Perhitungan Pelat Perhitungan Reaksi Tangga

47 Jadi dimensi kolom yang digunakan adalah 60 cm x 60cm.

4.2 Pembebanan dan Analisa Struktur Sekunder

Dalam Tugas Akhir ini tidak dibahas secara detail mengenai perancangan struktur sekunder. Reaksi perletakan struktur sekunder akan dijadikan beban di dalam analisa struktur utama.

4.2.1 Perhitungan Pelat

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 Data Perencanaan 1. Mutu Baja fy = 390 MPa 2. Mutu Beton fc’ = 30 MPa Perhitungan Pembebanan Pelat Pembebanan dilakukan berdasarkan Tata Cara Perhitungan Pembebanan Untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-1727-2002. a. Pelat Atap 1. Beban Mati 1 Berat sendiri pelat : 0,12 x 2400 = 240 kgm 2 2 Plafond + Penggantung : 11 + 7 = 18 kgm 2 3 Pipa + Ducting Ac = 10 kgm 2 4 Spesi t = 2 cm : 0,02 x 2200 = 44 kgm 2 + DL = 360 kgm 2 2. Beban Hidup 1 Lantai Atap = 100 kgm 2 2 Beban akibat air hujan = 40 kgm 2 + LL = 140 kgm 2 3. Beban Total U = 1,2 DL + 1,6 LL = 1,2 360 + 1,6 140 = 656 kgm 2 b. Pelat Lantai 1. Beban Mati Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49 1 Berat sendiri pelat : 0,12 x 2400 = 240 kgm 2 2 Plafond + Penggantung : 11 + 7 = 18 kgm 2 3 Pipa + Ducting Ac = 10 kgm 2 4 Spesi t = 2 cm : 0,02 x 2200 = 44 kgm 2 5 Tegel 0,8 cm : 0,008 x 1500 = 12 kgm 2 + DL = 372 kgm 2 2. Beban Hidup 1 Lantai = 250 kgm 2 + LL = 250 kgm 2 3. Beban Total U = 1,2 DL + 1,6 LL = 1,2 372 + 1,6 250 = 846,40 kgm 2

4.2.2 Perhitungan Reaksi Tangga

a. Data perencanaan tangga : 1. Mutu beton fc’ = 30 MPa 2. Mutu baja fy = 390 MPa 3. Perbedaan elevasi tangga = 420 cm 4. Tinggi injakan t = 17,5 cm 5. Lebar injakan l = 30 cm 6. Jumlah tanjakan total nT = 42017,5 = 24 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 Jumlah injakan in = 12 – 1 = 11 buah Syarat : 2 t + l 60 – 65 2 17,5 + 30 65 65 65 .......... ok Kemiringan : -30  45  = Arc tan 30 5 , 17 = 30,256 .....ok 7. Tebal pelat tangga direncanakan = 12 cm 8. Tebal pelat bordes direncanakan = 12 cm 9. Panjang tangga = 11 x 30 = 330 cm 10. Perhitungan tebal rata – rata pelat tangga A =              2 2 2 2 l t =              2 30 2 5 , 17 2 2 = 17,3655 cm Luas  yang diarsir = ½. ½ . t x ½ . l = ½. ½ . 17,5 x ½ . 30 = 65,625 cm 2 Luas  = ½. A . tr 65,625 = ½. 17,3655 . tr tr = 7,558 cm Jadi tebal rata-rata = tebal pelat tangga + tr = 12 + 7,558 = 19,558 cm A 300 150 330 135 210 210 3045 3045 160 A A 160 15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 Gambar 4.3 Denah dan Potongan Tangga Gambar 4.4 Detail Potongan Tangga b. Pembebanan pada pelat tangga Tangga antar lantai direncanakan terdiri dari dua bagian yang simetris dengan bordes berada ditengah antar lantai. Karena tangga terdiri dari dua bagian yang sama maka perhitungannya dilakukan setengah bagian saja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 1. Beban mati 1 Berat sendiri = 256 , 30 cos 196 , x 2400 = 543,42 kgm 2 2 Berat sandaran = 50,00 kgm 2 3 Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44,00 kgm 2 4 Tegel 0,8 cm = 0,008 x 1500 = 12,00 kgm 2 + DL = 649,42 kgm 2 2. Beban hidup Berat hidup = 300 kgm 2 3. Beban Total U = 1,2 DL + 1,6 LL = 1,2 649,419 + 1,6 300 = 1.259,302 kgm 2 c. Pembebanan pada pelat bordes 1. Beban mati 1 Berat sendiri = 0,12 x 2400 = 288 kgm 2 2 Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kgm 2 3 Tegel 0,8 cm = 0,008 x 1500 = 12 kgm 2 + DL = 344 kgm 2 2. Beban hidup Berat hidup = 300 kgm 2 3. Beban Total U = 1,2 DL + 1,6 LL = 1,2 344 + 1,6 300 = 892,80 kgm 2 A B 892,80 kgm2 1.259,302 kgm2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Gambar 4.5 Pembebanan pada tangga

4.2.3 Perhitungan Reaksi Balok Bordes

Dokumen yang terkait

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

1 3 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433