Tantangan UMKM Batik UMKM Batik di Kecamatan Pandak
Tabel 5.4. Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Responden
Jumlah
Jenis Kelamin Laki-laki
18 60,0
Perempuan 12
40,0 Usia
≤ 30 tahun 3
10,0 31-40 tahun
7 23,3
41-50 tahun 13
43,3 50 tahun
7 23,3
Pendidikan SD
8 26,7
SMP 6
20,0 SMA
9 30,0
D3 2
6,7 S1
5 16,7
Latar Belakang Pendidikan
Akuntansi 0,0
Non Akuntansi 30
100,0 Lama Usaha
≤ 10 tahun 8
26,7 10 tahun
22 73,3
Kepemilikan Izin Memiliki Izin
16 53,3
Tidak Memiliki Izin 14
46,7 Jenis Usaha
Batik Cap 2
6,7 Batik Tulis
7 23,3
Batik Kombinasi 21
70,0 Omzet
≤ 100 jutatahun 4
13,3 101 - 500 juta tahun
23 76,7
500 jutatahun 3
10,0 Jumlah Karyawan
≤ 20 orang 27
90,0 20 orang
3 10,0
Pemasaran Lokal
14 46,7
Nasional 15
50,0 Internasional
1 3,3
Ukuran Usaha Mikro
18 60,0
Kecil 12
40,0 Menengah
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang atau
60,0 , sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang atau 40. Seluruh responden pada penelitian ini merupakan pemilik UMKM. Hal ini
berarti UMKM batik di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul dominan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikelola oleh laki-laki. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa pemilik UMKM batik di wilayah tersebut lebih banyak yang berusia 41-50 tahun
yaitu sebanyak 13 orang atau 43,3, sedangkan sisanya berusia 31-40 tahun dan lebih dari 50 tahun yaitu sebanyak 7 orang atau 23,3, dan yang
berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 3 orang atau 10. Pada umumnya responden mulai menjalankan usaha batik setelah
lulus di bangku SMA baik untuk meneruskan usaha orangtua maupun merintisnya dari nol. Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebesar 30 responden
memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA, sedangkan 20 berpendidikan SMP, 26,7 berpendidikan SD. Adapula responden yang berpendidikan S1
sebesar 16,7, dan berpendidikan D3 sebesar 6,7. Seluruh responden yaitu sebanyak 30 orang berlatar belakang pendidikan non akuntansi.
Artinya tidak ada pemilik UMKM yang menekuni pendidikan yang terkonsentrasi pada bidang akuntansi.
Sebagian besar UMKM batik di wilayah ini merupakan usaha turun temurun dari orangtua, sehingga usia usahanya sudah cukup tua. Sebanyak
22 UMKM atau 73,3 telah beroperasi lebih dari 10 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 8 UMKM atau 26,7 telah beroperasi kurang dari 10
tahun. Sebanyak 16 dari 30 pemilik UMKM batik telah memperhatikan
legalitas usahanya dengan membuat Izin Usaha Mikro Kecil IUMK, sedangkan 14 UMKM lainnya tidak memiliki IUMK. Pemilik UMKM yang