11
BAB II STUDI EKSISTING DAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Melakukan sebuah perancangan tentunya harus memiliki dasar yang kuat tentang judul perancangan itu sendiri. Seperti judul perancangan ini, perancang
harus bisa memaparkan seperti apa kota Banyuwangi itu, apa saja pantai-pantai yang ada di sana dan penjelasan mengenai medianya, apa itu video dan
macamnya. Selain itu juga akan dibahas detail mengenai teknis bagaimana perancang membuat membuat media perancangan ini. Dan di akhir Bab ini
perancang juga akan memaparkan beberapa komparator sebagai acuan perancangan.
2.1.1 Literatur Topik
a. Mengenal Banyuwangi dan Pantai-Pantainya
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di bagian paling timur Pulau Jawa, yang beribukota di Kota Banyuwangi Dispubdar Banyuwangi. Banyuwangi
sendiri berbatasan dengan beberapa bagian, yaitu : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo,
b. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali, c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember,
d. Dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Dilihat dari letak geografisnya, Banyuwangi berada pada titik koordinat
antara 7º 43’ - 8º 46’ Lintang Selatan dan 113º 53’ - 114º 38’ Bujur Timur. Posisi inilah yang membuat Banyuwangi memiliki berbagai macam potensi kekayaan
alam yang tidak hanya indah tetapi juga langka, baik di Indonesia maupun di dunia. Para wisatawan yang datang ke Banyuwangi akan disuguhi panorama alam
berupa hamparan gunung, hutan dan pantai yang memberikan warna berbeda di tiap-tiap wilayahnya. Apalagi Banyuwangi ini memiliki garis pantai mencapai 175
km. Banyuwangi juga dilewati dua jalan raya utama di Pulau Jawa yaitu, Jalan Raya Pantai Utara Pantura dan Jalan Raya Lintas Selatan JLS.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12 Berdasarkan angka survey Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun
2010, jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi mencapai 1.610.909 jiwa dan mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Banyuwangi sendiri adalah salah satu
daerah di Indonesia yang masih memegang teguh dan melestarikan tradisi leluhur. Hal ini terbukti dengan banyaknya ragam kesenian dan budaya asli dari
Banyuwangi. Sebelah utara Banyuwangi terhampar sebuah gunung yang cukup terkenal
di Pulau Jawa yaitu, Kawah Ijen. Keunikan utama yang ada di sana berupa keindahan panorama kawah danaunya yang pada saat jam 12 malam hingga jam 5
pagi dapat mengeluarkan cahaya api berwarna biru atau yang biasa disebut blue fire
. Yang menjadikannya istimewa adalah, blue fire ini hanya ada dua di dunia, salah satunya di Kawah Ijen. Selain itu di Kawah Ijen ini banyak penambang
belereng tradisional yang berlalu-lalang naik turun kawah setiap harinya dan perkebunan yang mengelilingi lereng Gunung Ijen itu sendiri.
Ada juga Taman Nasional Alas Purwo di sebelah selatan Banyuwangi. Di Taman Nasional Alas Purwo ini wisatawan mendapatkan paket wisata yang
lengkap karena selain sebagai tempat konservasi binatang langka seperti burung merak dan menjangan, Taman Nasional Alas Purwo ini adalah akses utama
menuju Pantai Plengkung atau yang biasa di sebut dengan G-Land. Selain itu Padang Rumput Sadengan, Pura Luhur Giri Saloka, Gua Istana dan Pantai Pancur
juga berada di satu lokasi Taman Nasional Alas Purwo. Menurut sejarah, Gua Istana sendiri adalah salah satu tempat yang pernah
disinggahi Ir. Soekarno sebagai tempat pertapaan. Sedangkan Pura Luhur Giri Saloka adalah salah satu pura kuno bersejarah yang sering dijadikan tempat
persembhayangan bagi umat Hindu, terutama saat perayaan Hari Raya Pagerwesi, yaitu sebuah upacara pencucian benda-benda yang dikeramatkan dengan
memercikkan air suci dari 7 sumber air yang berbeda. Daya tarik utama dari Taman Nasional Alas Purwo ini memang masih di
Pantai Plengkung, terutama bagi para wisatawan mancanegara. Karena Pantai Plengkung termasuk ke dalam tiga pantai di dunia yang memiliki ombak tertinggi,
terutama saat bulan Mei hingga Oktober ketinggiannya bisa mencapai 6 – 7 meter. Tidak mengherankan bila Pantai Plengkung ini sering dijadikan spot surfing
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13 internasional. Seperti contohnya event Quicksilver Pro Surfing Championship
yang sudah tiga kali dihelat di pantai ini sebagai bagian dari ASP World Championship
. Karena ombaknya yang sangat tinggi, bermain surfing di pantai ini harus dilakukan oleh surfer professional.
