Analisis Data PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA

Analisis minat belajar siswa dilakukan dengan cara yang sudah tertera pada bab III. Berikut ini adalah kriteria minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI sebagai berikut: Tabel 4.10 Kriteria Minat Siswa Sebelum Penelitian NO SISWA JUMLAH PRESENTASE KRITERIA 1 - - - 2 97 65 M 3 - - - 4 98 65 M 5 - - - 6 104 69 M 7 107 71 M 8 100 67 M 9 99 66 M 10 99 66 M 11 98 65 M 12 101 67 M 13 107 71 M 14 98 65 M 15 96 64 M 16 102 68 M 17 - - - 18 101 67 M 19 113 75 M 20 - - - 21 106 71 M 22 86 57 CM 23 106 71 M 24 108 72 M 25 104 69 M 26 99 66 M 27 95 63 M 28 95 63 M 29 84 56 CM 30 - - - 31 97 65 M 32 101 67 M 33 101 67 M 34 - - - 35 96 64 M 36 103 69 M 37 115 77 M 38 92 61 M 39 111 74 M 40 96 64 M 41 92 61 M 42 95 63 M Tabel 4.11 Kriteria Minat Siswa Sebelum Penelitian Skala Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Kriteria ≤ 20 Tidak Berminat TM 21-40 Kurang Berminat KM 41-60 2 5,71 Cukup Berminat CM 61-80 33 94,28 Berminat B 81-100 Sangat Berminat SM Tabel 4.12 Kriteria Minat Seluruh Siswa Sebelum Penelitian Jumlah Prosentase Minat Siswa Minat SM SM+M SM+M+CM SM+M+CM+KM SM+M+CM+KM+TM 0+94,28 94,28 + 5,71 Berminat M Tabel 4.13 Kriteria Minat Siswa Sesudah Penelitian NO SISWA JUMLAH PRESENTASE KRITERIA 1 - - - 2 97 65 M 3 - - - 4 92 61 M 5 - - - 6 102 68 M 7 93 62 M 8 97 65 M 9 102 68 M 10 105 70 M 11 104 69 M 12 96 64 M 13 99 66 M 14 97 65 M 15 84 56 CM 16 105 70 M 17 - - - 18 94 63 M 19 95 63 M 20 - - - 21 111 74 M 22 102 68 M 23 103 69 M 24 106 71 M 25 102 68 M 26 101 67 M 27 108 72 M 28 97 65 M 29 103 69 M 30 - - - 31 103 69 M 32 107 71 M 33 102 68 M 34 - - - 35 93 62 M 36 105 70 M 37 101 67 M 38 104 69 M 39 103 69 M 40 98 65 M 41 101 67 M 42 95 63 M Tabel 4.14 Kriteria Minat Belajar Siswa Sesudah Penelitian Skala Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Kriteria ≤ 20 Tidak Berminat TM 21-40 Kurang Berminat KM 41-60 1 2,85 Cukup Berminat CM 61-80 34 97,14 Berminat M 81-100 Sangat Berminat SM Tabel 4.15 Kriteria Minat Belajar Siswa Sesudah Penelitian Jumlah Prosentase Minat Siswa Minat SM SM+M SM+M+CM SM+M+CM+KM SM+M+CM+KM+TM 0 + 97,14 97,14+ 2,85 Berminat M Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh siswa sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI siswa yang cukup berminat ada 2 siswa dan siswa yang berminat terhadap pelajaran matematika ada 33 siswa sehingga kriteria minat yang didapatkan adalah siswa berminat terhadap pelajaran matematika. Setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI kriterian minat di kelas itu terhadap pelajaran matematika adalah berminat. Siswa yang cukup berminat ada 1 orang dan siswa yang sangat berminat ada 34 siswa. Ini menunjukkan bahwa ada peningkatan minat siswa terhadap pelajaran matematika dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI terjadi peningkatan minta belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization TAI di kelas dengan presentase peningkatan minat siswa yang cukup berminat menjadi berminat sebesar 2,86 . Data ini berdasarkan siswa yang mengisi kuisioner awal dan akhir jadi hanya ada 35 siswa dan 7 siswa yang lainnya hanya ikut pada saat kuisioner awal saja atau kuisioner akhir saja, sehingga data yang diperoleh bisa dilihat peningkatannya. Berikut ini adalah data siswa yang mengisi kuisioner awal saja atau mengisi kuisioner akhir saja : Tabel 4.16 Analisis Siswa yang Hanya Mengisi Kuisioner Awal Tabel 4.17 Analisis Siswa yang Hanya Mengisi Kuisioner Akhir ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA NO SOAL N O S IS WA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jm Pr Kr 30 1 4 1 5 3 5 5 5 5 4 3 1 2 5 5 1 1 4 5 1 5 