Kalo di rumah rajin mba, tapi kalo di jalan engga WP- 35.A4.1
ya kan ngamen trus jalan-jalan WP-36.A4.2
D. Pembahasan
1. Nilai Kebenaran
Tidak ada yang salah menjadi seorang Punk, hal itulah yang diutarakan oleh ketiga subjek. Benar atau tidaknya menjadi seorang
Punk sebenarnya tergantung pada jiwa masing-masing individu. Seseorang dapat dikatakan Punk apabila dia memiliki jiwa yang bebas,
bebas untuk menjadi diri sendiri. Tidak perlu mengikuti kelompok Punk untuk dianggap sebagai seorang Punk, jika jiwanya bebas
menjadi diri sendiri, maka ia sudah dapat disebut Punk. WE-8.T Paul mengatakan bahwa Punk itu benar apabila tidak
menggunakan narkoba dan tidak bertindak kriminal. Fabio pun mengatakan bahwa Punk tidak dapat sembarangan dicap kriminal.
Mereka mencari uang tidak dengan cara mencuri ataupun mengemis, namun dengan cara mengamen. Beberapa anak Punk yang sudah
memiliki modal, ia akan membuka sebuah tempat usaha seperti sablon baju, jahit baju, atau studio tattoo. Mungkin ada beberapa yang
mencuri karena sudah merasa kepepet, namun setelah itu ia akan disingkirkan dari kelompok karena membuat buruk nama Punk. WF-
6.T, WP-14.T
Selama anak Punk tidak berbuat kriminal, maka dapat dipertimbangkan bahwa tidak ada yang salah menjadi anak Punk.
Seperti yang diungkapkan oleh Spranger dalam Mulyana, 2011 bahwa nilai kebenaran melibatkan pertimbangan logis dan rasional
dalam memikirkan dan membuktikan kebenaran sesuatu. Nilai kebenaran memiliki kadar benar-salah menurut pertimbangan akal
pikiran. Anak Punk memilih nilai kebenaran dengan bebas dan
mempertimbangkan konsekuensinya dari berbagai alternatif. Anak Punk merasa bahagia setelah menemukan pilihannya dan anak Punk
mengakuinya di depan peneliti. Anak Punk pun bertindak sesuai dengan pilihannya tersebut.
2. Nilai Ekonomis
Ada untung dan rugi di dalam kelompok Punk. Anak Punk merasa untung karena ia bisa mendapatkan banyak teman dari
berbagai kota. Mereka mendapat teman dari berbagai kota karena anak Punk sering berkelana ke kota-kota lain untuk mencari
pengalaman atau bahkan sekedar mengunjungi temannya karena rindu. WF-8.EK.2, WP-16.EK.2
Keuntungan lain menjadi Punk adalah dapat bebas berkarya dan bebas menunjukkan apapun hasil karya mereka. Hasil karya mereka
yang paling menonjol adalah musik. Banyak anak Punk yang berkarya di bidang musik karena dengan bermusik, mereka merasa lebih leluasa
untuk menyuarakan isi hati mereka. Kebanyakan lagu punk bertema politik dan menyindir sistem pemerintahan. WE-10.EK.2
Kelompok Punk sering mengadakan acara musik yang diisi oleh berbagai band-band Punk. Subjek Edward menuturkan bahwa
kelompok Punk mengadakan acara bukan semata-mata hanya untuk berpesta, namun ada tujuan dibalik setiap acara. Biasanya acara Punk
diadakan untuk penggalangan dana yang hasilnya akan disumbangkan kepada orang yang membutuhkan, seperti anak yatim dan korban
bencana. Peneliti pernah mengikuti acara Punk di daerah Jl. Perumnas. Acara yang diadakan pada saat itu berfungsi untuk penggalangan dana
karena istri dari salah satu anggota Punk mengalami gagal ginjal dan harus rutin melakukan cuci darah. Untuk masuk ke dalam acara
