36
3.4.1 Potensi dan Masalah
Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi masalah dan analisis kebutuhan. Identifikasi masalah dengan cara observasi pembelajaran IPA di kelas
V, serta melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, Guru kelas V, dan salah satu siswa kelas V. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, kedua jenis
instrumen tersebut divalidasi oleh ahli Montessori dan ahli IPA sebelum digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti menganalisis hasil wawancara dan
observasi terkait karkateristik siswa, penggunaan dan ketersediaan media pembelajaran serta kesulitan belajar dalam pembelajaran IPA di kelas V. Analisis
tersebtu digunakan sebagai bahan untuk membuat kuisioner analisis kebutuhan. Dalam penyusunan kuisioner analisis kebutuhan memperhatikam lima
karakteristik media pembelajaran Montessori dan karakteristik siswa. Kuisioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa dan guru kelas V. Sebelum disebarkan,
kuisioner terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran Montessori, ahli pembelajaran IPA, dan guru SD untuk mengetahui kelayakan instrumen sebelum
digunakan. Kemudian peneliti melakukan revisi pada instrumen berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh para ahli. Pada kuisioner analisis kebutuhan untuk
siswa dan guru, peneliti melakukan uji keterbacaan instrumen untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap kalimat tanya pada kuisioner. Kemudian peneliti
melakukan revisi dan menyebarkan kuisioner analisisi kebutuhan di SD penelitian.
3.4.2 Penyusunan Rencana
Pada tahap ini, Peneliti membuat desain media pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Peneliti juga membuat desain album sebagai petunjuk
37 penggunaan media pembelajaran. Setelah membuat desain, media pembelajaran
dan album petunjuk penggunaan media pembelajaran siap untuk dibuat. Peneliti juga menyiapkan instrumen validasi produk dan tes. Instrumen
validasi produk sebelumnya divalidasi oleh ke ahli pembelajaran IPA dan ahli Pembelajaran Montessori. Instrumen tes digunakan sebanyak 2 kali, yaitu
pretest
dan
posttest
. Sebelum digunakan, instrumen tes divalidasi terlebih dahulu kepada guru SD setara. Setelah divalidasi, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki
instrumen. Setelah direvisi, instrumen diujikan secara empiris kepada siswa kelas V
SD Setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan
Statistic Package for Social Studies 22
SPSS 22 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. Peneliti kemudian memilih 10 butir soal yang valid sebagai soal
pretest
dan
posttest
. Kemudian instrumen soal diuji keterbacaannya kepada siswa SD setara. Dari hasil uji keterbacaan, peneliti merevisi instrumen tes apabila masih terdapat
kekurangan pada instrumen. Peneliti juga menyusun kuisioner tanggapan mengenai produk media
pembelajaran untuk siswa. Kuesioner tersebut divalidasi sebelum digunakan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian bahasa dalam kalimat
pertanyaan pada kuesioner. Peneliti melakukan revisi dari hasil validasi untuk memperbaiki kekurangan kuesioner. Setelah direvisi dan diperbaiki, kuesioner
tanggapan mengenai produk media pembelajaran siap diberikan kepada siswa.
3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal produk