4 1 5 1 4 1 5 5 1 98 65 M ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA NO SOAL N O SIS WA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jm Pr Kr 1 4 5 1 4 1 5 3 5 5 1 5 3 5 3 5 1 3 5 4 1 5 3 1 5 1 5 1 4 2 1 97 65 M 3 4 4 3 4 5 4 3 5 4 3 5 2 2 5 5 1 2 5 4 1 3 3 1 3 4 5 1 5 4 3 103 69 M 5 2 3 2 4 4 4 5 5 5 2 3 1 4 5 5 2 3 5 5 4 3 2 1 5 1 5 4 5 5 4 108 72 M 17 4 4 2 4 5 2 5 5 4 3 4 5 4 4 4 2 2 2 4 2 5 2 2 4 4 5 1 5 4 1 104 69 M 20 2 5 1 5 5 5 3 5 5 3 5 1 4 5 5 1 4 5 5 1 4 1 1 5 4 5 1 5 5 1 107 71 M 34 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 5 2 3 1 4 2 4 4 3 2 2 4 1 2 5 4 2 3 2 4 95 63 M 4. Hasil Belajar Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization TAI Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan cara yang sudah tertera pada bab III. Berikut ini adalah kriteria hasil belajar siswa sesudah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI sebagai berikut: Tabel 4.18 Ketuntasan Tes Hail Belajar Siswa Kelas Eksperimen No Nama Nilai Kriteria No Nama Nilai Kriteria 1 SISWA 1 64 Tidak Tuntas 25 SISWA 25 71 Tidak Tuntas 2 SISWA 2 28 Tidak Tuntas 26 SISWA 26 42 Tidak Tuntas 3 SISWA 3 64 Tidak Tuntas 27 SISWA 27 85 Tuntas 4 SISWA 4 14 Tidak Tuntas 28 SISWA 28 100 Tuntas 5 SISWA 5 57 Tidak Tuntas 29 SISWA 29 50 Tidak Tuntas 6 SISWA 6 57 Tidak Tuntas 30 SISWA 30 - - 7 SISWA 7 85 Tuntas 31 SISWA 31 64 Tidak Tuntas 8 SISWA 8 92 Tuntas 32 SISWA 32 78 Tuntas 9 SISWA 9 71 Tidak Tuntas 33 SISWA 33 92 Tuntas 10 SISWA 10 85 Tuntas 34 SISWA 34 28 Tidak Tuntas 11 SISWA 11 28 Tidak Tuntas 35 SISWA 35 50 Tidak Tuntas 12 SISWA 12 92 Tuntas 36 SISWA 36 64 Tidak Tuntas 13 SISWA 13 64 Tidak Tuntas 37 SISWA 37 50 Tidak Tuntas 14 SISWA 14 71 Tidak Tuntas 38 SISWA 38 100 Tuntas 15 SISWA 15 57 Tidak Tuntas 39 SISWA 39 50 Tidak Tuntas 16 SISWA 16 78 Tidak Tuntas 40 SISWA 40 78 Tuntas 17 SISWA 17 7 Tidak Tuntas 41 SISWA 41 71 Tidak Tuntas 18 SISWA 18 100 Tuntas 42 SISWA 42 57 Tidak Tuntas 19 SISWA 19 42 Tidak Tuntas 20 SISWA 20 64 Tidak Tuntas 21 SISWA 21 71 Tidak Tuntas 22 SISWA 22 Tidak Tuntas 23 SISWA 23 85 Tuntas 24 SISWA 24 78 Tuntas Tabel 4.19 Presentase Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Jumlah siswa Kriteria Presentase 14 Tuntas 33,33 28 Tidak Tuntas 66,67 Tabel 4.20 Ketuntasan Tes Hail Belajar Siswa Kelas Kontrol No Nama Nilai Kriteria No Nama Nilai Kriteria 1 SISWA 1 71 Tidak Tuntas 21 SISWA 21 57 Tidak Tuntas 2 SISWA 2 92 Tuntas 22 SISWA 22 78 Tuntas 3 SISWA 3 28 Tidak Tuntas 23 SISWA 23 85 Tuntas 4 SISWA 4 57 Tidak Tuntas 24 SISWA 24 100 Tuntas 5 SISWA 5 85 Tuntas 25 SISWA 25 57 Tidak Tuntas 6 SISWA 6 42 Tidak Tuntas 26 SISWA 26 85 Tuntas 7 SISWA 7 28 Tidak Tuntas 27 SISWA 27 78 Tuntas 8 SISWA 8 85 Tuntas 28 SISWA 28 100 Tuntas 9 SISWA 9 85 Tuntas 29 SISWA 29 42 Tidak Tuntas 10 SISWA 10 71 Tidak Tuntas 30 SISWA 30 57 Tidak Tuntas 11 SISWA 11 50 Tidak Tuntas 31 SISWA 31 85 Tuntas 12 SISWA 12 100 Tuntas 32 SISWA 32 78 Tuntas 13 SISWA 13 35 Tidak Tuntas 33 SISWA 33 78 Tuntas 14 SISWA 14 100 Tuntas 34 SISWA 34 50 Tidak Tuntas 15 SISWA 15 21 Tidak Tuntas 35 SISWA 35 42 Tidak Tuntas 16 SISWA 16 57 Tidak Tuntas 36 SISWA 36 50 Tidak Tuntas 17 SISWA 17 100 Tuntas 37 SISWA 37 64 Tidak Tuntas 18 SISWA 18 42 Tidak Tuntas 38 SISWA 38 21 Tidak Tuntas 19 SISWA 19 57 Tidak Tuntas 39 SISWA 39 14 Tidak Tuntas 20 SISWA 20 42 Tidak Tuntas 40 SISWA 40 42 Tidak Tuntas Tabel 4.21 Presentase Tes Hasil Belajar Siswa Kelas kontrol Jumlah siswa Kriteria Presentase 16 Tuntas 40 24 Tidak Tuntas 60 Berdasarkan tabel di atas untuk kelas eksperimen siswa yang tuntas atau nilainya di atas atau sama dengan KKM ada 14 siswa dengan prosentase 33,33, sedangkan untuk kelas kontrol siswa yang nilainya di atas atau sama