dicapai dan bagaimana pegawai dilibatkan, dinilai dan dihargai;
5 Pengakuan dari luar organisasi termasuk dari para klien
yang dilayani Weintraub, 1994. Oleh karena operasi harus diselaraskan dengan strategi
perubahan, maka menurut Gunn 1994 ada delapan langkah yang dapat ditempuh:
1 Menentukan kerangka referensi perencanaan
2 Perencanaan
3 Mendapatkan pengalaman dan komitmen
4 Mendorong program perbaikan kinerja bersama-sama
5 Pemahaman terhadap hirarki kebutuhan organisasi
6 Rasionalisasi rencana perbaikan operasi
7 Pembuatan rencana yang terkait dengan jelas
8 Menempatkan orang-orang di belakang program perbaikan
operasi.
b. Sistem Pelatihan
Orang membutuhkan pelatihan agar dapat belajar, berkembang dan meningkat. Tanpa pendidikan dan pelatihan perubahan akan
terjadi dengan semborono, bahkan stagnan. Ketika individu, tim atau organisasi berhenti belajar maka ketika itu pula peningkatan kinerja
akan terhenti. Pendidikan dan pelatihan memungkinkan orang dapat menyesuaikan usahanya dengan baik melalui penentuan sasaran
perubahan.
78
Menurut Stewart 1997, pelatihan memiliki konstribusi dalam mengelola perubahan. Pertama, menjamin supaya isu dan implikasi
pelatihan diterima dan dimengerti oleh para pembuat keputusan organisasi. Kedua, membantu individu, khususnya pimpinan dalam
mengembangkan kemampuannya untuk berhadapan dengan perubahan itu sendiri. Ketiga, memberikan kemampuan pada
pimpinan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dalam mengembangkan kemampuan para staf yang dipimpin. Keempat,
memberikan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan proses perubahan. Kelima, seringkali perubahan tertentu akan
menciptakan kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan baru yang harus tersedia dalam organisasi. Untuk memberikan
kemampuan kepada individu supaya dapat bekerja secara efektif, maka pelatihan di sini memberikan konstribusi melalui diagnosis
kebutuhan pelatihan dan pelaksanaan strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keenam, fungsi yang tepat dan
bermanfaat dari pelatihan dalam mendukung dan memberikan kemampuan pada individu, kelompok dan organisasi untuk secara
teratur mengevaluasi kinerjanya dan membuka mata supaya dapat mengamati apa yang terjadi dalam lingkungannya.
Agar program pelatihan menjadi lebih efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1 Sebelum melatih seseorang
terlebih dahulu tentukan bentuk pelatihan yang akan diterapkan kepada setiap orang; 2 Buatlah pelatihan tepat pada waktunya, 3
Laksanakan sebaik mungkin untuk membuat orang merasa cukup senang melakukan pelatihan; 4 Jangan mencelamengancam, 5
Pelihara pelatihan secara sederhana dan informal; 6 Pilih waktu dan salah satu lokasi yang cocok tanpa mendapat gangguan; 7 Tema
pelatihan agar lebih spesifik; 8 Pelihara keseimbangan pelatihan; 9 Lebih empati; 10 Mendorong anggota tim untuk saling melatih
tentang perubahan yang dibuat Galpin, 1996. 79
Menurut J. E. Ross dalam Tjiptono dan Diana, 1998 dalam mengembangkan suatu sistem pelatihan akan dihadapkan pada
pertanyaan sebagai berikut: 1
Pelatihan macam apa yang akan dibutuhkan? Penentuan kebutuhan pelatihan.
2 Siapa yang harus dilatih? Peserta pelatihan.
3 Di mana lokasi pelatihan? Tempat pelatihan.
4 Bagaimana cara pemberian pelatihan itu? materi dan isi
pelatihan serta pemberian pelatihan 5
Bagaimana cara mengetahui efektivitas pelatihan yang telah dilakukan? Evaluasi pelatihan.
c.Sistem Informasi