memilih media pembelajaran dengan kategori ringan dengan alasan supaya tidak terlalu berat dan terlalu ringan. Sedangkan 12 siswa memilih media dengan kategori berat dengan alasan berat tersebut sesuai dengan karakter siswa kelas V. Selanjutnya sebanyak 72 siswa memilih media pembelajaran berbentuk tiga dimensi dengan alasan karena dapat dipegang, sedangkan 28 siswa memilih media pembelajaran berbentuk dua dimensi. Hasil ini dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran. Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa membantu peneliti memberikan gambaran penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan beberapa benda yang dapat ditemui di lingkungan sekitar kontesktual. Dalam pembuatan media pembelajaran, peneliti mempertimbangkan beberapa bahan yang disarankan guru dan siswa, yaitu kayu, dan kertas. Sealnjutnya, berdasarkan pilihan yang diberikan guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan, pembuatan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 pembelajaran mempertimbangkan ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu auto-education, auto-correction, bergradasi dan menarik.Dari data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data, peneliti melakukan triangulasi teknik. Hal tersebut dijadikan pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran dengan melihat permasalahan dan kebutuhan media pembelajaran dari guru dan siswa. Berikut triangulasi teknik pengumpulan data yang disajikan pada bagan 4.2. Bagan 4.2 Triangulasi teknik pengumpulan data Observasi Selama pembelajaran, ketersediaan media pembelajaran IPA terbatas. Selain itu siswa masih kesulitan dalam memahami materi. Hal tersebut terlihat pada saat guru bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa lupa dengan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kuesioner Guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai media pembelajaran dengan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang ditawarkan dalam kuesioner. Peneliti mempertimbangkan saran dari guru dan siswa dalan mengembangkan media Wawancara Media rangka manusia yang dimiliki sekolah kurang maksimal digunakan karena tidak dilengkapi penjelasan nama bagian tulang pada replika rangka manusia hingga dibantu dengan buku paket. Banyaknya istilah dan nama bagian tulang menjadi kendala bagi siswa dalam memahami materi rangka manusia. Penggunaan media replika rangka manusia kurang maksimal karena dalam menyampaian materi dibantu buku paket. Siswa kesulitan memahami nama dan istilah pada rangka karena terlalu banyak. Peneliti mengembangkan media pembelajaran berdasarkan kebutuhan dari guru dan siswa mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori. 86 Dari hasil triangulasi teknik pengumpulan data pada bagan 4.2, terdapat teknik tiga teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari observasi yaitu ketersediaan media pembelajaran di kelas yang masih terbatas. Hal tersebut diketahui dari cara guru mengajar menggunakan metode ceramah sambil membacakan buku paket. Selain itu siswa masih kesulitan dalam memahami materi. Hal tersebut terlihat pada saat guru bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa lupa dengan dengan materi yang baru saja disampaikan Data yang selanjutnya diperoleh melalui teknik wawancara. Data yang diperoleh yaitu sekolah sudah memiliki media pembelajaran, yaitu replika torso rangka manusia. Meskipun demkian, dalam penggunaannya masih kurang optimal. Guru menggunakan buku paket dalam menyebutkan nama-nama bagian tulang pada rangka. Banyaknya istilah dan nama bagian tulang menjadi kendala bagi siswa dalam memahami materi rangka manusia. Teknik terakhir yang digunakan yaitu kuesioner, berupa analisis kebutuhan. Dari hasil kuesioner analisis kebutuhan, guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai media pembelajaran dengan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang ditawarkan peneliti dalam kuesioner. Saran dari guru dan siswa dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pengembangan media pembelajaran. Berdasarkan teknik triangulasi tersebut, dapat disimpulkan ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran torso rangka manusia dalam pembelajaran IPA masih terbatas serta kurang optimal. Dengan demikian, peneliti 87 mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti juga mempertimbangkan kelima ciri media pembejaran berbasis metode Montessori yang telah ditawarkan kepada guru dan siswa melalui kuesioner analisis kebutuhan. Peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang dinginkan oleh guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan desain media pembelajaran dan albumnya. Dengan demikian, peneliti dapat melanjutkan pada tahap selanjutnya.

4.1.2 Penyusunan Rencana