Visual STUDI EKSISTING DAN PUSTAKA

63 Sebelumnya perancang akan menjelaskan apa itu 100 Hari Keliling Indonesia. 100 Hari Keliling Indonesia adalah program televisi yang digagas oleh Kompas TV, dimana acara ini memiliki konsep dan tujuan awal untuk mengelilingi Indonesia dalam waktu 100 hari. Acara ini dipandu oleh salah seorang artis muda kenamaan Indonesia, Ramon Y. Tungka. Acara ini memiliki kesan ekspedisi yang panjang, yang menguak sisi lain Indonesia mulai dari keunikan tiap wilayahnya hingga masyarakatnya. Rute perjalanan 100 hari Keliling Indonesia ini dimulai di Jakarta lalu menyebrang ke Sumatera, berlanjut ke Kalimantan, Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali dan berakhir di pulau Jawa, kembali ke ibukota Indonesia, Jakarta. Uniknya dalam acara ini, selama perjalanan menyebrangi satu pulau ke pulau lainnya, sang pembawa acara beserta kru tidak menggunakan alat transportasi berupa pesawat komersial. Tetapi dengan menggunakan alat transportasi darat dan laut untuk menyelesaikan misinya. Hal ini dilakukan agar tim ekspedisi 100 Hari Keliling Indonesia bisa menjelajahi Indonesia secara utuh hingga ke pelosok-pelosoknya dan agar tayangan ini bisa menyajikan tantangan, petualangan sekaligus perjuangan yang sarat makna. Namun setiap tayangan yang disajikan televisi pasti memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Mari kita bedah SWOT yang ada dalam tayangan 100 Hari Keliling Indonesia. Kita mulai dari opening-nya.

a. Visual

Gambar 2.60 Tumbnails Cuplikan Bumper 100 Hari keliling Indonesia Sumber : www.youtube.com Strength Bumper yang disajikan unik, jelas dan padat. Memberikan ciri khas tersendiri karena berbeda dari bumper acara yang lainnya. Terutama dari segi logonya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 Weakness Paduan warna dan grafis yang relatif membosankan dan kurang sesuai dengan makna acara akan membuat penonton jenuh pada saat awal tayangan. Opportunity Pemilihan logo baik font maupun simbol mempunyai ciri khas tersendiri. Hal ini akan tertanam di benak penonton dan bisa menimbulkan ingatan yang kuat tentang acara ini. Threat Bumper-bumper acara lain terus berkembang dan berinovasi dengan kreasi-kreasi grafisnya, jika bumper acara ini terus stagnan seperti ini maka akan tertinggal dari segi kualitas kekreatifannya. Tabel 2.1 SWOT Bumper 100 Hari Keliling Indonesia Dilihat dari segi visualnya, ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan dalam tayangan ini. Mulai dari penggunaan wide lens sebagai penunjang pengambilan gambar yang ber-background alam hingga teknik editing yang digunakan. Gambar 2.61 Pemandangan Alam yang Diambil dengan Wide Lens Sumber : www.youtube.com Tidak bisa dipungkiri bahwa wide lens memegang peranan penting dalam pengambilan gambar yang berlatar alam atau bangunan. Karena dengan wide lens kita bisa mencangkup sudut terjauh yang tidak bisa kita jangkau dengan lensa standar. Strength Wide lens memberikan efek mewah dan indah jika digunakan untuk pengambilan gambar berlatar alam. Apalagi jika digunakan untuk angle bird’s eye. Teknik ini sedikit banyak memang wajib Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 digunakan terutama untuk acara-acara tentang alam. Weakness Komposisi shot yang tidak tepat akan menimbulkan kesenjangan yang kentara pada frame terutama jika wide lens ini digunakan untuk pengambilan gambar objek bergerak seperti manusia dan dipadukan dengan medium close up. Jika tidak pintar mengaturnya, akan ada banyak spot kosong yang buruk komposisinya. Opportunity