Sistem Hematologi Sistem Penglihatan Sistem Perkemihan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir Penilaian APGAR

pengosongan lambung yang lambat dan penurunantidak adanya motilitas dan meningkatkan risiko EKN Enterokolitis Nekrotikans.

e. Sistem Hematologi

Bayi dengan BBLR lebih cenderung mengalami masalah hematologi yaitu gangguan pada sistem pembentukan darah. Penyebabnya terutama pada bayi prematur adalah usia sel darah merahnya lebih pendek, pembentukan sel darah merah yang lambat, pembuluh darah kapiler mudah rapuh yang dapat menyebabkan terjadinya anemia, hiperbilirubinemia, Hemmoragic Disease of the Newborn HDN.

f. Sistem Penglihatan

Sistem penglihatan bayi BBLR dapat terganggu karena ketidakmatangan retina yang dapat menyebabkan Retinopathy Of Prematurity ROP. ROP disebabkan karena adanya pertumbuhan pembuluh darah retina abnormal yang dapat menyebabkan perlukaan atau lepasnya retina. ROP dapat berlangsung ringan dan membaik dengan sendirinya, tetapi bisa juga menjadi serius dan mengakibatkan kebutaan. Semua bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram atau usia kehamilan kurang dari 32 minggu berisiko mengalami ROP. Semakin rendah berat lahir atau usia kehamilan maka semakin tinggi pula risiko terjadinya ROP. Bayi dengan ROP berisiko besar terjadi strabismus juling, katarak, kelainan refraksi rabun jauh sampai kebutaan.

g. Sistem Perkemihan

Terdapatnya masalah pada sistem perkemihan, dimana ginjal bayi tersebut belum matang sehingga tidak mampu mengelola air, elektrolit dan asam-basa, tidak Universitas Sumatera Utara mampu mengeluarkan hasil metabolisme dan obat-obatan dengan memadai serta tidak mampu memekatkan urin.

2.5 Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

18 Pemeriksaan bayi baru lahir dilakukan segera setelah bayi lahir untuk melihat kondisi bayi apakah menderita suatu kelainan atau tidak. Upaya yang dapat dilakukan adalah :

a. Penilaian APGAR

Merupakan sebuah metode untuk menilai kondisi umum bayi sesaat setelah kelahiran yang dilakukan pada menit pertama dan kelima pasca kelahiran dan untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Hal yang dinilai pada skor APGAR adalah usaha napas, warna kulit, denyut jantung, tonus otot dan reaksi terhadap rangsang. Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasi penilaian dapat diketahui apakah bayi normal 7-10, asfiksia ringan 4-6 atau asfiksia berat 0-3.

b. Pemeriksaan fisik