38 Keterangan:
BI 1 = 4060 BA 1 = 3045
BB 1 = 3045 BL 1 = 3045
BI 2 = 4060 BA 2 = 3045
BB 2 = 3045 BL 2 = 3045
BI 3 = 4060 BA 3 = 3045
BB 3 = 3045
Gambar 4.1 Denah Perencanaan Balok Lantai 1-7.
4.1.2 Perencanaan Dimensi Pelat
Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat dua arah harus memenuhi persyaratan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3.3, di dalam tugas akhir
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39 ini terdapat lima jenis ukuran pelat yaitu pelat tipe A3,60 x 4,80 m
2
, B3,60 x 3,60 m
2
, C3,28 x 3,60 m
2
, D2,08 x 4,80 m
2
, E1,40 x 5,13 m
2
, dan F1,80 x 4,80 m
2
. Berikut gambar dan tabel type-type pelat lantai.
Gambar 4.2 Denah Perencanaan Pelat Lantai 1-7.
Tabel 4.2 Type-Type Pelat Lantai
Elevasi Pelat Type
Pelat Ly
cm Lx
cm Ln
cm Sn
cm β
Type Pelat
A 480
360 440
325 1,35
Dua Arah Lantai 1 Elv.
+ 4,20 B
360 360
325 325
1,00 Dua Arah
4.8 3.6
3.6 3.6
3.6 3.6
4.8 3.6
3.6 3.6
3.6 3.6
3.6 3.6
3.3 1.5
G F
E D
C B
A 1
2 3
4 5
A A
A A
A B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
C D
E
3.6 3.6
3.6 3.6
5.1 2.1
21.6 4.8
3.6 3.6
3.6 3.6
3.6 4.8
3.6 31.2
1.4 3.4
1.8 1.8
F
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
Elevasi Pelat Type
Pelat Ly
cm Lx
cm Ln
cm Sn
cm β
Type Pelat
C 360
328 320
293 1,09
Dua Arah D
480 208
440 173
2,54 Satu Arah
E 513
140 478
105 4,55
Satu Arah F
480 180
440 150
2,93 Satu Arah
A 480
360 440
325 1,35
Dua Arah B
360 360
325 325
1,00 Dua Arah
C 360
328 320
293 1,09
Dua Arah D
480 208
440 173
2,54 Satu Arah
E 513
140 478
105 4,55
Satu Arah Lantai 2 Elv.
+ 8,40
F 480
180 440
150 2,93
Satu Arah A
480 360
440 325
1,35 Dua Arah
B 360
360 325
325 1,00
Dua Arah C
360 328
320 293
1,09 Dua Arah
D 480
208 440
173 2,54
Satu Arah E
513 140
478 105
4,55 Satu Arah
Lantai 3 Elv. + 12,60
F 480
180 440
150 2,93
Satu Arah A
480 360
440 325
1,35 Dua Arah
B 360
360 325
325 1,00
Dua Arah C
360 328
320 293
1,09 Dua Arah
D 480
208 440
173 2,54
Satu Arah E
513 140
478 105
4,55 Satu Arah
Lantai 4 Elv. + 16,80
F 480
180 440
150 2,93
Satu Arah A
480 360
440 325
1,35 Dua Arah
B 360
360 325
325 1,00
Dua Arah C
360 328
320 293
1,09 Dua Arah
D 480
208 440
173 2,54
Satu Arah E
513 140
478 105
4,55 Satu Arah
Lantai 5 Elv. + 21,00
F 480
180 440
150 2,93
Satu Arah A
480 360
440 325
1,35 Dua Arah
B 360
360 325
325 1,00
Dua Arah C
360 328
320 293
1,09 Dua Arah
D 480
208 440
173 2,54
Satu Arah E
513 140
478 105
4,55 Satu Arah
Lantai 6 Elv. + 25,20
F 210
540 510
180 2,83
Satu Arah A
480 360
440 325
1,35 Dua Arah
B 360
360 325
325 1,00
Dua Arah C
360 328
320 293
1,09 Dua Arah
D 480
208 440
173 2,54
Satu Arah E
513 140
478 105
4,55 Satu Arah
F 480
180 440
150 2,93
Satu Arah Lantai 7 Elv.