Video yang berani menggunakan wide lens untuk pengambilan gambarnya secara tidak langsung akan mendapatkan perhatian tersendiri dari penontonnya. Ini akan menjadi salah satu daya tarik. Threat Kemampuan banyak rumah produksi dan pertelevisian untuk berlomba-lomba menggunakan lensa ini sebagai salah satu daya tarik pada tayangan mereka, akan membuat persaingan yang cukup sengit di dunia audio visual. Mereka akan selalu berusaha mengikuti tren dan melakukan diferensiasi. Tabel 2.2 SWOT Wide Lens 100 Hari Keliling Indonesia Ada pula beberapa angle yang dipadu padankan dengan wide lens sehingga menghasilkan gambar yang terlihat lebih mewah dan dramatis. Seperti saat Ramon Y. Tungka mendaki sebuah bukit, kameraman merekamnya dengan wide lens dan menggunakan basic wide shot. Gambar 2.62 Host Mendaki di Bukit Sumber : www.youtube.com Ada banyak cut in yang digunakan dalam tayangan ini. Cut in ini berisi cuplikan – cuplikan gambar bagian-bagian tubuh Ramon Y. Tungka. Hal ini menambah detail informasi dalam tayangan sekaligus memperlihatkan perjuangan sang pembawa acara menempuh suatu tempat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 Gambar 2.63 Langkah Kaki Pembawa Acara Menaiki Tangga Sumber : www.youtube.com Gambar 2.64 Cuplikan Mata Sang Pembawa Acara Sumber : www.youtube.com Selain cut in tayangan ini juga menggunakan cukup banyak cutaway. Cutaway sangat berguna agar penonton tidak bosan dengan pemandangan yang itu-itu saja sekaligus bisa dijadikan tambahan gambar-gambar yang menarik diluar objek utama. Gambar 2.65 Cuplikan Cutaway Binatang di Sekitar Lokasi Sumber : www.youtube.com Strength Cut in dan cutaway adalah salah satu opsi teknik pengambilan gambar yang dapat menyajikan sisi lain objek utama dan juga informasi-informasi yang unik dan tidak terpikirkan oleh penonton. Weakness Cut in dan cutaway yang diambil harus memiliki kesinambungan dengan gambar lain sebelumnya, jika tidak saat proses editing Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 gambar itu akan menimbulkan jumping. Opportunity Moment-moment unik dan menarik sering dijadikan bahan cut in dan cutaway dalam tayangan ini. Hal ini memberikan diferensiasi pada tayangan. Threat Sedikit banyak tayangan lain juga mulai mengadaptasi gaya gambar seperti ini. Bukan tidak mungkin mereka akan menyamai teknik-teknik yang dipakai tayangan ini. Tabel 2.3 SWOT Cuit In dan Cutaway 100 Hari Keliling Indonesia Gambar 2.66 Pemandangan di Balik Hutan yang Diambil dengan DOF Sumber : www.youtube.com Depth of field yang baik akan selalu menimbulkan efek dramatis yang indah dalam gambarnya. Kita juga bisa melakukan variasi-variasi teknik DOF pada setiap benda-benda yang kita temukan di lokasi shooting. Teknik ini juga bisa memberikan kesan lain pada gambar. Seperti yang pernah dilakukan tayangan 100 Hari Keliling Indonesia saat mereka menemukan sebuah tempat dibalik rerimbunan pohon di hutan. Dengan teknik ini, seakan-akan mata penonton ikut mengintip dari celah-celah rerimbunan daun untuk melihat ada apa di baliknya. Strength Teknik ini akan menimbulkan efek dramatis pada benda tersebut sekaligus membuat penonton dapat melihat sisi lain dari lingkungan sekitar lokasi. Weakness Untuk menggunakan teknik ini dibutuhkan lensa dengan f-stop besar. Dan lensa dengan kriteria ini tidak dibandrol dengan harga murah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 Opportunity Penggunaan teknik ini dipadu dengan kejelian kita melihat sudut- sudut yangmenarik akan membuat diferensiasi pada video yang kita buat. Threat Banyaknya