Menurut J. E. Ross dalam Tjiptono dan Diana, 1998 dalam mengembangkan suatu sistem pelatihan akan dihadapkan pada
pertanyaan sebagai berikut: 1
Pelatihan macam apa yang akan dibutuhkan? Penentuan kebutuhan pelatihan.
2 Siapa yang harus dilatih? Peserta pelatihan.
3 Di mana lokasi pelatihan? Tempat pelatihan.
4 Bagaimana cara pemberian pelatihan itu? materi dan isi
pelatihan serta pemberian pelatihan 5
Bagaimana cara mengetahui efektivitas pelatihan yang telah dilakukan? Evaluasi pelatihan.
c.Sistem Informasi
Dalam lingkungan organisasi yang gradual, informasi merupakan sumber daya yang sangat berharga bagi organisasi.
Pemilikan atas informasi yang akurat dan tepat waktu menjadi syarat utama dalam menghasilkan keputusan yang efektif. Oleh karena itu,
pengembangan sistem informasi menjadi hal yang amat penting. Inti pengembangan sistem informasi itu sendiri sebenarnya tidak
bergeser dari sebelumnya karena yang paling penting adalah keteraturan pengelolaan informasi sebagai sumberdaya organisasi
yang diandalkan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Untuk menjembatani maksud tersebut, pengembangan sistem informasi
tidak terlepas dari kemampuan teknologi informasi yang dirancang atau digunakan.
Satu hal yang perlu dicatat bahwa pengembangan kemampuan sistem informasi yang dikembangkan benar-benar merupakan refleksi
dari kebutuhan suatu kegiatan sebagai suatu cara yang ditempuh 80
dalam proses desain perubahan Bainbridge, 1996. Pengembangan sistem informasi ditujukan untuk mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan dalam setiap operasi organisasi serta menentukan bagaimana informasi dikumpulkan, disalurkan, diproses dan
disimpan. Sistem yang baru dibangun hendaknya dispesifikasi dan dikembangkan secara bersama dengan komponen lainnya sehingga
bermanfaat secara keseluruhan bagi suatu proses perubahan dan juga sesuai dengan orang yang menggunakannya, kemampuannya
serta dapat direalisasikan. Menurut Bainbridege 1996, langkah-langkah yang dapat
ditempuh dalam merancang kemampuan suatu teknologi informasi kaitannya dengan proses perubahan adalah:
1 Desain, yaitu merancang keseluruhan arsitektur dan
aplikasi sistem informasi yang diperlukan; 2
Definisi, yaitu melakukan perincian kebutuhan untuk proses informasi dan gabungan aplikasi dan database;
3 Mengembangkan kemampuan yang baru dan cocok
dengan program datebase dan aplikasinya; 4
Membongkar sistem lama, termasuk mengumpulkan data baru yang dibutuhkan, menggabungkan dan memindahkan
data sistem informasi yang baru; 5
Distribusi sistem informasi yang baru ke dalam lingkungan organisasi sebagai bagian dari kemampuan proses yang
baru. Dalam merancang sebuah sistem informasi yang baik tidak
dapat dipisahkan dari bagaimana cara penggunaan teknologi. Penggunaan aplikasi komputer dan teknologi tambahan diperlukan
81
untuk mendukung seluruh aktivitas seperti dalam berkomunikasi, jaringan kerja, percetakan, gambar, dan sebagainya.
Pengembangan kemampuan teknologi informasi untuk mendukung sistem informasi organisasi akan tergantung kepada
kemampuan para pemimpin dan ahli teknologi dalam merancang dan mengimplementasikan rancangan tersebut. Menurut McKennedy dan
Ducan 1995, tantangan pimpinan untuk menformulasi suatu teknologi informasi yang efektif serta membangun suatu kompetensi
untuk menemukan dan mengeksploitasi sistem yang dapat meningkatkan kemampuan suatu organisasi, rahasianya terletak
pada adanya keterlibatan pemimpin. Seiring dengan berlangsungnya revolusi informasi maka
kehidupan berubah secara pesat menembus sekat dan batas negara. Hal ini membawa konsekuensi pentingnya kesadaran setiap
organisasi bahwa perubahan adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Organisasi dengan seluruh anggotanya yang tidak memiliki
kesadaran kolektif bisa dipastikan akan ketinggalan, tidak mampu memberikan kepuasan kepada konsumen dan akhirnya akan mati
ditinggalkan oleh pelanggannya.
F. Dua belas Heuristik Transformasi Organisasi