Pantai Plengkung juga biasa disebut dengan G-Land. Huruf G pada G- Land
berasal dari kata Grajagan, yaitu sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. Kebanyakan dari para peselancar mancanegara datang ke pantai ini dari
Bali. Peselancar bisa langsung ke G-Land atau singgah di Grajagan dan menempuh jalur laut dengan menggunakan speedboat. Pantai Plengkung ini
berjarak 88 km dari Kota Banyuwangi. Keistimewaan lainnya dari Pantai Plengkung ini karena adanya patahan
dasar laut yang berjarak 1,2 km dari garis pantai yang kemudian membentuk palung laut yang dalam. Selain itu ± 500 m dari garis pantai ada juga dinding
karang yang memanjang. Kombinasi dari palung laut dan dinding karang tersebut yang akhirnya membentuk kombinasi arus bawah laut yang membentur dinding
karang yang akhirnya membentuk gulungan air laut yang besar. Itulah mengapa ombak di tempat ini sangat tinggi, panjangnya bisa mencapai 1-2 km dan berlapis-
lapis.
Gambar 2.1 Ombak Pantai Plengkung Sumber : www.banyuwangitourism.com
Untuk mencapai Pantai Plengkung wisatawan bisa menempuh beberapa jalur, antara lain :
1. Jalur Darat : Dari Kota Banyuwangi ke Kalipahit yang berjarak 59 km bisa ditempuh dengan bus. Lalu dari Kalipahit ke Pasaranyar ditempuh dengan
jarak 3 km, bisa dengan menggunakan ojek motor atau menyewa mobil.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14 Dari Pasaranyar ke Trianggulasi kemudian Pancur, menempuh perjalanan
15 km. Terakhir dari Pancur ke Plengkung harus ditempuh dengan jarak 9 km dengan mobil khusus yang disediakan di sana.
2. Jalur Darat-Laut : Dari Kota Banyuwangi ke Benculuk bisa ditempuh dengan bus atau kendaraan umum lainnya, dengan jarak 35 km. Dari
Benculuk ke Grajagan yang berjarak 18 km bisa ditempuh dengan kendaraan umum. Terakhir dari Grajagan ke Plengkung bisa dengan
menyewa speedboat. Di Pantai Plengkung sendiri telah disediakan penginapan-penginapan
murah bergaya jungle camp atau cottage dengan suasana hutan tropis yang alami. Di sana wisatawan juga bisa menemukan banyak sekali monyet ekor panjang
bergelantungan di dahan pohon karena memang letaknya yang masih di area yang sama dengan Taman Nasional Alas Purwo.
Gambar 2.2 Panorama Pantai Plengkung Sumber : www.banyuwangitourism.com
Gambar 2.3 Panorama Pantai Plengkung Sumber : www.banyuwangitourism.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15 Bergerak ke arah barat dari Pantai Plengkung kita akan menemukan Pantai
Grajagan dan Pantai Pulau Merah. Pantai Pulau Merah ini berada di Kecamatan Pesanggaran dan bisa ditempuh sekitar ± 2 jam dari Pantai Plengkung atau sekitar
60 km dari Kota Banyuwangi. Pantai ini mempunyai ciri khas, yaitu adanya sebuah bukit kecil yang berada beberapa meter dari bibir pantai. Saat air laut
sedang surut pengunjung bisa mencapai bukit disebrang pantai hanya dengan berjalan kaki.
Pantai Pulau Merah ini berpasir putih dengan panjang 3 km. Ombak di pantai ini juga cocok digunakan untuk surfing bagi para peselancar pemula.
Banyak turis asing maupun domestik yang belajar berselancar di pantai ini karena ombaknya yang tidak setinggi di Pantai Plengkung. Di dekat pantai ada sebuah
pura yang biasanya digunakan umat Hindu untuk upacara Mekiyis setiap tahunnya.
Saat ini, pantai ini sudah cukup ramai pengunjung karena akses jalannya yang sudah mudah dilewati kendaraan pribadi. Dan juga adanya penginapan-
penginapan murah di pinggir pantai serta tempat-tempat makan yang sudah terjangkau di sekitar pantai. Fasilitasnya pun sudah cukup memadai, seperti
adanya tenda-tenda kursi panjang di pinggir pantai sebagai tempat para pengunjung bersantai dan menikmati panorama Pantai Pulau Merah. Berbeda
dengan Pantai Plengkung yang akses jalannya masih cukup terjal dan melewati hutan.
