31
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen penelitian, keabsahan data, dan teknik
analisis data. A.
Jenis Penelitian
Berdasarkan sifat, tujuan, dan metodenya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sedangkan berdasarkan sifat masalahnya penelitian
ini berjenis penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2013. Studi kasus adalah suatu
penyelidikan intensif tentang individu secara mendalam, relatif lama, terus menerus, dan bisa menggunakan subjek tunggal yang artinya kasus dialami
satu orang Furchan, 1982. Studi kasus menguraikan sebuah permasalahan yang terjadi. Penelitian ini menguraikan tentang nilai-nilai
hidup yang dianut oleh anak Punk.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan di sekitar wilayah Yogyakarta. Waktu pelaksaan penelitian yaitu selama bulan September 2016 sampai
Mei 2017.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah tiga orang anak Punk yang ada di Yogyakarta. Kriteria subjek untuk wawancara adalah
sebagai berikut: 1.
Subjek merupakan anak Punk. 2.
Subjek terdiri dari tiga orang laki-laki. 3.
Subjek sudah menggeluti dunia Punk minimal 1 tahun. Karena subjek sudah lama menggeluti dunia Punk, ia pasti lebih menghidupi nilai-nilai
yang terbentuk setelah mengikuti Punk. 4.
Subjek berusia minimal 15 tahun. Subjek yang dipilih minimal remaja karena mudah diajak berbincang-bincang.
5. Subjek hidup di jalan.
6. Subjek bukan anak Punk yang sekedar ikut-ikutan untuk eksistensi diri.
7. Subjek memiliki pemikiran yang luas terkait Punk.
D. Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data
Data tentang nilai-nilai hidup anak Punk dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara yang mendalam. Observasi dilakukan untuk
memahami situasi yang dijalani subjek dan menemukan hal-hal baru yang bisa saja tidak diungkapkan oleh subjek. Wawancara dilakukan untuk
menggali data-data yang ada pada subjek.
1. Observasi
Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengamati perilaku subjek secara langsung. Melalui observasi, peneliti
belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut Sugiyono, 2013. Peneliti melakukan observasi saat pertama datang ke tempat
subjek berkumpul dan selama proses penggalian data yang dilakukan bersama subjek.
Tabel 3.1. Panduan Observasi No. HariTanggal Pukul
Tempat Deskripsi
2. Wawancara
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Sugiyono, 2013.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara yang disusun sendiri oleh peneliti. Kemudian peneliti membuat
sejumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara. Dalam
metode wawancara, terdapat kemungkinan subjek hanya menjawab hal-hal yang disadari.
Tabel 3.2. Pedoman Wawancara
No. Aspek
Pertanyaan
1. Nilai
Kebenaran a.
Menurutmu Punk itu benar atau tidak? b.
Jika benar, apa alasanmu? Jika salah, mengapa kamu melakukannya?
2. Nilai
Ekonomis a.
Apakah kamu merasa untung mengikuti Punk? Atau merasa rugi?
b. Apa untung dan ruginya bagimu?
3. Nilai Estetik
a. Menurutmu menjadi Punk indah atau
tidak? b.
Apa yang membuat indah? c.
Apa yang tidak indah? 4.
Nilai Sosial a.
Apa arti kesetiakawanan bagimu b.
Apa yang kamu lakukan ketika temanmu kesusahan?
c. Apa yang kamu lakukan ketika temanmu
melakukan kesalahan? d.
Bagaimana kamu menghadapi anak Punk yang tidak kamu kenal?
e. Bagaimana sikapmu terhadap orang yang
bukan Punk? f.
Ketika kamu menolong temanmu, apa yang kamu harapkan? Apakah kamu ingin
dibalas?
5. Nilai Politik
a. Apakah ada struktur di dalam Punk?
b. Siapa ketuanya?
c. Bagaimana bisa menjadi ketua?
d. Apa peranmu?
e. Apa yang kamu lakukan jika mendapat
kekuasaan atas sesuatu? 6.
Nilai Agama a.
Apakah kamu memiliki agama? b.
Menurutmu, agama itu penting atau tidak? c.
Bagaimana kamu memandang Tuhan? d.
