26
2.1.2 Literatur Teknis
2.1.2.1 Teori Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi,
ilustrasi, warna, garis, laout dan sebagainya dengan bantuan teknologi Supriyono, 2010 : 9. Sedangkan menurut Agus Sachari, Desain Komunikasi Visual adalah
profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut tentang media, komunikasi, nilai maupun citra tanda
Sachari, 2005 : 5. Desain Komunikasi Visual bisa berarti dalam banyak aspek. Dalam
perancangan ini media Desain Komunikasi Visual yang digunakan adalah audio visual gerak atau yang sering kita sebut dengan video. Video adalah transmisi
elektronik atau penerimaan gambar sebagai lawan dari audio, yang berarti suara Effendy, 2009 : 117. Nantinya teori Desain Komunikasi Visual yang digunakan
dalam video perancangan ini adalah pembuatan logo, bumper, lower third, layout grafis dalam video maupun warna yang digunakan.
a. Logo Acara
Logo adalah rangkaian huruf, bentuk gambar, atau gabungan dari keduanya. Logo yang terdiri dari olahan huruf disebut logotype sedangkan logo
yang berwujud gambar adalah logogram. Logo yang tersusun dari huruf dan gambar tidak memiliki sebutan khusus, lazimnya memang di sebut logo
Supriyono, 2010 : 101. Logo itu adalah wujud wajah atau tampilan karakter dari sebuah
perusahaan atau produk. Dimanapun, apapun dan kapanpun, kita aka selalu melihat logo-logo tersebar di segala penjuru tempat yang kita temui. Bahkan
orang pun saat ini telah banyak menggunakan logo sebagai simbol dirinya. Biasanya logo seperti ini digunakan oleh politisi-politisi, guna mendukung
kepentingan kampanye mereka. Dalam perancangan ini nantinya, logo akan menjadi simbol acara. Seperti
Hidden Paradise atau 100 Hari Keliling Indonesia yang telah memiliki logo
mereka. Logo ini nantinya bisa mencerminkan ciri khas suatu acara. Bagaimana tampilannya, tipografinya, warnanya, dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
Gambar 2.16 Logo 100 Hari Keliling Indonesia Sumber: www.kompas.tv
Gambar 2.17 Logo Hidden Paradise Sumber : www.kompas.tv
Dari contoh logo di atas dapat kita lihat bahwa kebanyakan karakter logo acara dengan tema alam atau travelling biasanya identik dengan sesuatu yang
berhubungan dengan alam. Entah itu ornamen logogramnya ataupun jenis tipografinya sendiri yang memang dibuat sangat lembut dan tenang, sesuai dengan
karakteristik acaranya. Atau mungkin malah dibuat dengan font-font Sans Serif dimana font-font jenis ini lebih bersifat dinamis dan simpel Supriyono, 2010:27.
Gregory Thomas mengemukakan ada 10 kriteria yang harus kita perhatikan dalam membuat logo dan simbol, antara lain :
1. Visibility Apakah logo tersebut akan dibuat menonjol di lingkungan
sekitarnya.sehingga dapat menimbulkan identifikasi yang cepat. 2. Apllication
Tentunya logo yang baik dapat diaplikasikan di semua kondisiyang memungkinkan. Kita harus bisa merancang fleksibilitas logo tersebut jika
ditempatkan di tempat-tempat tertentu. 3. Distinctiveness
Logo adalah pembeda. Maka apakah logo yang kita buat tersebut dapat membuat diferensiasi logo kita dengan kompetitor lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28 4. Simplicity Universality
Kita juga harus memikirkan apakah logo tersebut bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai warna budaya dan kepercayaan mereka.
5. Retention Tetapi jika logo tersebut juga terlalu mudah ditebak, maka audience tidak
akan merasa tertarik atau ingin tahu mengenai logo tersebut. Hal ini tidak akan membuat kesan pada audience.
6. Color Dalam proses pembuatan logo tentunya kita harus mengenal grayscale
atau black and white. Sehingga logo tersebut bisa kita aplikasikan di tempat tersebut.
7. Descriptiveness Logo adalah cerminan. Cerminan dari produk atau perusahaan yang
menggunakan logo tersebut sebagai simbol mereka. Tentunya logo yang baik adalah logo yang mampu memberikan deskripsi seperti apa, bagaimana dan
mengapa tentang produk atau perusahaan yang menaunginya. 8. Timelessness
Ada kurun waktu tertentu agar logo bisa dikatakan baik. Logo tersebut harus bisa bertahan setidaknya dalam waktu 15 – 20 tahun lamanya.
9. Modularity Elemen grafis, tipografi dan elemen-elemen lainnya yang ada dalam
sebuah logo harus bisa bekerjasama dengan baik dan selaras. Agar logo dapat diaplikasikan ke berbagai macam aplikasi.
10. Equity Saat seseorang ditanya tentang bagaimana bentuk logo Coca-Cola, maka
akan ada wujud yang sejak dulu dihafal diluar kepala oleh kita. Itulah mengapa sangat sulit jika ingin mengganti atau mendesain ulang logo tersebut. Kita juga
harus memikirkan hal tersebut. Seberapa lamakah nantinya logo tersebut akan digunakan, dan dapatkan logo tersebut di desain ulang.
b. Tipografi