Daerah Sendi Plastis Kolom Pengekangan Kolom di Daerah Sendi Plastis Penulangan Transversal untuk Beban Geser

215 Dari gambar diperoleh : Persyaratan “strong column weak beam” terpenuhi.

4.8.3 Daerah Sendi Plastis Kolom

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 216 Daerah sendi plastis ditentukan berdasarkan SNI 03-2847-2002 Ps. 23.4.4.4 yang menyatakan panjang lo tidak kurang dari :    Digunakan daerah sendi plastis lo sepanjang 700 mm. Jarak sengkang sepanjang sendi plastis diatur dalam SNI 03-2847-2002 Ps. 23.4.4.2 yang menyatakan spasi maksimum tulangan transversal : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 217 hx = spasi horizontal maksimum untuk kaki-kaki sengkang tertutup atau sengkang ikat pada semua muka kolom mm. Nilai sx tidak perlu lebih besar dari 150 mm dan tidak perlu lebih kecil dari 100 mm. Digunakan jarak sengkang begel s = 100 mm mínimum.

4.8.4 Pengekangan Kolom di Daerah Sendi Plastis

Kebutuhan pengekangan di daerah sendi plastis ditentukan dari SNI 03-2847- 2002 Ps. 23.4.4.1.b, yang menyatakan luas sengkang tidak boleh kurang dari rumus 123 dan 124 berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 218 Dengan : S = spasi tulangan transversal pada daerah longitudinal mm hc = dimensi penampang inti kolom dihitung dari sumbu-sumbu tulangan pengekang mm Ag = luas bruto penampang mm 2 Ash = luas penampang komponen struktur dari sisi luar ke sisi luar tulangan transversal luas bruto penampang mm 2 Dengan jarak sengkang, s = 100 mm, diperoleh : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 219 Dipakai sengkang sepanjang sendi plastis 4Ø12 – 100 mm. As = 452,16 mm2 Ash ……………………………ok

4.8.5 Penulangan Transversal untuk Beban Geser

Tulangan geser kolom menurut ketentuan SNI 03-2847-2002 Ps. 23.4.2. harus ditentukan dari kuat momen maksimum Mpr dari setiap ujung komponen struktur yang bertemu di HBK. Mpr ini ditentukan berdasarkan rentan beban axial terfaktor yang terjadi dengan  = 1,0. Mpr ini diambil dari momen balance diagram interaksi kolom dengan fs 1,25 fy. Dari diagram interaksi kolom di atas didapat nilai Mpr akibat tulangan terpasang kolom sebesar 985 kNm. Karena dimensi dan penampang kolom sama, maka : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 220 Sedangkan untuk Mpr akibat tulangan terpasang balok yang berada pada HBK bisa dilihat di sub bab 4.11 yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 221 Gambar 4.39 Diagram interaksi kolom SRPMK lantai 1 dengan  = 1 dan fs = 1,25 fy Karena Ve = kN Vu = kN, maka perencanaan geser memenuhi syarat. Besarnya Vu tersebut akan ditahan oleh kuat geser beton Vc dan kuat tulang geser Ve. Nilai Vc harus dianggap = 0 sesuai SNI 03-2847-2002 Ps. 23.4.5.2 apabila : 985 2350 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 222 Sehingga Vc = 0 Untuk komponen yang kena beban gempa aksial berlaku Vc sesuai SNI 03-2847- 2002 Ps. 13.3.10.2 yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 223 Besarnya Vs dihitung berdasarkan tulangan confinement Ash terpasang 4Ø10 = 4 x ¼. .12 2 = As = 314 mm 2 Maka : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 224 Sisa panjang kolom sendi plastis, dipasang sengkang sesuai ketentuan SNI 03-2847- 2002 Ps. 23.4.2 yaitu : Jadi sengkang diluar sendi plastis digunakan 4Ø10-150 mm

4.8.6 Panjang Lewatan pada Sambungan Tulangan Kolom

Dokumen yang terkait

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

1 3 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433