dengan KKM ada 16 siswa dengan presentase 40, dengan rata-rata kelas untuk kelas eksperimen adalah 63,02 dan varians 616,87 sedangkan rata-rata untuk kelas kontrol adalah 62,77 dan varians 619,20. Jika dibandingkan rat-rata kelasnya lebih bagus kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol walaupun lebih banyak siswa di kelas kontrol yang lulus tes atau nilainya lebih tinggi atau sama dengan KKM. 5. Wawancara siswa Tabel 4.22 Hasil Wawancara Pertanyaan Jawaban Siswa 1. Apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari 1. Kalau dipahami benar ya nggak. matematika? 2. Kadang sulit kadang nggak 3. Kadang sulit kadang nggak 4. Nggak 5. Nggak...ehh kadang- kadang ding 6. Kesulitannya Cuma dikit kok 7. Nggak 8. Sulit 2. Bagaimana cara kamu mengatasi kesulitan itu? 1. Ya pakai latihan soal nanti lama-lama hafal. 2. Kadang dirumah diulang- ulang lagi dicoba cari soal sama cari sumber-sumber lain. 3. Ya kadang tanya teman terus bisa tahu 4. Dirumah diulang 5. Tanya sama teman kalau nggak belajar kelompok sepulang sekolah 6. Ya Cuma belajar dari materi yang diberikan guru sama latihan 7. Ya belajar lagi 8. Udah belajar tapi tetep nggak bisa 3. Apakah pendapatmu mengenai pembelajaran kooperatif tipe TAI? 1. Ya malah lebih cepat masuk. 2. Lebih enak karena kalau nggak tahu bisa tanya teman, kalau nggak tahu bisa dibantu 3. Bagus membantu 4. Ya nggak apa-apa enak-enak aja 5. Lebih enak jadi habis ada materi terus di pake kuis jadi satu-satu gitu 6. Suka 7. Seru 8. Ya nggak papa 4. Apakah kamu menyukai pembelajaran yang dilakukan di 1. Suka, karena lebih enak aja biasanya kan nggak bisa tanya kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI?mengapa? sama teman. 2. suka 3. suka, ya kan banyak pendapat gitu ya nanti bisa dilihat yang benar yang mana yang salah yang mana. 4. seneng, soalnya kalau habis dikasih materi langsung dipake kuis jadi nggak lupa 5. Iya 6. Suka Cuma kemarin itu pas materinya susah gradien 7. Suka, Bisa tanya teman 8. Suka 6. Mana yang lebih kamu sukai pembelajaran kooperatif tipe TAI atau pembelajaran yang biasanya dilakukan? 1. Yang biasanya tapi yang kelompok juga suka 2. Yang pembelajaran kooperatif 3. Lebih suka pembelajaran kooperatif 4. Yang kemarin, individu terus kelompok 5. Yang kemarin, kalau kelompok itu nggak tahu bisa langsung tanya ke teman 6. Ya sama aja 7. Yang kemarin 8. Dua-duanya suka 7. Apakah teman-teman sekelompokmu bisa diajak kerjasama? 1. Bisa 2. Kalau ngerjain soal gampang diajak kerjasama 3. Bisa 4. Bisa 5. Bisa 6. Bisa 7. Bisa 8. Bisa 8. Apakah kamu berusaha membantu teman kamu yang mengalami kesulitan? 1. Iya 2. Ya kalau bisa ya bantu kalau nggak ya nggak 3. Iya bisa 4. Ya mau lah 5. Mau 6. Mau 7. Mau kalau bisa 9. Mau 8. Apakah kamu lebih bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI? 1. Iya lebih semangat seru soalnya. 2. Iya lebih semangat 3. iya lebih semangat 4. ya semangat-semangat aja 5. iya 6. iya 7. iya 8. iya 9. Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI kamu bisa konsentrasi? 1. Konsentrasi 2. Iya bisa 3. Bisa 4. Bisa 5. Bisa 6. Terpecah-pecah 7. Iya bisa 8. Bisa 10. Bagaimana sikap kamu selama proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI ?aktifpasif? 1. Aktif 2. Aktif 3. Lebih aktif 4. Pasif 5. Aktif 6. Pasif 7. Lumayan aktif 8. Aktif 11. Ketika guru bertanya apakah kamu berusaha untuk menjawab? 1. Menjawab 2. Menjawab 3.diem, takut 4. diem 5. jawab 6. diem 7. jawab 8. nggak tahu 12. Apakah kamu mengerjakan semua soal yang diberikan guru? 1. Iya 2. Iya 3. Iya 4. Iya 5. Iya 6. Ada yang nggak dikerjain 7. Iya 8. 