mengikuti seminar yang berhubungan dengan pendidikan dan profesinya. Disamping itu, sempitnya wawasan kepala sekolah
disebabkan oleh keberadaan Kelompok Kerka Kepala Sekolah K3KS yang belum didayagunakan secara optimal untuk
meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Demikian pula halnya dengan keberadaan
Musyawarah Kepala Sekolah MKS dimana lembaga ini hanya berperan sebagai tempat berunding kepala sekolah untuk
menentukan besarnya pungutan terhadap peserta didik untuk melakukan suatu kegiatan.
d. Pengangkatan kepala sekolah yang belum transparan
Pengangkatan kepala sekolah yang belum transparan merupakan suatu faktor penghambat tumbuh kembangnya kepala
sekolah profesional. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengangkatan kepala sekolah dewasa ini belum atau tidak melibatkan pihak-pihak
masyarakat dan dunia kerja. Disamping itu, keputusan pemerintah mengenai jabatan kepala sekolah selama empat tahun dan setelah
itu dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya belum dapat dilaksanakan. Hal tersebut secara langsung merupakan penghambat
tumbuhnya kepala sekolah profesional yang mampu mendorong visi menjadi aksi dalam peningkatan kualitas pendidikan.
e.Kurang sarana dan prasarana
Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja workshop, pusat sumber
belajar PSB dan perlengkapan pembelajaran sangat menghambat tumbuhnya kepala sekolah profesional. Hal ini terutama berkaitan
dengan kemampuan pemerintah untuk melengkapinya yang masih kurang. Disamping itu, walaupun pemerintah sudah melengkapi
buku-buku pedoman dan buku-buku paket namun dalam 15
pemanfaatannya masih kurang. Beberapa kasus menunjukkan banyak buku-buku paket belum didayagunakan secara optimal untuk
kepentingan pembelajaran, baik guru maupun oleh peserta didik.
f. Lulusan kurang mampu bersaing
Rendahnya kemampuan bersaing dari lulusan pendidikan sekolah banyak disebabkan oleh kualitas hasil lulusan yang belum
sesuai dengan target lulusan, sehingga para lulusan masih sulit untuk bisa bekerja karena persyaratan untuk diterima sebagai pegawai di
suatu lembaga atau dunia usaha dan industri kian hari kian bertambah, yang antara lain harus menguasai bahasa asing,
komputer dan kewirausahaan. Lulusan sekolah yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setiap tahun
bertambah banyak, namun kemampuan bersaing dalam ujian pada umumnya masih rendah sehingga persentase lulusan yang diterima
dan bisa melanjutkan pendidikan hanya sedikit.
g. Rendahnya kepercayaan masyarakat