Neonatus dengan Risiko Tinggi

b. Asimetri, terjadi akibat distres sub-akut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pertumbuhan jantung, otak dan tulang rangka tampak paling sedikit terpengaruh, sedangkan ukuran hati, limpa, timus sangat berkurang dan berat tidak sesuai dengan masa gestasi. 17 Pertumbuhan alat-alat dalam tubuh bayi prematur kurang sempurna, karena itu bayi sangat peka terhadap gangguan pernapasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi dan sebagainya. Sedangkan bayi dismatur dapat lebih mudah hidup setelah berada di luar rahim karena alat-alat tubuh lebih berkembang dibandingkan bayi prematur dengan berat badan yang sama. Dalam jangka panjang bayi BBLR dapat mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan, penglihatan, pendengaran serta penyakit paru kronik. 14

2.2 Neonatus dengan Risiko Tinggi

Pengertian neonatus bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Sedangkan pengertian neonatus dengan risiko tinggi adalah neonatus yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kematian atau menjadi sakit berat dalam masa neonatal. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian neonatus, maka perlu sekali mengenali neonatus dengan risiko tinggi sedini mungkin. Istilah neonatus risiko tinggi menyatakan bahwa bayi harus mendapatkan pengawasan ketat oleh para tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Lama pengawasan dapat berkisar dari beberapa jam sampai beberapa minggu. 15 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar 78,5 kematian terjadi pada minggu pertama kehidupan 0-6 hari. Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. 6 Beberapa keadaan neonatus yang termasuk kategori risiko tinggi : a. Lahir sebelum minggu ke-37 atau sesudah minggu ke-42 kehamilan. b. Mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram. c. Dilahirkan dari ibu yang mengalami berbagai penyakit infeksi, ketuban pecah dini, permasalahan sosial yang berat misalnya kehamilan usia muda, kecanduan obat dan lain-lain. d. Kehamilan kembar dan kehamilan yang terjadi lagi setelah tiga bulan kehamilan sebelumnya. e. Persalinan melalui tindakan pembedahan atau kelahiran yang disertai dengan suatu penyakit misalnya hidramnion, solusio plasenta, plasenta previa dan lain-lain. f. Dilahirkan dari ibu yang mengalami stres berat selama kehamilan. g. Kehamilan dimana ibu mengalami anemia dan adanya ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin. 18 Universitas Sumatera Utara

2.3 Epidemiologi BBLR