13. Apa kamu punya saran sehubungan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI? 1. Kurang waktu untuk bertanya ke guru. 2. Nggak ada 3. Nggak ada 4. Nggak ada 5. Kalau kelompok itu pada rame kalau tanya keras-keras jadi agak mengganggu kelompok lain 6. Nggak ada 7. Nggak ada 8. Nggak ada Wawancara ini digunakan untuk menguatkan data yang diperoleh peneliti melalui kuisioner minat belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI. Setelah tes hasil belajar dikorekssi dan didapat hasilnya peneliti juga mengolah kuisioner minat belajar siswa. Setelah semua dihitung, peneliti memilih beberapa siswa yang akan diwawancarai. Beberapa siswa tidak mengalami kesulitan terhadap pelajaran matematika tetapi ada siswa yang benar-benar mengalami kesulitan untuk belajar matematika. Cara siswa mengatasi kesulitan dalam pelajaran matematika adalah latihan soal-soal atau bertanya pada teman, mengulang materi yang diberikan guru tetapi ada juga yang sudah mencoba belajar tapi tetap saja tidak bisa. Beberapa siswa berpendapat kalau pembelajaran kooperatif tipe TAI itu enak karena kalau tidak bisa, bisa langsung tanya ke teman, bisa membantu, lebih cepat masuk, lebih enak karena setelah diberikan materi dijadikan bahan kuis jadi lebih masuk. Hampir semua siswa berpendapat kalau pembelajaran kooperatif tipe TAI itu menyenangkan karena kalau tidak bisa, bisa langsung tanya ke teman, bisa membandingkan jawaban mana yang benar dan jawaban mana yang salah. Beberapa siswa berpendapat kalau lebih suka atau senang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Semua siswa berpendapat kalau teman sekelompoknya bisa diajak untuk kerjasama mengerjakan soal yang diberikan guru.Semua siswa berpendapat kalau mereka bisa mengerjakan soal yang diberikan guru mereka mau membantu teman mereka yang kesulitan. Semua siswa berpendapat kalau mereka lebih bersemangat kalau pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TAI.Hampir semua siswa berpendapat kalau mereka bisa berkonsentrasi kalau pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TAI tetapi ada juga siswa yang merasa konsentrasinya terpecah-pecah dengan menggunakan metode kooperatif tipe TAI.Beberapa siswa berpendapat kalau mereka ikut aktif dalam pembelajaran tetapi ada juga beberapa siswa yang pasif dalam pemebelajaran. Beberapa siswa berpendapat kalau mereka menjawab apabila ditanya oleh guru tetapi ada juga yang berpendapat kalau mereka hanya diam karena takut.Hampir semua siswa berpendapat kalau mereka menjawab semua soal yang diberikan oleh guru.Beberapa siswa berpendapat kalau metode kooperatif tipe TAI itu sudah bagus tetapi hanya saja kurang waktu untuk bertanya pada guru. 6.Wawancara guru Wawancara ini digunakan untuk menguatkan data yang telah peneliti peroleh baik kuis, tes hasil belajar maupun kuisioner. Guru berpendapat kalau pada waktu pertama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI kelas terlihat ramai karena mereka harus menyesuaikan dengan adanya pembagian kelompok tetapi setelah kelompok terbentuk dan mereka berkumpul dengan teman kelompoknya pembelajaran bisa berjalan dengan lancar. Menurut guru juga pembelajaran menggunakan tipe Teams Assisted Individualization TAI ini dapat meningkatkan kesadaran aktif siswa untuk mau presentasi ke depan kelas dan siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapat. Siswa menjadi benar-benar aktif. Menurut guru tidak semua materi dapat dijelaskan dengan menggunakan pembelajaran tipe Teams Assisted Individualization TAI ini karena harus benar-benar bisa membagi waktu dengan tepat dalam satu semester untuk menggunakan pembelajaran ini. Tetapi dalam pembelajaran ini menurut guru sebaiknya harus disiapkan betul-betul LKS untuk siswa, kemudian diharapkan bisa menggunakan bantuan alatmedia yang dapat membantu pembelajaran.

D. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan oleh tiga observer selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI di kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 20132014 SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. Perhitungan keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memberi skor 1 pada pernyataan yang diberi tanda cek √ kolom „ya‟ untuk kegiatan yang terlaksana dan skor 0 apabila yang diberi tanda cek √ kolom „tidak‟ untuk kegiatan yang tidak terlaksana. Berdasarkan data yang diperoleh dan telah peneliti analisis maka hasil yang diperoleh 86,22 menunjukkan presentase keterlaksanaan keseluruhan lebih dari 80 maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI telah dan dapat terlaksana dengan baik di kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 20132014 di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. Hasil yang diperoleh adalah 86,22 itu bukan berarti pembelajaran tidak berlangsung dengan lancar, pembelajaran sebenarnya berjalan dengan lancar hanya saja itu merupakan faktor penunjang misalnya guru tidak mengecek kehadiran siswa karena jam pelajaran matematika kalau hari Sabtu itu jam terakhir sehingga guru tidak melakukan absensi dan disetiap akhir pelajaran guru juga lupa mengucapkan salam penutup karena setelah pelajaran selesai siswa harus mengisi buku harian. Kegiatan inti yang direncakan oleh peneliti semuanya berjalan dengan lancar dan kegiatan inti tersebut merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI dan guru melakukan semua langkah- langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI. Data tersebut berdasarkan pengamatan observer yang membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Observer mengamati kegiatan pembelajaran di kelas apakah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh peneliti atau tidak.