+ 28,40
Sumber : Data 2009
Sebagai contoh perhitungan yang mewakili jenis pelat dua arah yaitu pelat dengan tipe A berdimensi 3,6 m x 4,8 m. Pelat dua arah adalah pelat yang memiliki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41 perbandingan antara bentang panjang terhadap bentang pendek kurang dari 2. Pelat
tipe A memiliki dimensi; lx = 3,6 m dan ly = 4,8 m.
lx ly
= 60
, 3
80 ,
4 = 1,33 2 maka pelat tipe A termasuk pelat dua arah. Pelat yang dijadikan
tinjauan perhitungan ini dijepit oleh empat balok interior seperti gambar.
Direncanakan menggunakan ketebalan pelat 12 cm.
Ln = 480 -
2
40 2
40
= 440 cm
Sn = 360 -
2
25 2
30
= 332,5 cm
=
Sn Ln
= 332,5
440 = 1,323 2 pelat dua arah
t = 12 cm
Lx = 480 cm
Ly = 360 cm
1 Menghitung nilai untuk balok 4060
Untuk pelat yang dijepit balok 4060 interior dengan panjang 360 cm. be 1 = ¼ x lb
= ¼ x 360 = 90 cm
be 2 = bw + 8.t = 40 + 8 . 12
= 136 cm be 3 = bw + ½.ln = 40 + ½ . 445
= 262,5 cm
3045
4060 40
60 30
45
480 360
B C
4
4
Lx
Ly
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42 4060
12 60
40 t
h
bw 90
be
dipilih yang terkecil 90 cm.
Ecb = Ecs = 4700
2 Menghitung nilai untuk balok 4060
Untuk pelat yang dijepit balok 4060 interior dengan panjang 480 cm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
12 60
40 t
h
bw 120
be
4060 be 1 = ¼ x lb
= ¼ x 480 = 120 cm
be 2 = bw + 8.t = 40 + 8 . 12
= 136 cm be 3 = bw + ½.ln = 40 + ½ . 325
= 202,5 cm dipilih yang terkecil 120 cm.
Ecb = Ecs = 4700
3 Menghitung nilai untuk balok 3045
Untuk pelat yang dijepit balok 3045 interior dengan panjang 360 cm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
12
45
30 t
h
bw 90
be
3045 be 1 = ¼ x lb
= ¼ x 360 = 90 cm
be 2 = bw + 8.t = 40 + 8 . 12
= 1136 cm be 3 = bw + ½.ln = 40 + ½ . 445
= 262,5 cm dipilih yang terkecil 90 cm.
Ecb = Ecs = 4700
4 Menghitung nilai untuk balok 3045
Untuk pelat yang dijepit balok 3045 interior dengan panjang 480 cm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
12
45
30 t
h
bw 120
be
3045 be 1 = ¼ x lb
= ¼ x 480 = 120 cm
be 2 = bw + 8.t = 40 + 8 . 12
= 136 cm be 3 = bw + ½.ln = 40 + ½ . 325
= 202,5 cm dipilih yang terkecil 120 cm.
Ecb = Ecs = 4700
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46 Tebal pelat dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : Untuk
lebih besar dari 2,0 ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari :
h
min
=
9 36
1500 8
,
fy
n
=
1,37 .
9 36
1500 320
8 ,
445
= 9,33 cm
9,35 cm
Dan tidak boleh kurang dari 90 mm Maka dengan menggunakan tebal pelat rencana 120 mm 9,35 mm telah
mencukupi dengan syarat tebal minimum pelat. Sehingga : Digunakan tebal pelat lantai dan pelat atap 120 mm
4.1.3 Perencanaan Dimensi Kolom