72
4.3.3.3 Titik Pusat Kekakuan Bangunan
Pusat kekakuan bangunan : Dimana :
X, Y = Jarak pusat kolom terhadap sumbu X, Y b, h = Lebar dan tinggi kolom
Ix = Inersia kolom = 112 x b x h
3
. Perhitungan pusat kekakuan menggunakan Microsoft Office Exel 2007 dan hasilnya
ditabelkan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Koordinat Titik Pusat Kekakuan
Koordinat Lantai ke-
X Y
1 17,47
12,00 2
17,47 12,00
3 17,47
12,00 4
17,47 12,00
5 17,47
12,00 6
17,47 12,00
7 17,47
12,00 Sumber : Data Tahun 2009
4.3.3.4 Eksentrisitas antara pusat massa bangunan dan pusat kekakuan
struktur
Dari hasil perhitungan pusat massa bangunan dan pusat kekakuan struktur maka didapat nilai eksintrisitas yang dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.5 Koordinat Titik Pusat Massa dan Pusat Kekakuan
Koordinat Pusat Massa
Pusat Kekakuan Lantai
ke- Elevasi
X Y
X Y
1 +4,20
18,19 12,60
17,47 12,00
2 +8,40
18,19 12,60
17,47 12,00
3 +12,60
18,19 12,60
17,47 12,00
4 +16,80
18,19 12,60
17,47 12,00
5 +21,00
18,19 12,60
17,47 12,00
6 +25,20
18,19 12,60
17,47 12,00
7 +29,40
18,19 12,60
17,47 12,00
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Sumber : Data Tahun 2009
Tabel 4.6 Eksentrisitas Antara Pusat Massa Bangunan dan Pusat Kekakuan Struktur
Koordinat Lantai ke-
Elevasi e
x
e
y
1 +4,20
0,72 0,60
2 +8,40
0,72 0,60
3 +12,60
0,72 0,60
4 +16,80
0,72 0,60
5 +21,00
0,72 0,60
6 +25,20
0,72 0,60
7 +29,40
0,72 0,60
Sumber : Data Tahun 2009
Sesuai SNI 03-1726-2002 pasal 5.4.3, ekstrensisitas rencana ed harus ditentukan sebagai berikut :
1. untuk 0 e 0,3 b …………………i ed = 1,5 e + 0,05 b
atau ed = e - 0,05 b
2. untuk e 0,3 b ……………………..ii ed = 1,33 e + 0,1 b
atau ed = 1,17 e - 0,1 b
Karena 0 e 0,3 b ; maka digunakan persamaan : ed = 1,5 e + 0,05 b ………i b
x
= 31,20 m 0,3 b
x
= 9,36 m b
y
= 21,60 m 0,3
b
y
= 6,48 m Sebagai contoh perhitungan untuk lantai 1 :
1. arah X :
ed = 1,5
e
x
+ 0,05 b
x
= 1,5 x 0,72 + 0,05 x 31,20 = 2,64 m 2.
arah Y : ed = 1,5
e
y
+ 0,05 b
y
= 1,5 x 0,60 + 0,05 x 21,60 = 1,98 m atau :
1. arah X :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74 ed = e - 0,05 b
x
= 0,72 - 0,05 x 31,20 = -0,84 m 2.
arah Y : ed = e - 0,05 b
y
= 0,60 - 0,05 x 21,60 = -0,36 m
Tabel 4.7 Eksentrisitas Rencana
e
d
= 1,5 e + 0,05 b e
d
= e – 0,05 b Lantai
ke- Elevasi
e
x
e
y
e
x
e
y
1 +4,20
2,64 1,98
-0,84 -0,36
2 +8,40
2,64 1,98
-0,84 -0,36
3 +12,60
2,64 1,98
-0,84 -0,36
4 +16,80
2,64 1,98
-0,84 -0,36
5 +21,00
2,64 1,98
-0,84 -0,36
6 +25,20
2,64 1,98
-0,84 -0,36
7 +29,40
2,64 1,98
-0,84 -0,36
Sumber : Data Tahun 2009
Eksentrisitas rencana tersebut dipilih diantara keduanya yang pengaruhnya paling menentukan, maka diambil nilai e
dx
dari perhitungan e
d
= 1,5 e + 0,05 b dan e
dy
dari e
dy
= e – 0,05 b. Dengan eksentrisitas rencana maka diperoleh pusat massa baru yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Pusat Massa Baru
Koordinat Lantai ke-
Elevasi X
Y 1
+4,20 20,83
14,58 2
+8,40 20,83
14,58 3
+12,60 20,83
14,58 4
+16,80 20,83
14,58 5
+21,00 20,83
14,58 6
+25,20 20,83
14,58 7
+29,40 20,83
14,58 Sumber : Data Tahun 2009
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
4.3.4 Analisa Ragam Respons Spektrum Beban Gempa Rencana untuk