tempat persewaan lensa membuat orang lain pun bisa menggunakan teknik ini tanpa harus membeli lensa ber-f-stop besar dengan harga yang mahal. Tabel 2.4 SWOT Depth of Field 100 Hari Keliling Indonesia Gambar 2.67 Tilt Down Camera Pada Sebuah Gedung Sumber : www.youtube.com Pada beberapa momen, dalam tayangan 100 Hari keliling Indonesia juga pernah menggunakan teknik tilt down maupun tilt up. Seperti yang terekam saat tim 100 Hari Keliling Indonesia berada di sebuah gedung studio pusat pembuatan animasi di Batam. Tilt down yang digunakan mulai dari lampu-lampu atas gedung hingga memperlihatkan basement yang luas, apalagi lensa yang digunakan adalah wide lens , memberikan kesan mewah dan dramatis pada hasil gambarnya. Teknik ini dapat bekerja maksimal jika digunakan pada tempat luas yang tidak bisa mencakup satu shot saja. Tentunya peran tripod di sini sangat penting untuk membuat hasil gambarnya profesional. Begitu pula saat diaplikasikan pada teknik pan right . Gambar 2.68 Pan Right Camera Pada Sebuah Gedung Sumber : www.youtube.com Strength Teknik-teknik ini akan bekerja maksimal jika diaplikasikan pada tempat luas dan dengan menggunakan wide lens. Memberikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 informasi keseluruhan beserta detailnya sehingga penonton juga bisa merasakan betapa luas atau lebarnya tempat tersebut. Weakness Hand-held camera tidak akan bisa bekerja dengan baik pada teknik semacam ini. Maka tripod adalah barang wajib jika ingin menggunakan teknik ini. Teknik ini tidak bisa diaplikasikan tanpa stabilization gear sebagai media pendukung. Opportunity Penjelajahan ke tempat-tempat baru yang menarik dan luasmemang sedikit banyak membutuhkan teknik-teknik semacam ini untuk menampilkan informasi yang lebih banyak pada penonton. Threat Teknik ini sudah umum dipakai banyak orang karena memang termasuk dalam basic camera moves. Perlu penambahan diferensiasi entah dari lensa yang dipakai atau sudut-sudut baru yang diambil agar bisa menciptakan gambar yang berbeda. Tabel 2.5 SWOT Tilt and Pan 100 Hari Keliling Indonesia Gambar 2.69 Kamera Mengikuti Gerak Pembawa Acara Sumber : www.youtube.com 100 Hari keliling Indonesia adalah salah satu tayangan yang paling sering menggunakan teknik hand-held camera dimana kameraman mengikuti kemanapun perginya objek utama atau dalam hal ini sang pembawa acara. Tidak dibutuhkan alat khusus seperti tripod untuk menunjang teknik ini karena kamera hanya dibawa tangan oleh kameraman. Acara-acara yang bersifat dokumenter seperti penjelajahan alam memang lebih banyak menggunakan hand-held camera karena sifatnya yang fleksibel. Strength Teknik ini memberikan kesan seakan-akan penonton mengikuti objek utama. Kamera mudah untuk berpindah-pindah tempat dan menghemat waktu produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 Weakness Terlalu sering menggunakan teknik ini akan terlihat tidak profesional. Penonton juga tidak akan suka dengan tampilan gambar yang terus menerus shake karena teknik ini sifatnya membuat kamera tidak stabil. Opportunity Hand-held camera adalah teknik paling praktis dan fleksibel untuk digunakan di semua tempat terutama untuk penjelajahan atau petualangan. Threat Teknik ini sudah umum dipakai banyak orang karena memang termasuk dalam basic camera moves. Perlu penambahan diferensiasi entah dari lensa yang dipakai atau sudut-sudut baru yang diambil agar bisa menciptakan gambar yang berbeda. Tabel 2.6 SWOT Hand Held Camera 100 Hari Keliling Indonesia Gambar 2.70 Efek mirror dalam 100 Hari Keliling Indonesia