Gambar 2.4 Panorama Pantai Pulau Merah Sumber : www.banyuwangitourism.com
Sekitar satu jam ke arah barat Pantai Pulau Merah, kita akan kembali menemukan sebuah pantai bernama Pantai Rajegwesi. Pantai Rajegwesi ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16 berjarak 75 km dari Kota Banyuwangi. Akses satu-satunya menuju pantai ini
adalah melewati Perkebunan Sungai Lembu. Dimana komoditas utamanya adalah karet. Akses jalan yang panjang dan relatif sepi dan tidak adanya angkutan umum
membuat masyarakat di sini mengandalkan kendaraan pribadi sebagai transportasi utama. Wisatawan mancanegara biasanya terlihat mengendarai sepeda motor,
sepeda gunung ataupun berjalan kaki sebagai sarana transportasi. Pantai ini dikelilingi dinding batu karang yang menyatu dengan hutan yang
masih sangat alami. Pada dinding-dinding tebing batu karang banyak ditemukan gua-gua yang terbentuk secara alami. Wisatawan juga bisa menemukan
perkampungan nelayan di sini. Jika wisatawan ingin membeli ikan segar di sinilah tempatnya. Berbeda dengan Pantai Muncar yang lebih ramai orang berjualan ikan,
di pantai ini wisatawan bisa menikmati membakar ikan segar tanpa bau-bau amis, sekaligus menikmati pemandangannya yang sangat indah dan tenang karena
memang letaknya yang ditutupi dinding tebing batu karang dan bukit batu yang berjajar. Pemukiman sekitar pantai juga menyediakan homestay untuk para
wisatawan. Homestay ini adalah rumah-rumah penduduk yang sengaja disewakan untuk wisatawan dengan harga yang cukup murah.
Gambar 2.5 Panorama Pantai Rajegwesi Sumber : www.banyuwangitourism.com
Tidak jauh dari Pantai Rajegwesi, sekitar ± 2 km, terdapat dua buah pantai yang saling berdekatan yaitu, Pantai Teluk Damai dan Pantai Teluk Hijau. Masih
di dalam kecamatan yang sama dengan Pantai Pulau Merah dan Pantai Rajegwesi, Pantai Teluk Hijau yang terletak sekitar 80 km dari Kota Banyuwangi ini terlihat
lebih tenang dengan udaranya yang sejuk. Ada barisan bukit yang bisa kita lihat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17 dari pantai ini. Suasananya yang damai juga dikarenakan pantai ini dekat dengan
Taman Nasional Meru Betiri. Jadi relatif lebih sepi penduduk dan benar-benar private
karena dikelilingi oleh hutan hujan tropis. Meskipun begitu, wisatawan masih bisa menemukan fasilitas-fasilitas pendukung di pantai ini.
Gambar 2.6 Panorama Pantai Teluk Hijau Sumber : www.banyuwangitourism.com
Bergerak dari Pantai Teluk Hijau, sekitar 27 km ke arah barat, wisatawan akan menemukan pantai terakhir di barat daya Banyuwangi yang sangat indah dan
menakjubkan, Pantai Sukamade. Karena di pantai ini para wisatawan dapat melihat penyu bertelur secara langsung pada malam hari, sekitar pukul 19.30
hingga 24.00. Suasana pantainya sendiri sangat tenang dan indah karena dikelilingi hutan hujan tropis dan berada dalam Taman Nasional Meru Betiri.
Wisatawan bisa berpesiar di pagi buta untuk melihat binatang-binatang yang merumput di padang rumput Taman Nasional Meru Betiri. Taman Nasional Meru
Betiri sendiri adalah tempat konservasi binatang langka sama seperti Taman Nasional Alas Purwo, hanya saja binatang endemik khas tempat ini adalah
Harimau Jawa yang notabene sudah hampir punah. Terdapat empat penyu dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, antara
lain Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Selingkra dan Penyu Belimbing. Penyu- penyu yang ada di Pantai Sukamade ini dibiarkan bertelur secara alami di bibir
pantai dan ditangkarkan untuk dibiakkan secara semi alami di tempat penangkaran penyu di pantai ini. Nantinya para wisatawan bisa melepas tukik-tukik anak
penyu ini ke laut lepas saat usianya sudah siap untuk dilepas. Bulan terbaik penyu bertelur ini sekitar bulan November sampai Maret.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18 Secara geografis, jarak antara Kota Banyuwangi dan Pantai Sukamade ini
sekitar 97 km. Perjalanan menuju pantai ini adalah jungle track yang ditujukan bagi wisatawan yang berjiwa petualang dan bebas, karena kondisi alamnya yang
sangat menantang melewati hutan dan sungai. Taman Nasional Meru Betiri sendiri memiliki 477 jenis tumbuhan hidup dan 291 jenis tumbuhan obat.