Apakah kamu rajin menjalankan ibadah? 7.
Nilai-nilai yang dianut
Nilai-nilai hidup apa yang kamu jalani? 8.
Faktor yang
memengaruhi Faktor apa yang memengaruhimu untuk
menganut setiap nilai?
Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti dapat berubah atau berkembang sesuai dengan kondisi dan jawaban yang muncul saat
wawancara dilakukan. Peneliti menggunakan alat perekam berupa recorder handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek.
Data wawancara kemudian disalin dalam transkrip wawancara verbatim.
E. Keabsahan Data
Agar penelitian ini menjadi penelitian ilmiah, maka data yang diperoleh perlu diperiksa keabsahannya. Metode pengujian keabsahan data yang
digunakan adalah triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain Moleong, 2008.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara; 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; 3
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; 4
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan Moleong, 2008:331.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2013 mengemukakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan
lapangan, dan
dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Tahapan analisis yang dilakukan peneliti yaitu:
1. Rekam
Peneliti merekam
seluruh pembicaraan
dengan responden
menggunakan recorder. 2.
Menyusun verbatim Peneliti menyusun verbatim dari seluruh pembicaraan yang terekam.
3. Reduksi data
Dari hasil verbatim yang kompleks dan rumit, peneliti merangkum verbatim, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dan membuang yang tidak perlu. 4.
PengkodeanCoding Pengkodean yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengkodean
berbuka. Pengkodean berbuka merupakan bagian dari analisis yang terutama berkaitan dengan pemberian nama dan pengelompokkan
fenomena melalui pemeriksaan data yang cermat Strauss Corbin, 2003:56. Adapun prosedur yang digunakan yaitu:
a. Penemuan Kategori
Konsep-konsep hasil penelitian dikelompokkan yang sama dengan yang sama. Proses pengelompokkan konsep yang tampaknya
berhubungan dengan fenomena yang sama disebut pengkategorian Strauss Corbin, 2003: 60.
b. Penamaan Kategori
Setelah data dikategorikan, kategori-kategori tersebut perlu diberikan namacoding. Sumber nama yang digunakan peneliti
adalah kata dan frase yang digunakan mudah diingat. Pentingnya penamaan kategori yaitu agar peneliti dapat mengingatnya dan
membahasnya. c.
Variasi Cara Pengkodean Berbuka Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean
berbuka. Pendekatan yang peneliti gunakan yaitu mengkodekan per kalimat atau paragraf. Peneliti mencari gagasan utama yang
terkandung dalam kalimat atau paragraf, lalu memberikannya namakode.
5. Analisis
Peneliti menganalisis data yang telah disusun dan sudah diberi kode.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan pelaksanaan penelitian, subjek penelitian, deskripsi data penelitian, dan pembahasan.
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai pada hari Rabu, 8 februari 2017. Peneliti beberapa kali melakukan wawancara dengan Oncom nama
disamarkan dan menjadikan Oncom sebagai salah satu subjek. Oncom merupakan salah satu anak Punk yang sudah merintis usahanya sendiri
berupa jasa pembuatan baju. Namun Oncom dirasa kurang sesuai menjadi subjek penelitian karena Oncom bukanlah Punk yang hidup di jalan,
sedangkan berdasarkan masalah penelitian, yang seharusnya menjadi subjek adalah anak Punk yang hidup di jalan. Peneliti akhirnya tidak jadi
menggunakan data Oncom untuk penelitian. Sabtu, 22 April 2017 peneliti diajak Oncom untuk menghadiri sebuah
acara Punk di Jl. Perumnas. Peneliti menghadiri acara Punk untuk mengetahui bentuk acara Punk. Acara Punk tersebut diadakan dalam
rangka menyambut band Punk dari Jakarta dan sebagai usaha penggalangan dana untuk salah satu istri anggota Punk yang mengidap
gagal ginjal yang membutuhkan dana untuk cuci darah. Kamis, 11 Mei 2017 peneliti mencari subjek dengan datang ke tempat
berkumpul subjek di Jl. Seturan Raya. Peneliti menemui enam orang anak Punk, namun peneliti hanya mewawancarai dua orang dan