responden telah memasarkan hasil produksinya sampai ke luar Yogyakarta namun masih dalam wilayah negara Indonesia. Sebesar 46,7 responden
hanya memasarkan hasil produksinya di wilayah Yogyakarta dan hanya terdapat 3,3 atau 1 responden yang telah menjangkau konsumen yang
berada di luar negeri secara langsung.
3. Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui perolehan nilai skor rata-rata penggunaan informasi akuntansi berdasarkan hasil kuesioner. Analisis data
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang yang berisikan frekuensi, total skor, dan nilai skor rata-rata. Analisis data dibagi menjadi 6 sub bab
yaitu penggunaan informasi operasi, penggunaan informasi akuntansi manajemen, penggunaan informasi akuntansi keuangan, penggunaan
informasi akuntansi secara menyeluruh, penggunaan informasi akuntansi per responden, dan penggunaan informasi akuntansi per ukuran usaha. Berikut
analisis penggunaan informasi pada UMKM batik di Kecamatan Pandak: a.
Analisis Penggunaan Informasi Operasi Analisis yang pertama yakni tentang penggunaan informasi operasi
pada keseluruhan responden yang berjumlah 30 orang. Penggunaan informasi operasi pada UMKM batik di Kecamatan Pandak dapat
digambarkan dalam bentuk tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5. Sebaran Jawaban Responden Penelitian untuk Penggunaan Informasi Operasi
Penggunaan Informasi
Operasi Tingkat Penggunaan
Skor 1
2 3
4 5
Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat
Tinggi Total
Rata- Rata
f f
f f
f
1 Buku kas
masuk 0,00
10 33,33 13 43,33 6 20,00 1 3,33
88 2,93
2 Buku kas
keluar 0,00
10 33,33 13 43,33 6 20,00 1 3,33
88 2,93
3 Buku
hutang 0,00
17 56,67 12 40,00 1 3,33
0,00 74
2,47 4
Buku piutang
0,00 17 56,67 12 40,00 1
3,33 0,00
74 2,47
5 Buku
inventaris kekayaan
3 10,00 23 76,67 4
13,33 0 0,00
0,00 61
2,03 6
Buku persediaan
barang 4 13,33 16 53,33
6 20,00 3 10,00 1
3,33 79
2,37 7
Buku penjualan
16 53,33 10 33,33 3
10,00 1 3,33
0,00 49
1,63 8
Buku pembelian
16 53,33 10 33,33 3
10,00 1 3,33
0,00 49
1,63 Rerata
2,31 Sumber: data primer, 2017
Tabel yang menggambarkan penggunaan informasi operasi di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 5.1 Rata-rata Jawaban Responden untuk Penggunaan Informasi Operasi
5 10
15 20
25 30
J um
la h
U M
KM
1 Sangat Rendah 2 Rendah
3 Sedang 4 Tinggi
5 Sangat Tinggi =2,93
=2,93 =2,47
=2,47 =2,03
=2,37 =1,63
=1,63
Sumber: data primer, 2017
Tabel 5.5 dan gambar 5.1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan penggunaan informasi operasi pada UMKM batik di Kecamatan Pandak
tergolong dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata sebesar 2,31. Artinya secara rata-rata, responden mengetahui tentang informasi operasi
secara umum, namun tidak menggunakan informasi tersebut dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Pada tabel 5.5, dapat dilihat bahwa hanya
terdapat 1 UMKM yang tergolong sangat tinggi dalam penggunaan buku kas masuk, buku kas keluar, dan buku persediaan barang. Artinya, hanya
terdapat 1 UMKM yang telah menggunakan informasi-informasi tersebut secara teratur. UMKM tersebut adalah Batik Budi Harjono. Dari tabel
tersebut juga dapat dilihat bahwa tidak ada satupun UMKM yang tergolong sangat tinggi dalam penggunaan buku hutang, buku piutang,
buku inventaris kekayaan, buku penjualan, dan buku pembelian. Artinya, tidak ada UMKM yang telah menggunakan informasi-informasi tersebut
secara teratur. Jika dilakukan analisis terhadap masing-masing item informasi
operasi, maka nilai rata-rata yang tertinggi dalam penggunaan informasi operasi terdapat pada penggunaan buku kas masuk dan buku kas keluar,
sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada penggunaan buku penjualan dan buku pembelian. Penggunaan buku kas masuk dan buku kas
keluar memiliki nilai rata-rata yang sama yakni sebesar 2,93. Nilai rata- rata tertinggi dalam kategori informasi operasi tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan buku kas masuk dan buku kas keluar tergolong dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kategori sedang. Artinya secara rata-rata, responden kadang-kadang menggunakan buku kas masuk dan buku kas keluar.
Berbeda dengan kedua informasi tersebut, penggunaan buku penjualan dan buku pembelian memperoleh nilai rata-rata yang terendah
dari semua item informasi operasi. Penggunaan buku penjualan dan pembelian memiliki nilai rata-rata yang sama yakni sebesar 1,63. Nilai
rata-rata tersebut tergolong dalam kategori rendah. Artinya secara rata- rata, responden mengetahui tentang buku penjualan dan buku pembelian
secara umum, tetapi tidak pernah menggunakannya. Selanjutnya, penggunaan buku hutang dan buku piutang tergolong
dalam kategori rendah. Terlihat pada tabel 5.2 dan gambar 5.1 di atas, keduanya memperoleh nilai rata-rata yang sama yaitu sebesar 2,47. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa secara rata-rata responden telah mengetahui tentang buku hutang dan buku piutang secara umum, tetapi tidak pernah
menggunakannya. Serupa dengan penggunaan buku hutang dan buku piutang, tingkat
penggunaan buku inventaris kekayaan juga tergolong dalam kategori rendah. Penggunaan buku inventaris kekayaan pada UMKM batik di
wilayah ini memiliki nilai rata-rata 2,03. Nilai rata-rata yang mendekati angka 2 tersebut menunjukkan bahwa penggunaan buku inventaris
kekayaan pada UMKM batik di Kecamatan Pandak tergolong dalam kategori rendah. Artinya, secara rata-rata responden mengetahui tentang
buku inventaris kekayaan secara umum, namun tidak pernah menggunakan informasi tersebut.
Nilai rata-rata yang diperoleh pada perhitungan tingkat penggunaan buku persediaan barang adalah 2,37. Nilai rata-rata tersebut tergolong
dalam kategori rendah. Kategori rendah dalam penggunaan buku persediaan barang dagang pada UMKM batik di Kecamatan Pandak
menunjukkan bahwa secara rata-rata responden telah mengetahui tentang buku persediaan barang secara umum, tetapi mereka tidak pernah
menggunakan informasi tersebut.
b. Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen