Perhitungan Momen Probabel Momen Kapasitas dan Tulangan Geser

125 Gambar 4.17 Detail Tulangan Lentur Pada Daerah Lapangan Balok Induk I E-F Baris 3 Lantai 1

4.4.2 Perhitungan Momen Probabel Momen Kapasitas dan Tulangan Geser

Balok Induk I E-E Baris 3 Lantai 1 Mpr harus dihitung berdasarkan tulangan terpasang dengan tegangan tarik 1,25.fy dan faktor reduksi Ø = 1. Mpr harus dianggap bekerja pada muka-muka tumpuan dan komponen struktur tersebut dibebani dengan beban gravitasi sepanjang bentangnya. Rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung Mpr. h d d b Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 126 Gambar. 4.18 Perencanaan Geser Untuk Balok-Kolom Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 127 a. Perhitungan Momen Probabel Pada Tumpuan Eksterior 1. Momen Probabel Negatif Mpr - Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 128 2. Momen Probabel Positif Mpr + Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 129 b. Perhitungan Momen Probabel Pada Tumpuan Interior 1. Momen Probabel Negatif Mpr - 2. Momen Probabel Positif Mpr + Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 130 c. Penulangan Geser Tumpuan Balok daerah sendi plastis : 0-2h dari muka kolom Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 131 Syarat spasi maksimum tulangan geser balok menurut SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.32 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 132 Sengkang pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari muka tumpuan. Pada daerah lapangan syarat maksimum tulangan geser balok menurut SNI 03- 2847-2002 pasal 23.3.34 : s = 300 mm menentukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 133 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 134 Biasanya kuat geser ditahan oleh beton Vc dan tulangan dalam bentuk tulangan transversal. Namun pada komponen struktur penahan SPBL berlaku ketentuan SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.4.2 yang menyatakan Vc = 0 apabila : - Gaya geser akibat gempa saja yaitu akibat Mpr 0,5 total geser akibat Mpr + beban gravitasi, dan - Gaya aksial tekan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 135 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 136 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 137 Jadi dipasang 2 kaki Ø12 – 100 mm sepanjang 2h = 2 x 600 = 1200 mm dari muka kolom, dimana tulangan geser pertama dipasangan 50 mm dari muka kolom di kedua ujung balok. d. Penulangan Geser Lapangan Balok daerah luar sendi plastis : 2h dari muka kolom Pemasangan tulangan geser di luar sendi plastis 2.h = 2 x 600 = 1200 mm Untuk daerah luar sendi plastis ini, kuat geser beton diperhitungkan yakni sebesar: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 138 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 139 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 140

4.4.3 Panjang Penyaluran Tulangan Balok Induk I E-F Baris 3 Lantai 1

Dokumen yang terkait

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

1 3 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433