Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

dikelola oleh laki-laki. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa pemilik UMKM batik di wilayah tersebut lebih banyak yang berusia 41-50 tahun yaitu sebanyak 13 orang atau 43,3, sedangkan sisanya berusia 31-40 tahun dan lebih dari 50 tahun yaitu sebanyak 7 orang atau 23,3, dan yang berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 3 orang atau 10. Pada umumnya responden mulai menjalankan usaha batik setelah lulus di bangku SMA baik untuk meneruskan usaha orangtua maupun merintisnya dari nol. Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebesar 30 responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA, sedangkan 20 berpendidikan SMP, 26,7 berpendidikan SD. Adapula responden yang berpendidikan S1 sebesar 16,7, dan berpendidikan D3 sebesar 6,7. Seluruh responden yaitu sebanyak 30 orang berlatar belakang pendidikan non akuntansi. Artinya tidak ada pemilik UMKM yang menekuni pendidikan yang terkonsentrasi pada bidang akuntansi. Sebagian besar UMKM batik di wilayah ini merupakan usaha turun temurun dari orangtua, sehingga usia usahanya sudah cukup tua. Sebanyak 22 UMKM atau 73,3 telah beroperasi lebih dari 10 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 8 UMKM atau 26,7 telah beroperasi kurang dari 10 tahun. Sebanyak 16 dari 30 pemilik UMKM batik telah memperhatikan legalitas usahanya dengan membuat Izin Usaha Mikro Kecil IUMK, sedangkan 14 UMKM lainnya tidak memiliki IUMK. Pemilik UMKM yang tidak memiliki IUMK mengaku belum sempat mengurus pembuatan izin tersebut. UMKM batik di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul ini lebih banyak memproduksi batik kombinasi tulis dan cetak yaitu sebanyak 21 UMKM atau 70, sedangkan 7 UMKM atau 23,3 hanya memproduksi batik tulis dan 2 UMKM atau 6,7 hanya memprodiksi batik cap. Batik motif kombinasi cap dan tulis memang populer di kalangan konsumen batik Pandak ini. Tabel 5.4 juga menjelaskan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki omzet usaha sebesar 101 - 500 juta rupiah per tahun, yaitu sebanyak 23 orang atau 76,7, sedangkan responden penelitian yang memiliki omzet usaha sebesar ≤ 100 juta rupiah per tahun sebanyak 4 orang atau 13,3, dan sisanya memiliki omzet usaha sebesar lebih dari 500 juta rupiah per tahun sebanyak 3 orang atau 10. Jika ditinjau dari hasil penjualan, sebesar 60 ukuran UMKM yang ditetapkan sebagai responden penelitian tergolong dalam Usaha Mikro, sebesar 40 tergolong Usaha Kecil, dan tidak ada UMKM batik yang tergolong Usaha Menengah. Pada umumnya pemilik UMKM mempekerjakan karyawan sesuai dengan kebutuhan usahanya. Responden penelitian yang memiliki lebih dari 20 orang karyawan hanya sebanyak 3 responden atau 10, sedangkan sisanya mempekerjakan kurang dari 20 orang karyawan. Sebaran pemasaran batik dari UMKM di wilayah ini cukup beragam. Sebesar 50 responden memiliki skala usaha tingkat nasional, artinya responden telah memasarkan hasil produksinya sampai ke luar Yogyakarta namun masih dalam wilayah negara Indonesia. Sebesar 46,7 responden hanya memasarkan hasil produksinya di wilayah Yogyakarta dan hanya terdapat 3,3 atau 1 responden yang telah menjangkau konsumen yang berada di luar negeri secara langsung.

3. Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi

Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui perolehan nilai skor rata-rata penggunaan informasi akuntansi berdasarkan hasil kuesioner. Analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang yang berisikan frekuensi, total skor, dan nilai skor rata-rata. Analisis data dibagi menjadi 6 sub bab yaitu penggunaan informasi operasi, penggunaan informasi akuntansi manajemen, penggunaan informasi akuntansi keuangan, penggunaan informasi akuntansi secara menyeluruh, penggunaan informasi akuntansi per responden, dan penggunaan informasi akuntansi per ukuran usaha. Berikut analisis penggunaan informasi pada UMKM batik di Kecamatan Pandak: a. Analisis Penggunaan Informasi Operasi Analisis yang pertama yakni tentang penggunaan informasi operasi pada keseluruhan responden yang berjumlah 30 orang. Penggunaan informasi operasi pada UMKM batik di Kecamatan Pandak dapat digambarkan dalam bentuk tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI