1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Nilai merupakan patokan yang menentukan perilaku seseorang benar atau salah, baik atau tidak baik. Perilaku setiap individu didasari oleh nilai
hidup yang dipercayai dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap individu memiliki nilai hidup yang berbeda-beda, hal tersebut
didasari oleh pengambilan makna yang berbeda-beda dari pengalaman yang pernah dialami.
Kelompok Punk mempunyai nilai-nilai dasar do it yourself lakukan sendiri dan solidaritas. Anak Punk memiliki hidup yang bebas namun
didasari dengan tanggung jawab. Anak Punk tidak menyukai peraturan karena menurut anak Punk, peraturan hanya memaksa tanpa memikirkan
penderitaan seseorang. Penampilan Punk mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu rambut
mohawk, badan dipenuhi tattoo, tindik dan piercing besar di kupingnya,
dan memakai sepatu boots. Penampilannya yang tidak biasa membuat sebagian masyarakat ngeri melihat anak Punk. Keseharian yang dilakukan
anak Punk yaitu mengamen, berkumpul, minum alkohol, dan berkelana ke
berbagai kota. Sebagian besar hidupnya mereka habiskan di jalanan, oleh sebab itulah masyarakat menilai anak Punk sebagai anak jalanan.
Kebanyakan masyarakat menilai anak Punk dengan pandangan yang negatif. Pandangan masyarakat mengenai anak Punk yaitu kumuh dan
tidak berpendidikan. Banyak juga yang berpendapat bahwa anak Punk sering mabuk-mabukan, nakal, hidup tidak beraturan, dan sering membuat
onar. Penampilan mereka pun urakan dan terlihat seperti preman. Keberadaan anak Punk di Kota Bagan Batu, Kecamatan Bagan
Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau sering membuat onar dan meresahkan masyarakat. Salah satu aksi yang membuat
geram adalah penikaman supir, beberapa waktu lalu. Bahkan mereka juga sering menghambat kendaraan besar yang sedang
melaju dengan alasan ingin numpang. Tindakan ini jelas sangat membahayakan pengguna jalan lainnya, kata Pak De, salah
seorang warga yang juga pengelola angkringan kopi di Bagan Batu, dilansir Antara, Selasa, 24 Mei 2016. Bukan hanya itu, baru-baru ini
juga sekelompok anak Punk memesan nasi uduk kepada pedagang di samping angkringan miliknya, kemudian tidak membayarnya sama
sekali. Tentu, perilaku itu membuat gondok si pemilik angkringan. Memang mereka ada meletakkan uang Rp 50 ribu di meja persis
disamping nasi uduk yang telah dibungkus, tapi uang itu diambil kembali oleh anak Punk. Ini sangat merugikan dan tidak bisa
dibiarkan begitu saja, kata dia kesal. Liputan6, 6 Mei 6 .
Peneliti pernah mendengar cerita dari seorang teman yang melihat pasangan anak Punk sedang melakukan hubungan seks di dalam kereta.
Hal-hal tersebut membuat sebagian besar orang merasa takut dan segan untuk dekat dengan anak Punk.
Pasangan muda AS 9 dengan RA 6 yang bergaya ala Punk nekat berhubungan badan di lantai II, Pasar Bertingkat, Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat, Kamis 2910. Di tengah keramaian, keduanya malah memacu nafsu. Saling raba serta berkelakuan liar,
dengan desah yang tak ditahan-tahan. Ulah itu membuat banyak orang muak melihatnya. Tak hanya pengunjung pasar, tapi juga
anak Punk
Kalau saja Pol PP tak cepat datang, mungkin AS dan RA dipukuli hingga babakbelur. Warga pun menggerebek keduanya. Saat
ditangkap, kondisi keduanya tampak semrawut. Bahkan, celana pasangan wanita, RA, sudah turun ke bawah, memperlihatkan
sedikit daerah terlarangnya. Seperti sengaja dibuka. JawaPos.com, 29 Oktober 2015.
Peneliti pernah mengikuti kelompok Punk pada tahun 2007. Tujuan utama peneliti mengikuti Punk yaitu mengamati hal apa saja yang
dilakukan anak Punk dan seperti apa kepribadian mereka. Dari sekitar lima kali berkumpul dengan mereka, peneliti memiliki pandangan bahwa anak
Punk hidup bebas berdasarkan keinginan mereka, beberapa dari mereka saat berkumpul ada yang berjualan aksesoris Punk, berbincang-bincang,
dan merokok. Salah satu hal yang pernah peneliti amati adalah solidaritas antara satu dengan yang lain sangat tinggi. Mereka tidak pernah berkelahi
hebat satu dengan yang lain, mereka tulus dan ikhlas membantu temannya yang mengalami kesulitan walaupun sebenarnya dirinya sendiri sedang
kesusahan. Peneliti melakukan survei kepada 41 mahasiswa Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2013 untuk mengetahui perasaan mereka ketika bertemu dengan anak Punk dan pendapat mereka
tentang anak Punk. Hasil survei tersebut menyebutkan 28 orang 68.29 merasa takut bila bertemu dengan anak Punk, 6 orang merasa biasa saja, 3
orang 7.32 merasa sedih, 2 orang 4.88 merasa kesal, 1 orang merasa kagum, dan 1 orang merasa senang. 12.2 orang mengatakan anak
Punk kumuh, 24.39 orang mengatakan bahwa anak Punk hidup terlalu bebas, 7.32 orang mengatakan anak Punk nakal, 7.32 mengatakan anak
Punk sering mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, sex bebas, dan 12.2 orang mengatakan anak Punk sering membuat rusuh.
Bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan agar individu yang dilayani mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya
secara sadar dan bebas serta mampu membuat pilihan dan tindakan secara bijaksana. Sedangkan konseling diartikan sebagai proses pemberian
bantuan kepada individu agar ia mampu menyelesaikan permasalahannya Winkel Hastuti, 2006. Tenaga pendidik dalam bidang bimbingan dan
konseling melibatkan diri secara utuh dalam hal membantu peserta didik memahami dirinya dan mengarahkannya agar ia mampu menjadi pribadi
yang utuh. Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, penelitian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu topik bimbingan pribadi agar peserta didik dapat dengan bijak menganut sebuah nilai hidup. Guru BK dapat
menjelaskan berbagai macam nilai hidup dan membantu peserta didik merefleksikan nilai-nilai apa saja yang selama ini dianut peserta didik.
Nilai-nilai hidup yang dianut oleh anak Punk ini dapat dijadikan sebuah contoh agar peserta didik memahami materi nilai-nilai hidup. Dalam hal
pendidikan pula guru BK berperan untuk memberikan pendidikan karakter dan pemahaman kepada peserta didik agar peserta didik tidak
ikut-ikutan hidup di jalan.
Sebuah perilaku didasari oleh nilai yang dianut oleh setiap individu. Peneliti ingin mencari tahu nilai-nilai apa saja yang dianut oleh anak Punk.
Dengan mengungkap nilai-nilai hidup anak Punk, diharapkan masyarakat dapat memahami latar belakang anak Punk sehingga dapat mengurangi
keresahan dan ketakutan yang dirasakan oleh masyarakat. Atas dasar itu, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih mendalam
tentang NILAI-NILAI HIDUP ANAK PUNK DITINJAU DARI SUDUT PANDANG TEORI NILAI HIDUP SPRANGER Studi
Kasus .
B. Identifikasi Masalah