2. Minat Belajar Siswa

Minat belajar dilihat melalui pembagian kuisioner sebelum penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI dan sesudah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI. Skor yang diperoleh siswa berdasarkan lampiran kuisioner minat belajar sebelum penelitian dalam bentuk presentase di kriteriakan. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization TAI terjadi peningkatan minta belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization TAI di kelas dengan presentase peningkatan minat siswa yang cukup berminat menjadi berminat sebesar 2,86 .

3. Hasil Belajar Siswa

Pada sekolah tempat peneliti mengambil data yaitu SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, ditetapkan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran matematika adalah 76. Dalam penelitian ini untuk kelas eksperimen siswa yang mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM sebanyak 14 siswa dengan presentase 33,33 dan dengan nilai rata-rata kelas 63,02 dam demgam varians 616,87. Hasil yang diperoleh siswa memang kurang memuaskan karena hanya 14 siswa saja yang tuntas padahal guru sudah mengulang pada saat siswa melakukan kesalahan dan menerangkan kembai sehingga diharapkan siswa dapat mengerjakan soal tes dengan baik. Banyaknya siswa yang tidak tuntas dalam tes ini disebabkan oleh beberapa hal : a. Kesalahan konsep siswa pada saat mengerjakan soal tes no 1 untuk menggambar gradien padahal pada saat guru menjelaskan materi tentang menggambar gradien guru sudah menekankan bahwa menggambar gradien harus melalui titik pusattitik 0,0. Contoh pekerjaan siswa benar: Contoh pekerjaan siswa salah: b. Untuk soal no 4 pada soal tes akhir tes hasil belajar siswa masih bingung untuk membedakan koefisien-koefisien dan tidak memperhatikan bentuk baku . Contoh pekerjaan siswa benar: Contoh pekerjaan siswa salah: c. Siswa banyak yang salah mengerjakan no 5 pada soal tes akhir tes hasil belajar untuk mencari nilai a dan b siswa kurang teliti pada saat harus mengalikan silang suatu pecahan, padahal guru sudah menekankan kalau ada pecahan itu dikalikan silang sehingga hasilnya . dikalikan dengan bd Atau dikalikan dengan bd Contoh pekerjaan siswa benar: Contoh pekerjaan siswa salah:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X-6 SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

2 7 392

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014.

0 0 222

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI), GROUP INVESTIGATION (GI), DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA SURAKARTA

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN KLATEN.

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI), GROUP INVESTIGATION (GI), DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA SURAKARTA

0 0 11

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6