Sedangkan jenis satwanya mencapai 2.018 jenis. Dalam kawasan Pantai Sukamade ini pula ada sebuah tempat bernama
Krecek Andongrejo, dimana tempat ini biasanya ditumbuhi tanaman langka bunga Rafflesia Arnoldi.
Gambar 2.7 Panorama Pantai Sukamade Sumber : www.banyuwangitourism.com
Gambar 2.8 Penyu Bertelur di Pantai Sukamade Sumber : www.banyuwangitourism.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19 Selain pantai-pantai yang ada di bagian selatan Banyuwangi tersebut, ada
pula pantai-pantai yang tak kalah unik dan indah di bagian timur Banyuwangi, antara lain :
Gambar 2.9 Pantai Blimbingsari Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pantai Blimbingsari terletak 23 km dari Kota Banyuwangi, tepatnya di kecamatan Rogojampi. Pantai ini juga terletak dalam satu kawasan dengan
Bandara Domestik Blimbingsari, bandara satu-satunya yang ada di Banyuwangi.
Gambar 2.10 Pantai Grajagan Sumber : www.banyuwangitourism.com
Terletak 35 km dari Kota Banyuwangi, pantai ini dikelilingi perbukitan dan tebing-tebing karang di beberapa sisinya. Pantai ini tidak terlalu jauh dari
Banyuwangi, tidak sejauh Pantai Plengkung dan pantai-pantai lain di bagian selatan Banyuwangi. Tetapi wisatawan sudah bisa menemukan pantai berpasir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20 putih yang cukup bersih dan indah. Di pantai ini juga terdapat gua pertahanan
jaman Jepang.
Gambar 2.11 Pantai Lampon Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pantai ini terletak tidak jauh dari Pantai Pulau Merah. Berada di kecamatan Pesanggaran, pantai ini memiliki ombak yang tinggi dan adanya gua
menarik di sebuah bukit yang dulunya digunakan sebagai tempat pengintaian musuh pada jaman Jepang.
Gambar 2.12 Pantai Muncar Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pantai Muncar adalah sentra minapolitan industri perikanan di bagian timur Pulau Jawa. Berbagai jenis perahu nelayan ada di sini. Hal ini yang
membuat Pantai Muncar sangat ramai setiap harinya. Apalagi setiap bulan Suro masyarakat sekitar selalu mengadakan tradisi Petik Laut sebagai bentuk rasa
syukur akan berkah laut yang diberikan pada mereka.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Gambar 2.12 Pantai Boom Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pelabuhan tradisional ini terletak pada dermaga tua yang selalu ramai dikunjungi masyarakat terutama saat hari raya ataupun hari libur. Yang membuat
istimewa pantai ini adalah adanya kapal layar, kapal penisi yang terbuat dari kayu tanpa perabot logam dan paku. Kapal-kapal ini membongkar muat sejak 300 tahun
yang lalu.
Gambar 2.13 Pulau Tabuhan Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pulau ini berada sekitar 20 km dari Kota Banyuwangi dan terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Luas pulau tersebut sekitar 5 hektar. Untuk
mencapai pulau ini bisa dengan menggunakan kapal feri dan lokasi ini sangat cocok digunakan sebagai scuba diving karena airnya sangat jernih.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Gambar 2.14 Pantai Watu Dodol Sumber : www.banyuwangitourism.com
Pantai Watu Dodol ini merupakan pintu masuk utama Banyuwangi dari sisi utara. Jadi para pengunjung yang datang melewati Situbondo pasti akan
disuguhkan cantiknya patung penari gandrung yang menjadi simbol kesenian Banyuwangi. Selain itu di tengah jalan raya utama terdapat sebuah batu raksasa
yang sering disebut Watu Dodol. Dari pantai ini wisatawan bisa melihat dengan jelas Pulau Bali karena letak pantai ini berada di Desa Ketapang, Kecamatan
Kalipuro yang merupakan jalan arteri menuju Pelabuhan Ketapang.
b. Mengenal Ragam Media Video