Punk merupakan bagian rakyat yang tertindas. Mereka mengekspresikan pergolakannya melalui musik yang sering
bertemakan sosial, seks bebas, kecanduan obat, kekerasan dan rasa putus asa. Bermusik merupakan kegiatan komersil dengan prinsip anti
kapitalisme, menyuarakan kebebasan, bebas berbicara, bebas berekspresi, dan bebas bertingkah. Sikap yang ingin ditunjukkan anak
Punk adalah anti kemapanan. Sugiyanti, 2014
C. Hakikat Kelompok
1. Definisi Kelompok
Johnson dan Johnson dalam Sarwono, 2005 mendefinisikan kelompok sebagai dua buah individu atau lebih yang berinteraksi tatap
muka, yang masing-masing menyadari keanggotaannya, keberadaan orang lain, dan ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan
bersama. Menurut Robert K. Merton Arifin, 2015, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama,
yang bersifat memengaruhi dan tolong-menolong. Kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan individu yang saling memiliki hubungan
dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Persatuan dalam kelompok akan
tercapai jika setiap kelompok memiliki pandangan yang sama mengenai tujuan atau masa depan kelompok tersebut.
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan
memiliki tujuan bersama.
2. Macam-macam Kelompok
Ada dua macam kelompok Arifin, 2015, yaitu kelompok yang berstruktur dan tidak berstruktur. Kelompok berstruktur memiliki
susunan pengurus dan memiliki nilai serta norma dalam kelompok. Sedangkan kelompok tidak terstruktur tidak terdapat aturan yang
disetujui bersama dan tidak ada susunan pengurus. Bierstedt dalam Arifin, 2015 membedakan empat jenis
kelompok, yaitu kelompok statistik, kelompok masyarakat, kelompok sosial, dan kelompok asosiasi. Kelompok statistik merupakan
kelompok yang diciptakan oleh para ilmuan sosial. Kelompok masyarakat yaitu kelompok yang memiliki kesadaran akan persamaan
di antara mereka. Kelompok sosial memiliki kesamaan di antara mereka dan ada interaksi antar anggota. Sedangkan kelompok asosiasi
adalah kelompok yang memiliki kesamaan, adanya interaksi, dan ikatan organisasi formal.
3. Tahap-tahap Masuk Kelompok
Menurut Johnson dan Johnson dalam Walgito, 2010, ada beberapa tahapan orang masuk ke dalam kelompok, yaitu:
a. Prospective Member
Calon anggota dan kelompok yang akan dimasuki akan saling memberi informasi dan penilaian. Calon anggota akan melihat baik
dan buruk kelompok tersebut, sedangkan kelompok memberi informasi-informasi mengenai kelompok dan mengevaluasi calon
anggota. Ketika calon anggota menetapkan akan masuk ke dalam kelompok dan kelompok menerimanya, maka calon anggota
menjadi anggota baru. b.
New Member Kelompok akan menuntut anggota baru untuk menjadi anggota
yang sesuai dengan norma dan ketentuan lainnya. Anggota baru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.
c. Full Member
Kelompok sudah dapat menerima anggota dengan baik karena anggota dinilai sudah cukup mapan berada di kelompok tersebut
dan terjalin interaksi yang lebih intens antara kelompok dan anggota.
d. Marginal Member
Anggota sudah merasa tidak nyaman dan tidak cocok berada di kelompok tersebut sehingga ia hanya setengah hati berada di dalam
kelompok.
e. Ex-member
Anggota sudah tidak terikat dengan kelompok. Jika dalam suatu kelompok tujuan seseorang tidak dapat dicapai, maka ia pindah ke
kelompok lain.
4. Ciri-ciri Kelompok