Sumber : www.youtube.com Diferensiasi lain yang dibuat 100 Hari Keliling Indonesia agar tayangannya menjadi lebih menarik adalah penambahan efek mirror pada editing. Efek ini membuat gambar terlihat lebih unik dan menarik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarkan penonton dari tampilan yang itu-itu saja. Kebanyakan efek mirror ditambahkan pada elemen cutaway karena elemen ini lebih fleksibel digunakan untuk efek-efek tambahan. Inilah mengapa seorang editor harus pintar memainkan grafis dan efek pada video. Strength Penambahan efek-efek seperti ini membuat tampilan menjadi lebih menarik dan membuat penonton tidak jenuh dengan tampilan yang monoton. Weakness Efek-efek seperti ini hanya bisa diaplikasikan pada scene-scene tambahan seperti cutaway atau cut in. Jika diaplikasikan pada scene selain itu maka akan tampak aneh dan mengurangi nilai pesan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 disampaikan. Opportunity Efek seperti ini bisamenjadi diferensiasi untuk tayangan, karena tidak banyak tayangan yang menampilkan efek seperti ini sebagai pembeda. Threat Efek mirror ini sudah cukup umum di dunia audio visual. Jika tidak ingin ditiru sebaiknya kita harus terus melakukan inovasi dan diferensiasi sebagai pembeda. Tabel 2.7 SWOT Visual Effect 100 Hari Keliling Indonesia Tampilan warna atau biasa disebut grading dalam tayangan ini juga cukup bagus. Walaupun sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tayangan petualangan dan penjelajahan pada umumnya yang banyak menggunakan warna natural. Gambar 2.71 Grading pada 100 Hari Keliling Indonesia Sumber : www.youtube.com Strength Warna-warna natural yang cenderung soft membuat gambar menjadi lebih alami. Penonton juga lebih mengilhami keindahan asli tiap gambar yang ditampilkan. Weakness Warna natural juga bisa menimbulkan efek monoton pada video jika tidak divariasi dengan warna-warna yang lebih variatif, seperti warna yang cenderung biru pada laut atau cenderung hijau atau kekuningan pada hutan. Opportunity Warna yang natural dan tidak terlalu mencolok akan membuat penonton lebih lama duduk untuk menikmati tayangannya daripada warna yang terlalu cerah karena dapat mengganggu mata. Threat Natural adalah warna monoton yang sudah umum dipakai banyak orang. Perlu diferensiasi untuk membuat tampilan tayangan menjadi lebih menarik. Tabel 2.8 SWOT Grading 100 Hari Keliling Indonesia Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 72 Gaya grafis 100 Hari Keliling Indonesia untuk bagian lower third nya bisa dibilang cukup minimalis. Mengacu pada gaya petualangan yang apa adanya, informasi grafis pada lower third dibuat seperti catatan. Mengambarkan bahwa tayangan ini adalah bagian dari catatan perjalanan sang pembawa acara saat berkeliling Indonesia. Gambar 2.72 Grafis pada Lower Third 100 Hari Keliling Indonesia Sumber : www.youtube.com Strength Gaya grafis yang minimalis namun jelas pesannya membuat kesan mature pada tayangan ini. Weakness Font grafis yang cenderung terlalu kecil membuat grafis ini tidak terlalu terlihat dari kejauhan. Apalagi font untuk namanya menggunakan warna putih. Opportunity Jarang ada atau bahkan tidak ada tayangan yang memberikan kreasi grafis lower third serupa seperti ini. Kebanyakan yang sudah umum dipakai adalah grafis memanjang dengan kreasi yang beraneka macam. Threat Kemungkinan untuk ditiru oleh orang lain sangat besar. Apalagi acara petualangan seperti ini juga banyak di stasiun televisi lain. Tabel 2.9 SWOT Graphiic Visual 100 Hari Keliling Indonesia

b. Konten Isi