Pedoman Observasi Pedoman Wawancara

41 media pembalajaran, dan posttest dilakukan setelah uji coba media peembalajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sebelum dan setelah menggunakan produk media pembelajaran melalui uji coba terbatas serta sebagai data pendukung dan data tambahan dalam melihat kualitas produk media pembelajaran rangka kepala manusia berbasis metode Montessori.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah berbagai alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian Sugiyono, 2015: 156. Dalam peneltian ini peneliti menggunakan instrumen tes dan non tes. Untuk non tes peneliti menggunakan beberapa instrumen, yaitu pedoman observasi, kuesioner, pedoman wawancara, dan matriks triangulasi. Untuk tes peneliti menggunakan 10 soal pretest-posttest isian singkat. Instrumen penelitian juga diukur tingkat validitasnya. Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi dengan data yang dilaporkan peneliti Sugiyono, 2014: 361. Semakin tinggi validitas instrumen, maka semakin baik tingkat kebermaknaan maupun kegunaannya, sehingga suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen atau alat ukur tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang hendak diukur Yusuf, 2015: 61.

3.6.1 Pedoman Observasi

Observasi dilakukan pada pembelajaran IPA kelas V SDKE Mangunan. Aspek yang diamati selama observasi yaitu pembelajarn IPA, penggunaan media pembelajaran, dan ketersediaan media pembelajaran di kelas. Selama pembelajaran peneliti juga mencatat hal-hal berkaitan aspek yang diamati. Kisi- kisi observasi disusun dengan mengadopsi dan memodifikasi kisi-kisi pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 penelitian dari Widyaningrum 2015 dan Hardiyanti 2016. Berikut kisi-kisi observasi pembelajaran IPA pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas V No. Item Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati 1,2 Ketersediaan media pembelajaran IPA di kelas Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran 3,4 Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran di kelas Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA Guru menguasai cara menggunakan media pembelajaran 5,6 Cara penggunaan media pembelajaran IPA di kelas Guru menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran IPA kepada siswa Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri 7,8 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran di kelas Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran IPA di kelas Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA Pedoman observasi telah divalidasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan ahali pembelajaran IPA. Uji validitas pada instrumen nontes yang digunakan adalah validitas konstruk. Validitas konstruk digunakan untuk mengukur tingkat pembakuan dan ketepatan instrumen kepada orang yang ahli dalam bidang tersebut Yusuf, 2015: 62. Dengan validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli, diperoleh hasil rerata dan skor validasi instrumen pedoman observasi. 43

3.6.2 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada beberapa Narasumber, yaitu Kepala SDKE Mangunan, Guru kelas V, dan siswa kelas V. Wawancara bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran IPA dengan memperoleh infromasi dari narasumber.

3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara yang pertama kepada Kepala SDKE Mangunan. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara terencana-tidak terstruktur, karena peneliti menyusun rencana dan menyiapkan materi, tetapi tidak terinci menurut format tertentu Yusuf, 2015: 110. Rencana wawancara dengan kepala sekolah disusun dengan mengadopsi dan memodifikasi dari penelitian yang dilakukan Widyaningrum 2015 dan Hardiyanti 2016. Rencana wawancara dengan kepala Sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Rencana Wawancara dengan Kepala Sekolah No Topik Pertanyaan 1. Informasi berkaitan dengan sekolah 2. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah 3. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran 4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran

3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas V

Peneliti melakukan wawancara yang kedua kepada guru kelas V dengan menggunakan teknik wawancara terencana-tidak terstruktur. Rencana wawancara dengan guru disusun dengan mengadopsi dan memodifikasi rencana wawancara pada penelitian dari Widyaningrum 2015 dan Hardiyanti 2016. Rencana wawancara guru kelas IV disajikan pada tabel 3.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 3.3 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas V No Topik Pertanyaan 1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas 2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran 3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA 4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA 5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut

3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas V

Wawancara yang ketiga dilakukan peneliti kepada siswa kelas V dengan teknik wawancara terencana-tidak terstruktur. Rencana wawancara dengan siswa disusun dengan mengadopsi dan memodifikasi rencana wawancara pada penelitian dari Widyaningrum 2015 dan Hardiyanti 2016. Rencana wawancara dengan siswa kelas V disajikan pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Rencana Wawancara dengan Siswa Kelas V No Topik Pertanyaan 1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi 2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA 3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA Sebelum melakukan wawancara, pedoman wawancara divalidasi oleh beberpa ahli, yaitu hali pembelajaran Montessori dan ahli pembelajaran IPA. Uji validitas pada instrumen nontes yang digunakan adalah validitas konstruk. Validitas konstruk digunakan untuk mengukur tingkat pembakuan dan ketepatan instrumen kepada orang yang ahli dalam bidang tersebut Yusuf, 2015: 62. Dengan validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli, diperoleh hasil rerata dan skor validasi instrumen pedoman wawancara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

3.6.3 Kuisioner