Perhitungan Tulangan Memanjang Kolom Penulangan Tranversal untuk Beban Geser

197 Gambar. 4.27 Detail Balok SRPMM Yang Menyatu Pada Kolom

4.7.1 Perhitungan Tulangan Memanjang Kolom

Dari hasil permodelan dan analisa struktur menggunakan program ETABS V 9 untuk merencanakan kolom yang ditinjau didapatkan gaya-gaya dalam yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.23 Gaya Aksial Dan Momen Pada Kolom Antara Lantai Dasar dan Lantai 1. Beban Axial kg Mx.kN.m DEAD -2621,57 -38,44 LIVE -511,11 -11,71 RSPX 686,54 466,95 RSPY 962,63 178,81 Kombinasi 1,4 D -3670,20 -53,82 1,2 DL + 1,6 LL -3963,66 -64,88 0.9 DL + RSPX -3045,95 485,26 0.9 DL + RSPY -3322,05 197,12 1,2 DL + 1,0 LL + RSPX -4343,54 497,74 1,2 DL + 1,0 LL + RSPY -4619,63 209,60 Sumber : Output ETABS V 9 4700 910 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 198 Gambar. 4.28 Kuat Rencana Diagram Interaksi Kolom SRPMM antara Lt. Dasar dan Lt. 1 Tabel 4.24 Gaya Aksial Dan Momen Pada Kolom Antara Lantai 1 dan Lantai 2. Beban Axial kg Mx.kN.m DEAD -2237,10 59,65 LIVE -430,83 18,33 RSPX 552,06 329,59 RSPY -735,83 128,96 Kombinasi 1,4 D -3131,94 83,52 1,2 DL + 1,6 LL -3373,94 100,91 0.9 DL + RSPX -2565,45 383,28 0.9 DL + RSPY -2749,22 182,66 1,2 DL + 1,0 LL + RSPX -3667,42 419,51 1,2 DL + 1,0 LL + RSPY -3851,19 218,88 Sumber : Output ETABS V 9 Gambar. 4.29 Kuat Rencana Diagram Interaksi Kolom SRPMM antara Lt. 1 dan Lt. 2 Berdasarkan kombinasi beban di atas, kolom memerlukan tulangan memanjang sebanyak 3,64 atau 16-D25. Seperti terlihat pada gambar 4.28 dan 4.29 diagram interaksi yang dibuat dengan program PCACOL. 3850 985 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 199 Prosentase kolom ini memenuhi syarat SNI 03-2847-2002 Ps. 23.4.3.1 yaitu antara 1 - 6 telah dipenuhi. Gambar. 4.30 Tulangan Kolom Terpasang SRPMM antara Lt. 1 dan Lt. 2

4.7.2 Penulangan Tranversal untuk Beban Geser

Sesuai dengan SIN 03-2847-2002 Pasal 23.10.3, gaya geser rencana Ve pada komponen struktur tidak boleh kurang dari:  Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilisasinya kuat lentur nominal komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan akibat beban gravitasi terfaktor.  Gaya lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban dengan pengaruh nilai E, dimana nilai E diambil sebesar dua kali dari nilai gempa rencana. U = 1,2D + 1,0L + 2,0E Dari gambar 4.30 didapatkan momen nominal kolom sebesar 985 kN.m. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 200 Berdasarkan SIN 03-2847-2002 Pasal 23.10.5.1 : Digunakan sendi plastis sepanjang 700 mm. Dicoba 4 12-150 mm 452,16 mm 2 Kekuatan beton boleh diperhitungkan : Berdasarkan 4 12-150 mm 452,16 mm 2 , maka : Sehingga sengkang 4 12-100 mmdapat digunakan. kontrol jarak tulangan tranversal maksimum kolom spasi maksimum sengkang ikat pada rentan adalah . Spasi berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 23.10.5.1 tidak lebih dari : - - - - Sehingga sengkang 4 12-150 dapat digunakan. Sengkang pertama yang dipasang tidak boleh lebih dari 0,5 = 0,5 150 = 75 mm. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 201 Pengekangan kolom di luar sendi plastis Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 23.10.5.4, spasi sengkang ikat diseluruh penampang kolom tidak boleh lebih dari : Dicoba untuk daerah di luar sendi plastis dipasang 4 12-150. Berdasarkan 4 12-150, maka : Sehingga sengkang 4 12-150 dapat digunakan.

4.7.3 Panjang Lewatan pada Sambungan Tulangan Kolom

Dokumen yang terkait

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

1 3 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433