tersebut dikenakan tarif Rp 10.000 dan ketika acara berlangsung diedarkan kotak sumbangan. Dana yang terkumpul dari penjualan
tiket masuk dan kotak sumbangan diberikan kepada anggota Punk yang membutuhkan untuk membantu meringankan biaya untuk cuci
darah. WE-10.EK.2 Adapun kerugian jika mengikuti kelompok Punk yaitu anak
Punk dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Penampilan penuh tattoo dan hidup di jalan membuat masyarakat
memandang Punk buruk. Banyak masyarakat yang takut dan enggan mendekati anak Punk karena penampilan Punk yang menurut
masyarakat menyeramkan. Mereka berpenampilan dengan rambut
mohawk warna-warni, memakai sepatu boots, memakai pakaian yang dipenuhi emblem, badan penuh tattoo, banyak tindik dan piercing
semua itu mereka lakukan agar nampak nyentrik dan masyarakatpun akan menganggap bahwa mereka itu ada. WF-7.EK.1, WE-11.EK.3
Kerugian lain menjadi Punk yaitu bagi anggota yang berasal dari keluarga harmonis, mereka akan jarang untuk kembali ke rumah
karena sebagian besar waktunya mereka habiskan bersama teman- temannya di jalan. Kerap kali mereka juga dipukuli oleh preman dan
masyarakat. Mereka memukuli anak Punk tanpa alasan yang jelas. Mungkin menurut masyarakat, keberadaan Punk sangat mengganggu
dan meresahkan sehingga mereka memukuli anak Punk tanpa alasan yang jelas. WP-18.EK.3
Anak Punk juga menjadi incaran Satpol PP. Memang benar, tugas Satpol PP adalah menggiring anak-anak jalanan dan
membawanya ke dinas sosial untuk diberi keterampilan agar tidak hidup di jalan lagi. Namun yang diherankan oleh anak Punk, seringkali
Satpol PP sembarangan menangkap orang agar tugasnya bisa dianggap selesai. Fabio menceritakan bahwa ia saat itu sedang mengendarai
motor, tiba-tiba ditangkap oleh Satpol PP. Saat di dinas sosial, Fabio bertemu dengan seorang bapak dan ketika ditanya mengapa bapak
tersebut bisa digiring juga oleh Satpol PP, bapak tersebut tidak tahu- menahu karena waktu itu ia sedang ingin menjemput anaknya di
sekolah namun tiba-tiba ditangkap oleh Satpol PP.
Berdasarkan pembahasan nilai ekonomis di atas, menjadi anggota kelompok Punk sangat berguna bagi kehidupan subjek dan
menguntungkan anak Punk karena setiap individu bisa mendapatkan teman baru yang menambah relasinya, menambah pengalaman karena
kelompok Punk sering berkelana ke berbagai kota, dan bebas berkarya sesuai apa yang dikehendaki. Namun, ada pula kerugian di dalam
kelompok Punk yaitu banyak masyarakat yang masih memandang Punk sebelah mata, kerap kali anak Punk dipukuli oleh warga dan
preman, dan anak Punk menjadi sasaran penjaringan Satpol PP. Hal ini sejalan dengan teori Spranger dalam Mulyana, 2011 yang
mengemukakan bahwa
nilai ekonomis
berkaitan dengan
pertimbangan nilai yang berkadar untung-rugi. Nilai ini lebih mengutamakan kegunaan sesuatu bagi kehidupan manusia.
Tidak ada unsur tekanan pada anak Punk ketika menganut nilai ekonomis. Anak Punk telah mempertimbangkan konsekuensi-
konsekuensi dari pilihannya dengan melihat keuntungan dan kerugiannya. Anak Punk merasa bahagia atas pilihannya dan anak
Punk tidak segan mengutarakannya kepada peneliti. Anak Punk bertindak sesuai dengan pilihan yang telah dipilihnya.
3. Nilai Estetik